TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Rekomendasi Buku Fiksi Kriminal yang Bikin Betah Baca  

Ada yang sudah jadi series 

novel fiksi kriminal (instagram.com/kayla_reads_books)

Merasa malas baca buku akhir-akhir ini? Mungkin itu karena kamu belum menemukan bacaan yang pas dengan seleramu. Coba deh novel-novel suspense, misteri, thriller, dan kriminal yang kaya adegan mencekam. 

Kamu bisa mulai dengan tujuh rekomendasi berikut. Beberapa cukup populer bahkan sudah diadaptasi jadi series. Mungkin kamu sudah pernah dengar beberapa di media sosial. Cek bareng, yuk. 

1. Notes on an Execution 

novel Notes on An Execution (instagram.com/s.i.l.v.e.r.l.i.n.i.n.g)

Notes on Execution adalah novel kedua Danya Kukafka setelah Girl in Snow di tahun 2017. Kali ini, ia membangun ceritanya dari sudut pandang seorang terpidana kasus pembunuhan yang akan dieksekusi mati.

Di 12 jam terakhirnya, ia kembali mengingat korban kekejiannya hingga orang-orang yang pernah ada dalam hidupnya. Bersamaan dengan itu, Kukafka juga menyertakan sudut pandang Saffy, sang detektif yang ditugaskan menangani kasus ini. 

Novel setebal 306 halaman mengantongi banyak review positif. Membacanya seakan sedang menilik benak terdalam manusia. 

2. The Decagon House Murders 

novel The Decagon House Murders (instagram.com/s.i.l.v.e.r.l.i.n.i.n.g)

Terbit pertama di tahun 1987, novel ini termasuk karya sastra klasik Jepang yang wajib dibaca penggemar genre kriminal fiktif. Cerita dimulai dengan keisengan sekelompok mahasiswa pecinta true crime yang nekat pergi ke sebuah pulau yang pernah jadi TKP kasus  pembunuhan berantai. 

Dalam bahasa Inggris, novel ini masuk dalam kategori locked room mystery, yaitu kasus kriminal yang terjadi di tempat yang hampir tidak memungkinkan bagi pelakunya untuk kabur. Sudah baca ini belum? 

Baca Juga: 9 Novel Berlatar Perang yang Jarang Dibahas, Kaya Wawasan Baru

3. My Sister, the Serial Killer 

novel My Sister, the Serial Killer (instagram.com/hayleyandbooks)

Dari Jepang, terbanglah ke Nigeria lewat novel My Sister, the Serial Killer. Lakonnya Korede, seorang perempuan yang sudah ketiga kalinya mendapat telepon dari saudarinya untuk hal yang sama, pembunuhan. Dengan dalih melakukannya untuk membela diri dan Korede pun membantu sang saudari untuk menghapus jejak di TKP. 

Sampai suatu hari, korban baru sang saudari adalah sosok yang Korede kenal. Bahkan ia pernah menaruh hati pada pria yang kini terbujur kaku dengan luka tusuk di punggungnya itu. 

4. The Maid 

novel The Maid (instagram.com/readwithana_)

The Maid oleh Nita Prose berkisah tentang Molly Gray, perempuan yang memiliki keterbatasan kemampuan bersosialisasi karena kondisi klinis tertentu yang diidapnya. 

Setelah kematian neneknya, Molly harus hidup sendiri dan berusaha berbaur dengan masyarakat. Ia bekerja sebagai pegawai hotel dan menikmati pekerjaannya yang membutuhkan ketelitian dan ketekunan tersebut. 

Suatu hari, ia menemukan salah satu tamu hotel terbunuh di kamarnya. Dengan gerak-geriknya yang memang berbeda dari orang biasa, Molly pun dicurigai polisi sebagai tersangka utama. Seperti biasa, penulis tidak memilih diagnosa spesifik untuk kondisi klinis yang diidap karakter buatannya. Biasanya ini dilakukan untuk menghindari stereotip tertentu pada pengidap aslinya. 

5. The Moonlight Child

novel The Moonlight Child (instagram.com/rachreneeblair)

Di satu malam, Sharon sedang menikmati bulan purnama terang di depan rumahnya. Saat itu tak sengaja ia melihat siluet anak kecil di rumah tetangganya. Padahal selama ini sang tetangga diketahui tak memiliki anak sekecil itu. 

Sharon dan rekan serumahnya mulai menaruh curiga dan berusaha mendatangkan pihak berwenang. Namun, dugaan tersebut tak terbukti dan keduanya pun melakukan investigasi mandiri. 

Premis ceritanya sebenarnya sudah bisa ditebak di awal. Namun, seru saja buat mengikuti upaya Sharon membongkar dan menyelamatkan sang bocah. 

6. The Shining Girls 

novel The Shining Girls (instagram.com/libertyoneill)

The Shining Girls sudah dibuat versi series-nya di Apple TV+ dengan Elisabeth Moss, Jamie Bell, dan Wagner Moura sebagai lakonnya. Bukan cuma kasus pembunuh berantai biasa, Laura Beukes memasukkan unsur magical realism lewat time traveling di karya ini.

Novel ini dirangkai dari cerita beberapa korban yang mengalami hal-hal aneh sebelum seorang pembunuh misterius mengakhiri hidup mereka dengan brutal. Hanya Kirby, satu-satunya korban yang berhasil selamat di tahun 1993.

Versi novelnya ditulis dari sudut pandang beberapa korban, sedikit berbeda dengan versi serial yang hanya dibuat dari perspektif Kirby. Sama-sama seru, kok. 

Baca Juga: 7 Novel Fiksi Spekulatif Terbaik, Distopia yang Terasa Realistis

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya