TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wanita Ini Buktikan Bahwa Menikah di Usia 17 Tahun Bukan Halangan Jadi Miliarder

Namanya Sally Giovani, dia pengusaha Batik Trusmi

sorot.news.viva.co.id

Apa sih yang kamu pikirkan saat lulus SMA? Pasti sibuk mencari kampus untuk kuliah atau mencari pekerjaaan atau masih sibuk baper-baperan hubungan percintaan. Nah bagi Sally Giovani, wanita asal Cirebon ini justru memilih untuk langsung menikah muda saja saat usianya baru beranjak 17 tahun.

Memang apa sih alasannya menikah muda?

sorot.news.viva.co.id

Dalam sebuah tayangan Hitam Putih Trans TV, Sally menuturkan bahwa dirinya memutuskan menikah muda adalah karena tidak ingin membebani orangtua. Dia juga merupakan anak broken home dimana dirinya tak mau menyulitkan ibunya untuk membiayai kuliahnya. Akhirnya Sally menikah dengan Ibnu Riyanto yang juga sama-sama berusia 17 tahun saat itu.

Baca Juga: 10 Pekerjaan dengan Gaji Paling Tinggi di Indonesia

Bagaimana cara Sally dan suami menghidupi keluarga kecilnya di usia yang masih muda?

news.viva.co.id

Karena tak mau membebani orangtua akhirnya Sally dan Ibnu memilih memulai bisnis dengan uang hasil kado pernikahan. Mulanya Sally memilih berbisnis kain kafan karena dipikir tidak ribet dan pasti dibutuhkan orang. Namun lama-lama Sally berpikir jika berbisnis kain kafan tidak akan maju karena tidak adanya repeat customers.

Sally terus meng-upgrade kemampuannya dengan mengikuti berbagai seminar kewirausahaan.

sarungpreneur.com

Meski Sally hanya lulusan SMA namun dirinya terus berusaha meng-upgrade kemampuannya dengan mengikuti berbagai seminar kewirausahaan. Setelah mendapat cukup ilmu Sally kemudian banting setir jadi pebisnis batik. Di daerah tempat tinggal Sally ternyata banyak sekali pengrajin batik. Melalui berbagai pendekatan Sally menawarkan kain kafan untuk menjadi bahan dasar kain batik.

Baca Juga: Anak Muda Juga Berhak Jadi Kaya, Ini 11 Prinsip Mengatur Uang di Usia 20-an!

Berbagai pengalaman sulit harus dirasakan Sally dan suami saat memasarkan produknya.

harianamanah.id

Setelah produk batiknya jadi tidak lantas membuat Sally kaya. Dia harus menempuh perjalanan jauh bersama suami untuk memasarkan produknya. Perjalanan Cirebon - Tanah Abang harus dilaluinya demi menjual batiknya. Tak jarang dia harus tidur di pom bensin atau mushalla. Sebelum punya toko juga Sally harus mengantarkan batiknya door to door ke para pelanggannya.

Perjuangan kerasnya membawa hasil saat dirinya membuka toko di rumahnya dengan nama Batik Trusmi.

portalsatu.com

Setelah cukup uang akhirnya Sally membuka toko di rumahnya dengan nama Batik Trusmi, terlengkap dan termurah. Batiknya banyak dicari orang karena dirinya selalu memadukannya dengan selera konsumen mulai dari orangtua sampai anak muda. Apalagi dengan dibukanya sistem penjualan online membuat bisnisnya berkembang pesat.

Keputusan terbesar Sally adalah saat membangun showroom khusus batik seluas 1,5 hektar.

trusmi.com

Sally melihat peluang bagus tatkala melihat pabrik rotan yang sudah lama tak terpakai. Oleh Sally dan suami, pabrik itu kemudian dibeli dan disulap menjadi sebuah showroom khusus batik. Di dalam bangunan seluas 1,5 hektare itu Sally mengembangkan bisnis batiknya di sana. Dari bisnis batiknya itu Sally berhasil memperkerjakan 800 karyawan. Berkat prestasinya tersebut Sally dan suami diganjar penghargaan MURI sebagai pemilik toko batik terbesar dan terluas di usia muda.

Baca Juga: Berkat Kreativitasnya, Anak Kelas 4 SD Ini Raih Omset Hingga 60 Juta Per Bulan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya