TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pesan Moral dalam Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya

Perjuangan sia-sia pun sangat berharga

Keajaiban Toko Kelontong Namiya karya Keigo Higashino (instagram.com/macairebooks)

Novel "Keajaiban Toko Kelontong Namiya" merupakan novel hasil dari buah pikir seorang penulis tersohor di Jepang, Keigo Higashino, yang pertama kali terbit pada tahun 2012. Novel ini memiliki genre fantasi, berbeda dari kebanyakan novel karangan beliau yang biasanya bergenre misteri. Beliau mungkin ingin mencoba 'keluar' dari zona nyaman. Meskipun begitu, novel ini benar-benar laris, bahkan memiliki banyak penggemar dari Indonesia. Pada tahun 2017 pun, novel ini berhasil diangkat menjadi sebuah film.

Novel ini bercerita tentang tiga pemuda—Shota, Kohei, dan Atsuya—yang sedang dikejar oleh polisi sebab mereka adalah sekelompok pencuri. Saat mereka kabur, tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi mogok sehingga mereka memilih untuk bersembunyi di sebuah toko tua yang tidak berpenghuni. Toko itu adalah Toko Kelontong Namiya. Dari situlah, kisah mereka yang terjebak dalam aliran waktu dimulai.

Mulanya, mereka hanya berniat untuk menginap hingga pagi tiba, tetapi suatu kejanggalan terjadi. Ada sepucuk surat berisi curahan hati seseorang yang datang melalui pintu gulung toko hingga mereka menyadari kejanggalan itu. Sepucuk surat yang meminta saran itu datang dari masa lalu.

Dari petualangan tiga pemuda yang berupaya membalas surat-surat tersebut, ada beberapa pesan moral yang dapat diambil oleh para pembaca. Berikut lima pesan moral yang tersimpan di dalam novel "Keajaiban Toko Kelontong Namiya".

1. Perjuangan sia-sia pun berharga

ilustrasi orang berlalu-lalang (pexels.com/Henry & Co)

"Jadi, singkirkan semua pikiran yang tidak-tidak itu dan kembalilah ke jalur yang telah kaurintis. Kembalilah ke medan perangmu. Tidak masalah jika kau tidak berhasil memenangi perang itu, bahkan perjuangan yang sia-sia pun berharga. Yang penting kau bisa menorehkan jejakmu di sana." — Takeo. 

Di dalam perjalanan merengkuh mimpi, bisa dikatakan mustahil jika tidak ada berbatuan kerikil yang menghadang atau mungkin dinding besar yang menutupi jalan kalian. Namun, simpangan menyerah tidak bisa kalian ambil semudah itu. Dengan kata lain, jangan cepat menyerah dalam menatih derap langkah kalian untuk menggapai mimpi besar kalian sebab tidak ada kata sukses tanpa sebuah kegagalan. Jadi, wajar saja jika kalian terjatuh di tengah jalan, tetapi jangan sampai menyerah atau malah melarikan diri dari mimpi kalian, ya?

2. Dunia ini bukan tempat kau bisa bermanja-manja

ilustrasi perempuan tidur (pexels.com/Ivan Oboleninov)

"Sampai kapan kau mau terus bermimpi? Dunia ini bukan tempat kau bisa bermanja-manja!" — pikiran Katsuro. 

Segala mimpi akan tetap menjadi mimpi jika kalian hanya menutup mata tanpa berusaha bangun dari tidur, lalu berupaya untuk menjemput mimpi yang kalian gantung di langit. Jika kalian ingin menjadi orang yang berguna bagi sekitar kalian ataupun kalian tidak ingin dilenyapkan oleh dunia, kalian harus berani untuk bertarung dalam mewujudkan mimpi kalian. Tidak apa-apa jika dunia gemar bercanda sebab, seperti kutipan pertama, tidak ada satu pun perjuangan yang sia-sia, selalu ada hikmah di setiap perjalanan kalian.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Novel untuk Dibaca Menjelang Usia ke-30

3. Tidak akan ada lagi orang yang harus berjuang mati-matian

ilustrasi orang melihat laptop (pexels.com/Antoni Shkraba)

"Kalau saja semua bisa mulus sesuai rencana, seperti katamu, tidak akan ada lagi orang yang harus berjuang mati-matian." — Katsuro. 

Kutipan di atas bisa dijadikan sebagai pengingat bahwa tidak ada rencana yang benar-benar lancar, tanpa ada rintangan dalam mewujudkannya. Oleh sebab itu, kalian harus berjuang sekuat tenaga dalam mewujudkan apa pun yang kalian impikan. Jika kalian lelah, kalian sangat diperkenankan untuk beristirahat. Jadi, kalian jangan pernah ragu dan takut dalam menerjang berbagai rintangan yang ada di hadapan kalian sebab semua perjuangan pasti berakhir indah. Kalau belum indah, berarti perjuangan kalian belum selesai, ya!

4. Kamu bebas melakukan apa saja

ilustrasi orang sedang berjalan (pexels.com/Bob Price)

"Cobalah mengubah sudut pandang. Kamu bebas menggambar apa saja sebab petamu masih berupa kertas kosong. Semuanya terserah padamu. Kamu bebas melakukan apa saja karena kesempatan terbentang luas di hadapanmu." — Kakek Namiya. 

Di saat kalian bingung atau mungkin lelah terhadap berbagai macam kegagalan yang telah kalian terima, cobalah kalian melihat dari sudut pandang yang berbeda. Cobalah kalian melihat dari sisi positif. Kalian pasti akan menemukan jawaban dari kebingungan atau kelelahan kalian. Apa yang sesungguhnya kalian inginkan? Apa yang sebenarnya kalian impikan? Sekali lagi, jangan pernah menyerah sebab ada banyak hal yang bisa kalian lakukan, sebab ada banyak jalan yang bisa kalian tempuh, sebab ada begitu banyak kesempatan yang menunggu kalian di depan sana.

Baca Juga: 10 Pelajaran Hidup dari Yeom Chang Hee di KDrama My Liberation Notes

Verified Writer

Ervina E.W.

limited.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya