TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Memberi Pupuk pada Tanaman Agar Panen Sukses

Perbaiki media tanam untuk dapatkan sayuran berkualitas

ilustrasi berkebun (pexels.com/shvetsa)

Pupuk punya banyak manfaat bagi tanaman. Pemberian pupuk dapat merangsang pertumbuhan buah dan daun pada tanaman. Pupuk juga menjadi nutrisi tambahan agar tanaman tetap sehat dan terhindar dari penyakit yang membuat tanaman layu.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengaplikasikan pupuk pada tanaman. Bila pemberian pupuk terlalu intens dan berlebih, maka pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Sebaliknya, bila pemberian pupuk jarang dilakukan, masa pertumbuhan tanaman akan terhambat. Berikut beberapa tips memberikan pupuk secara tepat pada tanaman.

Baca Juga: 14 Ide Dekorasi Kamar Mandi Sempit, Bisa Pajang Lukisan dan Tanaman!

1. Aplikasikan pupuk sesuai jenis tanaman dan masa tanam

ilustrasi media tanam (pexels.com/fotios-photos)

Umumnya pupuk diberikan sesuai dengan jenis tanaman, misalnya pupuk daun dan pupuk buah. Pupuk daun memiliki kandungan berupa nitrogen yang berfungsi untuk menumbuhkan daun. Contoh pupuk daun adalah pupuk urea dan pupuk NPK 161616. Pupuk ini biasa diberikan pada sayuran hijau seperti sawi, bayam, dan kangkung.

Sedangkan pupuk buah biasanya mengandung kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan bunga dan buah. Contohnya pupuk NPK majemuk dan pupuk KCI. Pupuk jenis buah bisa diaplikasikan pada tanaman berbuah seperti cabai, tomat, anggur, dan lain-lain.

Sayuran daun hanya membutuhkan pupuk daun, dan tidak memerlukan pupuk perangsang buah. Namun tanaman yang berbuah membutuhkan kedua jenis pupuk ini. Pengaplikasiannya juga harus sesuai dengan masa tanam. Misalnya, di awal masa tanam, cabai membutuhkan pupuk daun untuk menumbuhkan daun. Setelah tanaman muncul bunga, maka tanaman cabai bisa diberi pupuk perangsang buah. 

2. Utamakan pupuk organik

ilustrasi berkebun (pexels.com/greta-hoffman)

Terdapat dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik dan pupuk kimia. Kedua jenis pupuk ini punya manfaat yang sama sebagai suplemen nutrisi pertumbuhan tanaman. Namun, yang membedakan adalah dampaknya pada lingkungan.

Pupuk kimia dinilai kurang ramah lingkungan. Karena pemakaiannya yang terus menerus dapat mendegradasi unsur hara tanah sebagai media tanam. Untuk itu utamakan menggunakan pupuk organik. Saat ini, sudah tersebar jenis-jenis pupuk organik baik cair atau padat di toko pertanian.

Pupuk organik terbaik untuk penyubur tanah adalah pupuk kandang dan pupuk kompos. Bila sulit menemukan pupuk kendang, kamu bisa membuat bank sampah yang khusus menampung sampah organik. Kamu bisa memanfaatkan sampah-sampah organik di sekitarmu, mulai dari daun kering, sisa makanan, hingga kertas. 

3. Pilih pupuk padat dan cair sesuai musim

ilustrasi pemberian pupuk (pexels.com/antonytrivet)

Selain pupuk kendang dan pupuk kompos yang bisa langsung dicampur dengan media tanam, terdapat juga pupuk yang tersedia dalam bentuk cair atau padat. Pupuk padat biasanya berupa butiran kerikil atau pasir kecil-kecil. Kedua pupuk ini punya keunggulan masing-masing.

Pupuk cair bisa dicampur ke dalam air dan langsung disiram ke tanaman. Pengaplikasian pupuk cair bisa dilakukan sore hari dan cocok diberikan saat musim kemarau. Sedangkan pupuk padat dianjurkan untuk diberikan saat musim penghujan. 

Pupuk cair yang diberikan saat musim hujan akan sulit terserap oleh tanah, karena terkena air hujan terus menerus. Sedangkan pupuk padat, nutrisinya akan mudah terserap tanah karena terkikis sedikit demi sedikit saat hujan turun.

Baca Juga: 5 Jenis Tanaman Digitalis yang Sangat Mengagumkan, Kamu Harus Tahu!

4. Jangan sampai salah memberi pupuk pada tanaman yang sakit

ilustrasi pemberian pupuk (pexels.com/vinay-kumar-bairi)

Tanaman yang sakit bisa mengindikasikan bahwa tanaman tersebut terserang hama atau kekurangan nutrisi, dan perlu dilakukan pemupukan. Kamu perlu mengetahui penyebab tanamanmu terserang penyakit, supaya bisa segera diberi tindakan pemupukan atau penyemprotan pestisida.

Umumnya, tanaman yang kurang nutrisi daunnya akan layu berwarna kekuningan. Kamu juga bisa mengecek media tanam, bila keras dan kering maka dapat dipastikan tanaman membutuhkan pupuk. Sementara tanaman yang terserang hama cenderung terdapat bercak putih, hitam, atau kemerahan pada permukaan daun. Selain itu, tanaman akan berlubang dan dihinggapi semut atau serangga. 

Berilah pupuk atau obat hama sesuai dengan kondisi tanaman. Bila salah menangggulangi tanaman yang sakit, maka kemungkinan tanamanmu akan semakin layu, dan mati. Sehingga menyebabkanmu gagal memanen sayuran yang kamu tanam.

Verified Writer

Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya