TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bangun Usaha Pertanian, Tiga Millennial Asal Magelang Jadi Miliarder

Berawal dari mendapat bantuan modal usaha PWMP

IDN Times/Pusdiktan YESS

Magelang, IDN Times – Rayndra Syahdan Mahmudin, millennial (24) yang mulai memupuk minat terhadap dunia pertanian sejak menempuh pendidikan menengah jurusan pertanian di SMKN Ngablak Magelang, Jawa Tengah. Mimpinya yakni kelak menjadi pengusaha sukses di bidang pertanian. Rayndra pun memulai dengan berjualan berbagai sayur-mayur produksi gurunya di SMK. 

“Saya sering jualan sayuran di acara car free day, di mana teman-teman bermain, saya berjualan,” ujar Rayndra bangga.

Baca Juga: Dirikan Teman Berkebun, Sany Bikin Bisnis Pertanian Naik Kelas 

1. Kementan melalui BPPSDMP memberikan bantuan program PWMP

IDN Times/Pusdiktan YESS

Kegigihan Rayndra pun tak sia-sia, ia mendapatkan beasiswa kuliah di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yang ada di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan). Saat kuliah, Rayndra tetap berwirausaha. Dia menjadi belantik atau penjual hewan ternak milik tetangganya. Tanpa modal, Rayndra menawarkan kambing dan ayam para tetangga kepada pembeli.

Melihat tekad dan usaha Rayndra untuk menjadi pengusaha di bidang pertanian, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) memberikan bantuan dana melalui program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP). 

“Melalui PWMP kita dorong generasi millennial untuk menjadi inovator, penggerak, penggagas, dan pencipta gagasan besar di berbagai dimensi ruang dan waktu kehidupan, tak terkecuali sektor pertanian yang sangat menjanjikan,” tegas Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi.

2. Cipta Visi Group mampu meraih omzet sebesar Rp3 M

Peternakan Ayam (IDN Times/Istimewa)

Rayndra bersama kedua rekannya Faizal Bayu Kusworo dan Ismi Nur Aini Zuliyanti merintis usaha bernama Cipta Visi Group yang fokus pada peternakan ayam jawa super, persilangan ayam petelur, dan ayam bangkok pada tahun 2016 dengan modal sebesar Rp15 juta.

“Alhamdulillah dari peternakan ayam menguntungkan, sisa keuntungannya kami gunakan untuk melebarkan sayap usaha ke peternakan kambing. Kami juga mendapatkan tambahan modal dari pinjaman bank Rp50 juta. Tidak hanya itu, pada tahun 2018 kami mendapatkan suntikan dana dari PWMP lagi sebesar Rp30 juta,” papar Rayndra.

Kini Cipta Visi Group telah memiliki 700 kambing dan 20 sapi. Kandang tersebar di Desa Sidorejo, Desa Ngadirejo, dan Desa Pangarengan. Ada juga penggilingan pencacah sampah plastik dengan kapasitas 5 ton per minggu. Bila ditotal aset perusahaan tiga millennial ini mencapai kisaran Rp3 miliar.

3. Usaha Rayndra dan dua rekannya mampu menarik investor dari Papua

YouTube/Cs Sapi

Sebagai generasi millennial yang melek internet, Rayndra pun memanfaatkan kecanggihan teknologi. Ia terbiasa presentasi secara daring. Ketiga millennial ini mampu menarik investor dengan konsep beternak kambing, domba, dan sapi yang minim modal dan pertanian terintegrasi dengan sentuhan inovasi dan teknologi. 

Hal ini terbukti dengan adanya investor dari Papua yang belum pernah bertemu dengan Rayndra tetapi memercayakan modal Rp100 juta. Rayndra juga sering berbagi ilmu jadi wirausaha pertanian di channel YouTube Cs Sapi.

4. Inovasi Rayndra ajak kaum millennial berkecimpung ke bidang usaha pertanian

IDN Times/Pusdiktan YESS

Untuk mengajak generasi muda seusianya agar mau terjun ke sektor pertanian, Rayndra membuat kandang hewan ternaknya secara sederhana. Terkadang kayu bekas atau bahan murah yang dipakai untuk membuat kandang atau keperluan lainnya. 

“Saya buat kandang sederhana, supaya bisa ditiru. Kalau investasi awal sudah tinggi, nanti orang tidak tertarik. Yang penting tujuan dan manfaatnya sama. Yang pasti, manajemennya yang butuh diajarkan. Untuk pakan kami mengolah pohon jagung yang tidak dimanfaatkan untuk pakan dengan cara difermentasi. Alhasil, kotoran hewan tidak bau. Lingkungan kandang pun tidak jorok. Bahkan, kotoran hewan bisa langsung dimanfaatkan untuk pupuk,” jelas Rayndra yang sedang melanjutkan pendidikan S-2 di UPN Veteran Yogyakarta.

Rayndra mengatakan dirinya mencoba mengajak kaum muda kembali ke usaha pertanian, yang identik dengan desa. Sebab, omzet di sektor pertanian dan peternakan besar, bisa mencapai Rp100 juta-Rp250 juta per bulan karena tidak banyak orang yang melirik usaha ini. Ia pun bersedia membimbing dan membantu modal anak muda yang punya proposal bagus di bisnis pertanian.

“Anak muda masih malu berusaha di sektor pertanian dan peternakan. Petani di bawah 25 tahun di desa-desa semakin jarang dan ini krisis. Saya sudah membuktikan dari pertanian saya bisa menjadi wirausaha sukses,” tegas Rayndra.

Baca Juga: Mentan SYL: Pertanian Sektor yang Menjanjikan di Tengah Pandemik 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya