TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Yuk Intip Cara Yandy Laurens Buat Cerita yang Powerful dan Emosional!

Ayo kita korek isi kepala Yandy Laurens!

IDN Times/Karsa Adiguna

Yandy Laurens adalah salah satu sineas muda yang paling exciting tahun ini. Setelah berhasil menyutradarai web series emosional seperti Sore dan Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode, Yandy Laurens dipercaya menyutradarai dan ikut menulis naskah film Keluarga Cemara yang sukses di pasaran dan menyabet beragam penghargaan. 

Deretan prestasi inilah yang menjadi alasan kenapa Yandy Laurens didaulat menjadi pembicara dalam workshop Powerful Storyteller: Building Emotion & Connection through Script Writing hasil kolaborasi Samsung Indonesia dan CoHive. Bertempat di CoHive D.Lab, Menteng, workshop ini diadakan pada 10 Desember 2019 dan dihadiri oleh 119 peserta. 

Jadi, langsung saja, ini dia tips menulis cerita powerful dari Yandy Laurens sang sutradara Keluarga Cemara

1. Cara menemukan ide cerita yang mampu menyentuh orang banyak

IDN Times/SEIN

Yandy Laurens terkenal berkat karya-karyanya yang menyentuh dan dekat dengan kehidupan. Kepiawaiannya dalam merajut cerita ini ternyata terinspirasi dari karya-karya dari kakeknya yang gemar menangkap cerita kehidupan dalam sebuah ilustrasi. Untuk itu, ia memulai dari cerita-cerita yang ada di dalam kehidupan lalu dikemas dalam perspektifnya sendiri.

IDN Times/Karsa Adiguna

Sensibilitas Yandy Laurens dalam menemukan dan mendalami sebuah cerita adalah faktor kunci yang membuatnya berhasil menciptakan karya yang menyentuh. Selain itu, ia juga mengakui bahwa dirinya sangat suka berimajinasi lho. Imajinasinya ini ia tuangkan dengan membuat coretan di Samsung Galaxy Note10 dengan menggunakan S Pen. Sehingga, ia bisa membuat mind map dan bisa berdialog dengan pikirannya sendiri.

2. Tips menulis naskah film ala Yandy Laurens

IDN Times/Karsa Adiguna

Yandy Laurens berbagi beberapa do’s & don’ts tentang penulisan naskah film yang selama ini ia terapkan. Sebagai seorang sineas, Yandy Laurens nggak menyarankan kamu untuk mengulang adegan keren yang ada di film-film favoritmu karena hal ini justru membuat film kamu kehilangan orisinalitasnya. Ia juga menyarankan untuk melafalkan dialog yang kamu tulis terlebih dahulu. Kenapa? Karena banyak penulis yang terpaku pada dialog indah yang sebenarnya nggak realistis dan nggak relevan.

Lebih lanjut, Yandy Laurens juga mengingatkan kalau penulis naskah nggak boleh cinta mati dengan draft yang ia buat. Seiring proses reading, shooting, dan editing, naskah akan terus berkembang. Akan ada dialog atau scene yang ternyata hanya indah di atas kertas saja dan harus diubah supaya film karyamu jadi lebih baik.

3. Seorang penulis nggak boleh ‘zalim’ karakternya

IDN Times/Karsa Adiguna

Hubungan penulis dan karakter itu sangatlah intim. Namun, terkadang penulis bisa menjadi tiran yang ‘zalim’ terhadap karakter-karakter ciptaannya. Misalnya, menulis karakter yang nggak ‘hidup’ layaknya manusia. Maka dari itu, dalam membuat dialog dan cerita, Yandy Laurens menekankan pentingnya untuk membangun latar belakang dari masing-masing karakter terlebih dahulu. Percayalah, detail-detail semacam ini akan membuat cerita yang kamu buat terasa lebih kuat dan berdimensi lebih.

4. Kunci menjadi filmmaker kata Yandy Laurens

IDN Times/Karsa Adiguna

Setelah mengetahui tips-tips penting, ada satu kunci yang menurut Yandy Laurens menjadi pamungkasnya, yaitu mulailah menulis dan buatlah film yang kamu inginkan. Mengikuti workshop, seminar, atau kelas online memang penting, tapi semua ini nggak akan ada hasilnya kalau kamu nggak memulainya. Jadi, ayo mulai tuliskan cerita yang selama ini tersimpan di dalam imajinasimu. Kalau sudah selesai, jangan lupa baca ulang untuk evaluasi ya. Setelah mantap, langsung ajak teman-temanmu untuk menjadi aktor dalam film perdanamu!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya