TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Salut! Ini 5 Cara Membangun Powerful Life Ala Dian Sastrowardoyo

Sisi lain dari Dian Sastrowardoyo, terungkap!

IDN Times/Karsa Adiguna

IDN Times - Jakarta, Dian Sastrowardoyo didapuk menjadi pembicara dalam workshop “Powerful Life: How To Turn Passion Into Business” persembahan Samsung Indonesia yang berkolaborasi dengan CoHive. Dalam workshop yang diselenggarakan di CoHive 101 Jakarta, pada Senin lalu (25/11), Dian Sastrowardoyo menyampaikan materi tentang cara mengubah passion menjadi bisnis sekaligus menceritakan sisi lain dari dirinya yang mungkin belum banyak diketahui oleh orang-orang.

Pasti penasaran ‘kan? Ini dia 5 hal yang dibagikan oleh Dian Sastrowardoyo dalam workshop “Powerful Life: How To Turn Passion Into Business”.

1. Definisi passion menurut Dian Sastrowardoyo

IDN Times/SEIN

Kata passion saat ini laku keras bagai kacang goreng, sampai-sampai maknanya tereduksi menjadi ‘sesuatu yang disukai’ saja. Pengertian ini memang nggak salah, hanya saja kurang tepat. Sebab, passion itu jauh lebih dalam dari sekadar ‘suka’, seperti yang diutarakan dengan jelas oleh Dian Sastrowardoyo. “Passion itu adalah something that you deeply care about,” kata Dian.

Dari apa yang diutarakan oleh Dian ini, passion bukan hanya mendorong kamu menjalani sesuatu karena suka atau menyenangkan. Bukan, bukan itu. Passion versi Dian Sastrowardoyo adalah suatu daya dalam diri yang membuatmu mampu menjalani sesuatu yang sangat kamu pedulikan, seberat apa pun itu. Lalu, passion dari Dian Sastrowardoyo itu apa sih?

2. Passion Dian Sastrowardoyo yang sesungguhnya

IDN Times/Karsa Adiguna

Dian Sastrowardoyo punya banyak ketertarikan. Mulai dari film, traveling, pendidikan, akting, kebudayaan, musik, pemberdayaan perempuan, dan juga olahraga. Namun, Dian sendiri mengaku kalau yang menjadi passion terkuatnya adalah dalam bidang pendidikan. Bukan hanya pendidikan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang-orang yang kurang beruntung.

Kepedulian dan passion mendorong Dian bukan hanya untuk belajar lebih banyak, tetapi juga menyediakan kesempatan supaya orang lain bisa belajar setinggi-tingginya. Maka dari itu, Dian mendirikan Yayasan Beasiswa Dian yang fokus pada pendidikan dasar bagi anak-anak yang benar-benar membutuhkan. Saat ini, Beasiswa Dian telah diberikan kepada 19 anak yang berasal dari beberapa daerah di nusantara. Salut deh sama Dian!

3. Kisah Dian Sastrowardoyo saat menemukan passion-nya

IDN Times/Karsa Adiguna

Dian memilih pendidikan sebagai passion-nya bukan tanpa alasan. Mungkin masih banyak di antara kamu yang belum tahu tentang kenapa Dian memutuskan untuk terjun ke dunia hiburan, meskipun di keluarga besarnya nggak ada satu pun yang menekuni bidang ini. 

“Karena saya ingin financially independent dan saya ingin nabung. Saya tahu saya harus nabung dengan cara yang halal, karena saya ingin banget sekolah di luar negeri. Saat itu, secara finansial nggak mungkin,” cerita Dian.

Namun, cita-cita Dian untuk bisa bersekolah di luar negeri ini belum tercapai hingga kini. Dengan karir dan keluarga yang sedang ia bangun, meneruskan pendidikan di luar negeri jadi cukup sulit. Kemudian, Dian tersadar bahwa ia baru saja menemukan passion yang ingin ia tekuni.

“Jangan-jangan saya terus berada di dunia hiburan ini karena untuk membiayai Dian-Dian lainnya yang belum bisa,” katanya sambil menjelaskan bahwa Beasiswa Dian masih ia kelola secara mandiri.

4. Mengubah passion menjadi bisnis

IDN Times/Karsa Adiguna

Menjadikan passion sebagai bisnis adalah dambaan banyak orang karena dirasa nggak akan terbebani. Kalau kamu adalah salah satunya, Dian Sastrowardoyo punya pesan untukmu nih. Menurutnya, mengubah passion menjadi bisnis harus dimulai dari mencari model bisnis yang memang sesuai dengan passion kamu. Cari bisnis yang memang benar-benar bisa kamu jalankan dengan passionate dan memiliki dampak positif. 

Kenapa harus yang memiliki dampak lebih? Karena apabila kamu kerja keras tapi ternyata dampaknya nggak terlalu bermakna, maka kamu akan terus merasa seperti ada yang ‘kurang’. Coba tarik garis lurus dari apa yang kamu kerjakan dengan dampaknya secara makro. Apabila ada hubungan antara keduanya, maka kamu akan merasa lebih punya makna dalam tata kehidupan ini. Tapi ingat, kita juga harus tetap realistis soal hubungan antara passion dan penghasilan.

“Cara membuat hidup kita lebih powerful adalah dengan menyimbangkan passion dan uang. Karena kita harus berdaya secara finansial. Kita baru bisa jalani passion itu setelah financially secured,” kata Dian.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya