TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Faktor Penyebab Masih Banyak Tujuan yang Realisasinya Terhambat

Meski strateginya canggih, kamu juga perlu gigih

ilustrasi merasa kecewa karena banyak tujuan yang belum tercapai (pexels.com/Yan Krukau)

Apa saja tujuan hidup yang telah kamu buat? Sudahkah hampir tercapai semua, atau masih banyak yang belum bisa didapat? Jika telah melakukan evaluasi dan banyak yang belum terealisasi, cek kembali caramu dalam mengaturnya, pelajari beberapa kesalahan yang pernah dilakukan, hingga kebiasaan apa yang selama ini kamu jalankan. Meskipun, cara yang digunakan tepat, strateginya juga sesuai, tapi kalau kamu gak membangun pola hidup yang mendukung pencapaian, itu bisa menjadi hambatan.

Berikut lima faktor penyebab kenapa masih banyak tujuan yang realisasinya terhambat. Yuk, cermati dan perbaiki, supaya apa yang kamu targetkan dapat terlaksana sesuai waktunya.

Baca Juga: 3 Alasan Kamu Gak Harus Mencintai Pasangan Tanpa Syarat, Realistis!

1. Masih punya kebiasaan menunda apa yang seharusnya dilakukan

ilustrasi orang menunda pekerjaan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sekecil apa pun tugas yang diberikan padamu, sekalipun terlihat mudah, jika masih malas untuk segera menyelesaikannya, itulah yang menjadi penyebab tujuan lainnya menjadi terhambat. Meraih tujuan besar dimulai dengan mengerjakan tugas-tugas kecil. Kalau kamu kerap menunda dengan berbagai alasan, wajar saja belum terealisasi hingga sekarang.

Semakin lama menunda, semakin mundur pencapaiannya besarnya. Waktu terus berjalan, bahkan gak terasa tiba-tiba batas akhirnya sudah dekat, satu terhambat maka berdampak ke lainnya.

Baca Juga: 6 Tips Mengatur Tujuan yang Realistis, Kenali Keterbatasanmu 

2. Malas mencoba sesuatu karena sudah putus asa

ilustrasi orang merasa putus asa (pexels.com/cottonbro)

Kurang optimis dengan apa yang ingin dicapai membuatmu menyerah sebelum mencoba. Terbiasa melihat sesuatu dari sisi kesulitannya, maka berpengaruh kepada perasaanmu. Akibatnya, ketika akan mencoba sesuatu yang baru sudah putus asa terlebih dulu.

Gak ada gairah untuk melakukan hal tersebut, sekalipun sudah tahu bahwa itu merupakan salah satu jalan menuju keberhasilan. Mulai sekarang, cobalah memandang tantangan sebagai hal yang menyenangkan untuk membangkitkan harapan dan semangatmu. Jangan dulu berputus asa kalau mencobanya saja belum pernah. Pertahankan pikiran positifmu supaya ada motivasi yang lebih tinggi.

3. Kurang fokus terhadap kemajuan diri karena lebih melihat keunggulan orang

ilustrasi membandingkan diri dengan orang lain (pexels.com/Ron Lach)

Tujuan hidup setiap orang berbeda, jalannya juga gak sama, maka fokuslah pada apa yang kamu kerjakan dan pantau kemajuannya tanpa membandingkan. Kurang fokus pada diri sendiri dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu melihat keunggulan orang lain, bikin kamu semakin jauh dari tujuan.

Waktu yang seharusnya bisa untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas yang dimiliki, malah habis untuk berkegiatan yang gak seharusnya dilakukan. Gunakan waktumu sebaik mungkin, lihat perkembanganmu sendiri, perbaiki yang masih kurang supaya satu per satu tujuan yang ditetapkan benar-benar bisa tercapai.

4. Menjalani hari dengan berbagai keluhan

ilustrasi orang mengeluh (pexels.com/Kampus Production)

Ketika mengalami hambatan yang melelahkan, wajar jika kamu merasa ingin berkeluh kesah. Namun, gak juga sepanjang hari dilakukan, karena justru inilah yang sangat menguras energi dalam diri. Segala hal yang diupayakan selalu diiringi dengan keluhan, maka berbagai kesulitan pun terasa semakin meningkat.

Hilangkan kebiasaan ini, daripada mengeluh cobalah lebih gigih untuk menemukan sesuatu yang bisa disyukuri atas apa pun yang terjadi. Perasaan bersyukur mampu menenangkan hati dan pikiran, sehingga kesulitan bisa diuraikan dan diselesaikan. Kalau mau mendapatkan jalan keluar, jaga pikiran supaya tetap segar dengan lebih banyak bersyukur.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Seseorang Overthinking ketika sedang Berjuang

Verified Writer

Adelbertha Eva Y

Tetap Semangat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya