TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Novel Agatha Christie yang Tidak Tampilkan Hercule Poirot

Berbagai kisah misteri yang tak kalah menarik

And Then There Were None (dok. Gramedia Pustaka Utama/And Then There Were None)

Agatha Christie merupakan penulis asal Britania Raya yang telah melahirkan 66 novel misteri. Karakter fiktif ciptaannya yang paling terkenal ialah Hercule Poirot. Detektif Belgia ini muncul dalam 33 novel.

Meski begitu, Christie juga menulis cerita dengan banyak karakter lain yang tak kalah menarik, mulai dari wanita tua Miss Marple hingga duo detektif Tommy dan Tuppence. Nah, buat kamu yang mencari bacaan misteri klasik, berikut tujuh rekomendasi novel Agatha Christie yang tidak menampilkan Hercule Poirot. Bikin daftar bacaan makin panjang, nih!

1. The Secret Adversary

The Secret Adversary (dok. Gramedia Pustaka Utama/The Secret Adversary)

Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1922. Ini merupakan buku pertama dalam serangkaian novel yang menampilkan duo detektif bernama Tommy dan Tuppence. The Secret Adversary mengikuti petualangan Tommy dan Tuppence, dua teman masa kecil yang bertemu lagi setelah Perang Dunia I.

Mereka merasa bosan dengan kehidupan mereka dan memutuskan untuk membentuk The Young Adventurers, Ltd., sebuah agen detektif. Ketika mereka menerima tawaran untuk mencari seorang wanita muda yang hilang bernama Jane Finn, keduanya pun menasuki petualangan yang berbahaya dan kompleks. Mereka menyadari bahwa Jane Finn memiliki informasi rahasia yang berpotensi membahayakan keamanan nasional.

2. The Man in the Brown Suit

The Man in the Brown Suit (dok. Gramedia Pustaka Utama/The Man in the Brown Suit)

Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1924 dan merupakan salah satu karya awal dalam karier menulis Christie. Ceritanya mengikuti petualangan seorang wanita muda bernama Anne Beddingfeld. Setelah kematian ayahnya, Anne merasa terjebak dalam kehidupan yang monoton dan memutuskan untuk mencari petualangan baru.

Suatu hari, ia menyaksikan kematian misterius seorang wanita yang terjatuh dari stasiun kereta api London. Anne mendapati dirinya memiliki petunjuk yang dapat mengungkap kebenaran di balik kematian wanita tersebut. Anne pun mengikuti jejak pembunuh tersebut hingga ke Afrika Selatan. Di sana, dia terlibat dalam konspirasi besar yang melibatkan berlian dan pemalsuan.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Novel Best Seller Karya Agatha Christie!

3. The Secret of Chimneys

The Secret of Chimneys (dok. Gramedia Pustaka Utama/The Secret of Chimneys)

The Secret of Chimneys diterbitkan pada 1925. Novel ini mengisahkan petualangan Anthony Cade, seorang  pemuda yang menerima tawaran untuk mengirimkan sebuah dokumen rahasia ke Chimneys, sebuah rumah pedesaan di Inggris yang terkenal. Namun, saat tiba di Chimneys, Anthony terjebak dalam jaring-jaring intrik dan misteri yang lebih rumit daripada yang dia duga. Rumah Chimneys ternyata menjadi pusat kekacauan politik dan ketegangan internasional.

Ada berbagai kelompok yang tertarik pada dokumen rahasia yang Anthony bawa, termasuk para mata-mata dan keluarga kerajaan Eropa. Ketika seorang wanita muda yang cantik, Virginia Revel, juga terlibat dalam situasi ini, kisah menjadi semakin kompleks. Anthony dan Virginia harus berusaha untuk memecahkan misteri, mengungkap kebenaran di balik dokumen rahasia, dan menghadapi bahaya yang mengancam mereka.

4. The Murder at the Vicarage

The Murder at the Vicarage (dok. Gramedia Pustaka Utama/The Murder at the Vicarage)

The Murder at the Vicarage terbit pertama kali pada 1930. Ini adalah novel pertama yang menampilkan Miss Marple, salah satu karakter paling terkenal dari Agatha Christie selain Hercule Poirot. Novel ini berlatar di desa fiksi bernama St. Mary Mead, di mana seorang pendeta bernama Leonard Clement tinggal bersama istri keduanya, Griselda, di padepokan.

Ketika seorang pengunjung, kolonel bernama Protheroe, ditemukan tewas di ruang tunggu padepokan, semua orang di desa menjadi tersangka potensial. Miss Marple, seorang wanita tua yang cerdas dan jeli, terlibat dalam penyelidikan dan berusaha memecahkan misteri ini. Dalam prosesnya, dia menggunakan wawasannya tentang sifat manusia dan pengetahuannya tentang desa serta orang-orangnya untuk mengungkap kebenaran di balik pembunuhan tersebut.

5. Murder is Easy

Murder is Easy (dok. Gramedia Pustaka Utama/Murder is Easy)

Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1939. Berkisah tentang seorang pria bernama Luke Fitzwilliam yang kembali ke kota kecil Wychwood setelah pensiun sebagai polisi. Saat dalam perjalanan, Luke bertemu dengan seorang wanita yang mengaku bahwa ada pembunuhan yang terjadi di kota kecil tersebut.

Wanita itu kemudian mengatakan bahwa orang yang membunuh korban adalah seseorang yang tak dikenal dan bahwa orang tersebut masih tinggal di Wychwood. Luke awalnya tidak terlalu mempercayai cerita tersebut, tetapi ketika dia mengetahui bahwa wanita itu sendiri meninggal secara tiba-tiba, dia menjadi semakin penasaran. Dia memutuskan untuk menyelidiki kasus ini sendiri. Selama penyelidikannya, Luke bertemu dengan berbagai macam karakter, termasuk polisi lokal, seorang wanita kaya, seorang dokter, dan beberapa penduduk setempat lainnya. Luke berusaha mencari petunjuk dan mengungkap kebenaran di balik serangkaian pembunuhan yang terjadi di Wychwood.

6. 4.50 from Paddington

4.50 from Paddington (dok. Gramedia Pustaka Utama/4.50 from Paddington)

Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1957 dan merupakan bagian dari seri detektif Miss Marple. 4.50 from Paddington mengisahkan tentang seorang wanita bernama Elspeth McGillicuddy yang sedang dalam perjalanan kereta api. Saat kereta melintasi kereta lain, Elspeth melihat melalui jendela bahwa seorang pria tengah mencekik seorang wanita di dalam kereta lain yang berjalan sejajar dengan kereta tempatnya berada.

Elspeth yakin bahwa dia menyaksikan pembunuhan, namun tidak ada yang mempercayainya, termasuk polisi. Elspeth kemudian menceritakan apa yang dia lihat kepada Miss Marple, sahabatnya. Miss Marple, meskipun tidak dapat melakukan penyelidikan secara langsung, memutuskan untuk memanfaatkan koneksi dan pengaruhnya untuk memecahkan misteri ini.

Baca Juga: Sinopsis Film A Haunting in Venice, Hercule Poirot Kembali Beraksi!

Verified Writer

Ekos Saputra

gemar membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya