TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Memiliki 'Inner Child' yang Terluka, Jangan Dibiarkan!

Karena jika terus dibiarkan dapat menjadi efek negatif

pexels.com/@pixabay

Inner Child merupakan suatu kumpulan peristiwa mulai dari masa kanak-kanak hingga setelahnya. Peristiwa tersebut dapat berupa pengalaman baik hingga pengalaman buruk yang dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang kita.

Namun terkadang tidak disadari, pengalaman buruk ketika masih kanak-kanak akan membuat inner child dalam diri menjadi terluka, sehingga itu menjadi trauma dan memengaruhi kehidupan saat dewasa. Yuk, kenali apakah kamu memiliki inner child yang terluka lewat lima tanda dibawah ini, check this out!

1. Mudah merasa takut

pexels.com/@katlovessteve

Tidak ada orang yang tidak memiliki ketakutan. Ya, namun ketakutan yang dimaksud disini ialah kamu menjadi seseorang yang ketakutan berlebih dan beranggapan jika orang di sekitar akan meninggalkanmu.

Selain itu, kamu juga sering merasa tidak layak untuk dicintai, cemas bahkan hingga mudah depresi. Ketakutan berlebih ini dapat menjadi dampak yang sangat negatif dan berbahaya jika tidak segera diatasi.

Baca Juga: Memahami Inner Child, Si 'Anak Kecil' yang Hidup dalam Jiwa Dewasa

2. Sering merasa bersalah

pexels.com/@polina-zimmerman

Rasa bersalah merupakan perasaan menyesal yang biasanya banyak dijumpai setelah melakukan kesalahan kepada orang lain. Namun bagaimana jika kamu sering merasa bersalah padahal sesungguhnya tidak salah? Ini bisa jadi pertanda ada masalah serius dengan inner child kamu.

Kemungkinan besar, kamu sering membuat salah ketika masih kecil namun karena solusi maupun penanganan yang buruk seperti sering dimarahi, justru membuatmu sulit sembuh darinya.

3. Sulit percaya dengan orang lain

pexels.com/@vera-arsic-304265

Tanpa sadar, perasaan ini akan muncul jika kamu pernah dibohongi oleh seseorang di masa lalu. Disatu sisi kamu tumbuh menjadi orang yang lebih aware karena tidak mudah percaya dan selalu waspada dengan siapapun, namun disisi lainnya justru dapat menjadi bumerang buat kamu sendiri.

Kok bisa? Ya, coba bayangkan kamu sedang membangun hubungan dengan seseorang, namun kamu tidak percaya apakah orang tersebut benar-benar mencintaimu atau tidak. Kamu juga bahkan dapat menjadi orang yang posesif karena sulit untuk trust dengan apapun yang pasangan kamu lakukan.

4. Memiliki emosi yang tidak stabil

pexels.com/@olly

Tanda berikutnya adalah kamu memiliki emosi yang cenderung tidak stabil. Kamu bisa saja sedang dalam keadaan senang lalu tiba-tiba menjadi sangat marah tanpa terkendali.

Pengalaman menyakitkan seperti mendapatkan kekerasan selama masa kanak-kanak atau kurangnya kasih sayang merupakan beberapa faktor yang kini membuatmu memiliki emosi yang kerap berubah-ubah.

Baca Juga: 5 Tips Menolak Tanpa Membuatmu Merasa Bersalah, Yuk Dicoba! 

Verified Writer

Faiz Irsyad

football and movie addict! | linktr.ee/faizirsyad15

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya