TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menghargai Jasa Petani: Tanpa Mereka, Perut Kita Tidak Ada Isinya

Sudahkah kamu berterima kasih pada mereka?

Sumber Gambar: pinterest.com

Petani selalu digambarkan sebagai sosok bercaping yang membawa cangkul di tangannya. Dalam kedudukan sosial, petani pun sering kali ditempatkan di posisi yang rendah. Hari ini jika anak-anak ditanyai apa cita-cita mereka, hampir tidak ada yang ingin jadi petani. Kenapa?

Bukankah mereka membanting tulang setiap hari demi sebulir nasi yang mengisi perut kita? Lalu apa yang sudah kita berikan pada mereka? Sudahkah mengucapkan terima kasih?

1. Nasi kita dari mereka.

Sumber Gambar: life.viva.co.id

Dulu di era 90-an ada sebuah lagu tentang petani yang selalu kita temukan di buku Bahasa Indonesia SD. "Nasi putih terhidang di meja/ Kita makan tiap hari/ Beraneka macam hasil bumi/ Dari manakah datangnya/ Dari sawah dan ladang di sana/ Petanilah penanamnya...."

2. Gigih menyediakan pangan bergizi untuk bangsa.

Sumber Gambar: donymaulana.wordpress.com

Tidak hanya nasi saja, buah dan sayuran yang membuat tubuh kita sehat, semuanya juga ditanam oleh para petani. Mereka bekerja keras sejak menanam benih hingga memanennya.

3. Petani Indonesia bertani tanpa lahan.

Sumber Gambar: fotovoice.org

Mana bisa bertani tanpa lahan? Itulah kenyataannya. Sebagian besar petani Indonesia tidak memiliki lahan pertanian sendiri atau dengan kata lain mereka hanyalah buruh tani.

4. Akses para petani masih dipersulit.

Sumber Gambar: blog.umy.ac.id

Bukan hanya infrastruktur dan teknologinya yang masih sederhana dibandingkan negara-negara maju, akses terhadap kredit, pasar, dan permodalan juga masih tergolong rendah.

5. Peluh mereka dibayar murah.

Sumber Gambar: antarajatim.com

Berdasarkan data BPS, penghasilan petani Indonesia sekitar Rp 1,82 juta – Rp 3,57 juta per tahun. Jadi per bulan mereka dapat berapa?

6. Sementara kita lebih suka produk impor.

Sumber Gambar: gambarproperti.com

Sementara itu kita dengan bangga memamerkan bahan makanan imppor yang kita beli sebagai wujud gaya hidup modern. Apa gak malu?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya