TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Yuk, Lakukan 5 Hal Ini Saat Tulisanmu Ditolak Oleh Penerbit

#GoodLife Jangan pernah menyerah dan tetap semangat, ya

Pexels.com/rawpixel.com

Kamu yang bercita-cita menjadi penulis terkenal pasti punya satu naskah yang sudah selesai dan siap dikirimkan ke penerbit. Tapi kamu nggak berani karena takut naskah kamu ditolak oleh penerbit incaran kamu.

Atau mungkin kamu sudah mengirimkannya, tapi penerbit incaran kamu tidak menerima naskahmu dan memberikan kritikan yang cukup pedas. Sampai-sampai kamu memilih untuk berhenti dan memutuskan untuk tidak pernah menulis lagi.

Wajar-wajar saja jika kamu memiliki perasaan tersebut. Karena seperti yang kita ketahui, penulis-penulis hebat sekelas J.K. Rowling dan Stephen King saja pernah mengalami penolakan berkali-kali dan mendapatkan kritikan pedas dari para editor sebelum akhirnya berhasil menerbitkan buku pertama mereka.

Daripada kamu bermuram durja karena naskah perdana kamu gagal terbit, yuk lakukan 5 hal ini agar penolakan yang kamu alami tidak terlalu menyakitkan dan semangat menulismu semakin bertambah.

1. Kirim naskahmu ke penerbit lain

Pexels.com/AbbyChung

Jika naskahmu ditolak oleh penerbit incaran kamu, jangan langsung menyerah. Cari penerbit lain yang terkenal sudah menerbitkan buku dengan genre naskah yang sudah kamu tulis. Jika menurut penerbit sebelumya naskah kamu kurang pas jika mereka terbitkan, pasti ada penerbit lain yang bersedia menerbitkan naskah kamu.

Hal ini juga pernah terjadi pada penulis-penulis tenar yang sukses menelurkan banyak buku best seller, loh. Sebut saja Dr. Seuss, Agatha Christie, Alice Walker, C.S. Lewis, dan penulis-penulis terkenal lainnya.

Jangan sampai naskah yang sudah kamu tulis dengan susah payah, mendetail, dan menghabiskan banyak sekali waktu di depan layar komputer berakhir di bagian terbawah tumpukan buku kamu. Atau yang jauh lebih buruk, dijual ke abang-abang tukang rongsok dan berakhir menjadi bungkus gorengan.

Baca Juga: 5 Manfaat Terapi Menulis yang Bisa Kamu Terapkan Setiap Hari!

2. Menerima kritikan dengan lapang dada

Pexels.com/Pixabay

Bersyukurlah jika penerbit yang menolak menerbitkan naskahmu memberitahu alasan kenapa mereka melakukan hal tersebut. Tidak peduli apakah isinya menyakitkan atau tidak. Itu karena kebanyakan penerbit tidak memberitahukan alasan kenapa mereka menolak dan mengembalikan naskahmu.

Jadi, saat kamu mendapatkan e-mail dari pihak penerbit berisi kritikan pedas soal naskahmu, jangan langsung putus asa. Jadikan kritikan mereka sebagai "cambuk" agar kamu bisa memperbaiki tulisan kamu dan terus mengasah kemampuan kamu dalam menulis. Dengan kata lain, mereka membantu kamu menjadi penulis yang jauh lebih baik dari segala sisi.

3. Bergabung dengan komunitas-komunitas menulis

Pexels.com/rawpixel.com

Mulailah untuk bergabung dengan forum atau komunitas menulis online. Di sana, kamu bisa terhubung dengan penulis-penulis lain. Kamu bisa melihat banyak penulis membagikan pengalaman mereka selama mereka menggeluti bidang tersebut dan memberimu beberapa tips agar tulisanmu semakin membaik dan akhirnya diterima oleh penerbit.

Salah satu komunitas menulis online yang bisa kamu coba adalah IDN Times Community. Di sini kamu bisa mengasah kemampuan menulis sekaligus menghasilkan uang. Selain itu, ada tim editor yang siap merevisi tulisanmu, sehingga kamu bisa tahu tulisan yang baik dan enak dibaca itu seperti apa.

4. Cobalah menulis sesuatu dari pengalamanmu

Pexels.com/rawpixel.com

Tidak sedikit yang tahu kalau Stephanie Danler, penulis novel Sweetbitter, menulis novel ini karena terinspirasi dari pengalamannya saat dia bekerja sebagai waitress di Union Square Cafe yang terkenal sebagai salah satu restoran elit di New York. Atau mungkin kamu lebih familiar dengan tokoh Dementor di novel Harry Potter yang merupakan representasi dari depresi yang pernah di alami sang penulis, J.K. Rowling.

Dengan menulis sesuatu berdasarkan dari pengalaman pribadi kamu, kamu akan lebih enjoy dan menulis ceritanya secara lebih mendetail yang bisa menjadi nilai plus. Dengan begitu, tulisanmu terkesan lebih jujur dan original dan penerbit pun akan mempertimbangkan kembali soal menolak dan mengembalikan naskahmu.

Baca Juga: Maylia Erna Sutarto: Menulis Bukan Bakat, Menulis Itu Bisa Dilatih

Verified Writer

Febby Arshani

Akwoakwoakwoak

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya