TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Ide dan Tips Bisnis Graphic T-Shirt yang Menjanjikan

Desain original dan tahan lama itu penting

ilustrasi kaos sablon (instagram.com/thetinybigsister)

Sedang berpikir membangun bisnis pakaian, tapi bingung mau fokus di mana? Coba graphic t-shirt. Pasarnya luas, kamu tidak hanya bisa menyasar konsumen langsung, tetapi juga sesama pebisnis yang hendak bikin merchandise atau seragam untuk karyawan. 

Berikut beberapa ide dan tipsnya untuk dipelajari. Siapa tahu membuka banyak ide lain yang ada di kepala. 

Baca Juga: 25 Ide Bisnis Ternak Hewan dengan Peluang Menjanjikan, Wajib Dicoba! 

1. Sablon

kaos sablon (instagram.com/tinycottons)

Untuk membuat graphic t-shirt kamu tentu memerlukan teknik mentransfer gambar ke kaos. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, salah satunya sablon atau screen printing. Proses penyablonan dilakukan dengan bantuan screen atau mesh yang sudah dicetak sesuai pola yang diinginkan. Nantinya, bagian yang tidak termasuk dalam desain akan diberi coating, sehingga tinta akan berpindah ke kaos sesuai pola desain. 

Tinta yang digunakan adalah plastisol yang tahan lama, memiliki dimensi, dan bisa menghasilkan detail yang bagus. Mengingat dibutuhkan waktu untuk membuat screen, biasanya penyedia jasa sablon akan menetapkan jumlah pesanan minimum. Namun, kini sudah ada beberapa penyedia jasa sablon satuan, meski harganya mungkin akan sedikit lebih mahal ketimbang pemesanan dalam partai besar. 

Saat mencari tahu tentang sablon, kamu mungkin akan menemukan istilah Direct to Garment (DTG). Ia metode pencetakan gambar langsung ke kain atau kaos sehingga memungkinkan dilakukan pencetakan satuan. Namun, harus diakui hasil cetak DTG tidak sebaik dan setahan lama sablon terutama setelah dicuci beberapa kali. 

2. Polyflex

sweatshirt polyflex (instagram.com/overthinker_apparel)

Pilihan lain yang lebih murah dan mudah adalah polyflex. Sebenarnya ada banyak jenis polyflex yang beredar di pasaran, tetapi intinya ia adalah proses pencetakan gambar menggunakan semacam stiker vinyl. 

Stiker perlu dipotong sesuai desain yang diinginkan, kemudian dibuang bagian yang tidak diperlukan. Barulah ia ditempelkan pada kaos atau kain dengan ditekan menggunakan mesin yang menghantarkan panas. Daya rekatnya tergolong bagus dan akan tahan lama meski kaos dicuci berkali-kali. Kelemahannya ada di warna dan detail, jadi ia lebih cocok untuk mencetak desain-desain yang cenderung sederhana seperti logo atau tipografi. 

Baca Juga: Ide Bisnis Pasca-Lebaran Paling Cuan, Yuk Cobain! 

3. Embroidery 

embroidery sweatshirt (instagram.com/urbanoutfittersmens)

Teknik lainnya adalah embroidery atau sulam. Sulam dengan mesin memungkinkan kamu menghasilkan cetakan gambar yang tentunya lebih rapi dan kompleks. Ia cocok untuk mencetak desain line-art. 

Tentunya sulam menghasilkan estetika tersendiri dan punya ketahanan yang lebih baik saat dicuci maupun disetrika berkali-kali. Kelemahannya ada pada biaya produksi yang mahal, baik untuk pembelian mesin dan benangnya. 

4. Cukup pakai tipografi 

desain kaos tipografi (instagram.com/little_tempo_shop)

Setelah tahu beberapa metode cetak yang tahan lama dan cocok untuk bisnis apparel, kamu juga wajib memperhatikan aspek desain. Percuma bila metode yang dipakai sudah bagus, tetapi pilihan desain graphic t-shirt yang ditawarkan kurang oke. 

Beberapa tahun belakangan, tipografi atau seni memadukan font tulisan banyak diadopsi para desainer. Kamu bisa membeli lisensi font atau gunakan font gratis yang lisensinya bebas untuk penggunaan pribadi dan komersial. 

Akan lebih aman lagi kalau kamu bisa membuat font atau tipografi sendiri. Bakal lebih bebas pakainya. Selain desainnya, silakan bikin kata-kata yang menarik. Bisa berupa punchline atau kalimat afirmatif. 

5. Line art yang simple

kaos line art (instagram.com/birdenclothing)

Line art adalah seni menggambar dengan memadukan garis-garis saja. Kamu bisa membuatnya dengan menebali garis pada sketsa tanpa mengisinya ruang antar garis dengan warna. Intinya membuat sebuah gambar atau tulisan tanpa diblok dengan warna. 

Line art bisa ditransfer ke kaos dengan segala metode pencetakan. Bisa disablon, pakai polyflex, atau disulam dengan mesin. 

6. Tak perlu terlalu banyak warna 

palet warna untuk kaos (urbanoutfitters.com)

Penggunaan warna pun bisa kamu batasi. Selain menghemat biaya dan waktu produksi, trik ini sebenarnya bertujuan menjamin desainmu dalam koridor minimalis. Gunakan paling banyak 3-4 warna saja dalam satu desain. 

Detail desain boleh kompleks, kok. Menggunakan warna yang sama beberapa kali bukan masalah. Tidak semua detail harus menggunakan warna yang berbeda. 

7. Bahan baku sustainable menambah nilai plus

kaos grafis dari bahan sustainable (instagram.com/wearenicehumans)

Sudah bukan rahasia kalau bisnis di bidang tekstil sering dikritik karena kurang ramah lingkungan. Apalagi jika modelnya fast retail. Ada beberapa cara untuk melawannya. 

Misalnya kamu menggunakan bahan baku yang sustainable. Contohnya tinta plant-based atau pakai kaos polos bekas layak pakai. Tentunya katakan dengan jujur tentang dari mana bahan bakumu berasal, bila memang bekas katakan saja dan tentu lakukan tindakan khusus sebelum mencetak gambar di atasnya. Misalnya dengan mencucinya terlebih dahulu. 

Baca Juga: 15 Ide Bisnis Mainan Anak Perempuan, Patut Dicoba nih!

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya