TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tahap Menerima Diri untuk Tingkatkan Kemampuanmu dalam Berinteraksi

Penerimaan diri memengaruhi caramu berinteraksi

ilustrasi orang berinteraksi dengan yang lainnya (pexels.com/William Fortunato)

Interaksi sosial menjadi bagian gak terpisahkan dari kehidupan. Baik di lingkungan kerja, keluarga, hingga asmara, kemampuanmu dalam membangun interaksi berperan besar menciptakan hubungan yang sehat dan kuat.

Ingin kehidupan sosial semakin bermakna? Bukan sibuk menyenangkan orang lain, tapi sibuklah meningkatkan nilaimu biar punya poin plus di mata orang. Maka, mulailah belajar menerima diri sendiri supaya kemampuanmu dalam berinteraksi terus meningkat.

Berikut lima tahapan untuk memperkuat rasa penerimaan terhadap diri sendiri. Dengan mulai menerapkannya satu per satu, kamu pasti semakin cerdas berinteraksi dengan orang lain dan mampu mengembangkan relasi sosial yang bermakna.

Baca Juga: 5 Kelebihan Jika Bisa Tampil Percaya Diri di Lingkungan Kerja

1. Pahami dulu segala hal tentang dirimu

ilustrasi merenung (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Tahap awal, cobalah cari waktu luang untuk merenungkan berbagai hal tentang dirimu. Kenali apa yang bisa membuatmu bahagia selama ini, jujurlah pada diri sendiri. Lalu, temukan nilai-nilai apa saja yang kamu yakini dalam membentuk kepribadian dan kehidupan yang menyenangkan. Apa saja yang membuatmu merasa terbebani? Di mana letak kelebihan dan kelemahanmu?

Pemahaman mendalam tentang diri sendiri membuatmu punya nilai yang sesuai dengan prioritas kebahagiaan. Ini akan memengaruhi caramu dalam berperilaku. Ini merupakan tahapan dasarnya, santai saja yang penting bisa tahu dengan jelas siapa kamu sesungguhnya.

2. Maafkan segala kesalahanmu pada masa lalu

ilustrasi mengambil pelajaran berharga dari kesalahan (pexels.com/Cayenne Carocci)

Masa lalumu sudah selesai, gak usah terbebani dengan itu. Jika pernah melakukan kesalahan yang bikin kamu jadi minder dan merasa gak berharga, maafkan kesalahanmu. Jangan terbelenggu dengan itu supaya gak terjebak dalam penyesalan. Dengan belajar memaafkan, kamu bisa melangkah dengan ringan dan berlapang dada menerima itu semua.

Semua orang juga pernah melakukan kesalahan. Alihkan fokusmu dari rasa menyesal ke lega karena sudah tahu di mana letak salahnya. Pertimbangkan hal tersebut sebagai pengalaman yang sudah membantumu semakin bertumbuh sebagai pribadi tangguh dan bijaksana.

Bebaskan dirimu dari rasa bersalah agar mampu melanjutkan hidup dengan lebih baik lagi, sehingga bisa semakin mengarahkan fokus pada proses berikutnya. Ini membuat hubunganmu dengan diri sendiri semakin sehat dan nantinya rileks ketika berinteraksi dengan siapa saja.

3. Terima kesalahan dan kekuranganmu sebagai bagian dari diri

ilustrasi menyadari dan menyiasati kekurangan diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika sedang proses menerima diri sendiri, penting untuk bisa mengakui bahwa kesalahan yang pernah dilakukan dan kekurangan yang dimiliki adalah bagian dari diri. Gak ada yang sempurna, setiap orang punya kisah kelamnya. Setelah memaafkan kesalahan dan bersedia menerima kekurangan diri, maka perlahan keterampilanmu dalam berinteraksi pasti meningkat.

Menerima kekurangan diri membuatmu tahu di mana area yang bisa diperbaiki dan dikembangkan lagi. Ketika sudah mampu menerima kekuranganmu, maka dalam berinteraksi dengan sekitar, kamu juga akan bisa menerima kekurangan orang lain. Ini membuatmu jadi lebih berempati dan punya sisi toleransi tinggi.

Baca Juga: 5 Kiat Menjadikan Ramadan Ajang Meningkatkan Kualitas Diri

4. Fokus memperbaiki diri

ilustrasi kegiatan mengembangkan keterampilan (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Tahapan selanjutnya yaitu, fokus saja pada apa yang bisa dilakukan supaya semakin baik lagi. Tahapan ini melibatkan kegiatan pengembangan diri, mengasah keterampilan, dan membentuk karakter yang membuatmu terus menjadi versi terbaik diri. Jadilah pribadi yang terbuka untuk belajar hal-hal baru, baik itu dari orang lain maupun pengalaman hidupmu.

Perubahan pasti terjadi kalau kamu tekun dan disiplin. Buat jadwal rutin untuk perbaikan diri dan berkomitmenlah menjalaninya. Evaluasi secara berkala untuk mengetahui perkembanganmu, atau jika ada yang perlu diubah untuk mencapai tujuan maksimal, fleksibel saja. Fokus memperbaiki diri membuatmu semakin percaya diri dan ini berpengaruh ke caramu berinterkasi.

Verified Writer

Adelbertha Eva Y

Tetap Semangat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya