TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kata Siapa Iri Itu Tak Boleh? 5 Iri Ini Justru Dianjurkan Lho!

Tidak selamanya iri itu negatif guys!

Freepik.com/freepik

Iri atau dengki berarti kita tidak senang melihat orang lain sukses dan bahagia. Satu hal yang kita inginkan, yakni orang lain gagal dan menderita. Di kehidupan yang luas ini makna iri nyatanya tidak sesempit itu. Kita bisa mengartikan iri sebagai salah satu cara untuk meraih pencapaian yang setara atau lebih dari orang lain. Tentu saja pencapaian dalam hal yang positif dan bermanfaat bagi banyak orang.

Terdapat kutipan motivasi yang pernah disampaikan oleh Bill Gates, "Saya iri terhadap orang-orang yang sanggup tidur hanya tiga-empat jam setiap malamnya. Mereka memiliki begitu banyak waktu untuk bekerja, belajar, dan bermain." Tidak disangka, seorang tokoh yang sangat inspirasional di dunia ini nyatanya juga memiliki rasa iri. Hanya saja pendiri Microsoft ini tidak iri dengan harta dan juga ketampanan yang orang lain miliki. Ia iri dengan kerja keras seseorang dalam memanajemen waktu sehari-harinya.

Nah, berikut lima perasaan iri yang justru dianjurkan agar hidup kita lebih positif!

1. Iri kepada proses yang dijalani seseorang

Freepik.com/chaiyapruek2520

Sering kali kita mengolok orang lain sebagai pemalas. Di sisi lain kita merasa terkaget-kaget saat menyaksikan orang lain meraih kesuksesan. Di momen seperti ini, biasanya perasaan iri akan muncul. Bagaimana bisa dia yang seorang pemalas nyatanya bisa berhasil meraih suatu hal.

Sering tidak disadari bahwa telah banyak proses yang orang lain jalani untuk meraih kesuksesan. Hanya saja proses yang ia jalani tidak terpublikasikan. Kita hanya fokus pada keberhasilan orang lain. Kita lupa bahwa dalam meraih suatu kesuksesan, banyak proses yang sangat melelahkan dan sangat berisiko telah mereka lakukan.

Keberhasilan memang suatu hal yang sangat tampak, sedangkan proses sering kali sebagai wujud yang abstrak. Tidak ada salahnya kita bertanya proses apa saja yang telah orang lain lakukan sehingga dapat meraih suatu keberhasilan. Ketika kita mengetahui proses berat yang telah orang lain lakukan maka motivasi untuk melakukan proses yang sama bahkan lebih akan muncul dalam diri kita.

2. Iri kepada orang yang telah gagal namun tidak patah semangat

Freepik.com/yanalya

Kegagalan adalah bukti bahwa kita pernah mencoba. Tidak pernah gagal bukan berarti selalu berhasil, bisa jadi karena tidak pernah mencoba. Banyak orang sukses meraih suatu hal setelah mencoba sekian percobaan yang sangat melelahkan. Kita patut merasa iri dengan orang-orang seperti ini. Mereka menjadikan kegagalan sebagai teman sejati dalam meraih kesuksesan.

Saat kegagalan melanda, bukan putus asa yang ia lakukan. Bersegera move on dan mencoba hal barulah yang dilakukan. Mereka fokus dengan tujuan, yakni sukses. Kegagalan-kegagalan yang dialami hanyalah sementara.

Baca Juga: Selain Tidak Bersyukur, Ini 5 Alasan Orang Mudah untuk Iri Hati

3. Iri kepada orang yang "tidak vulgar" dalam menggunakan media sosial

Freepik.com/freepik

Saat kita membuka beranda media sosial, deretan foto-foto ciamik tersaji dari akun-akun yang kita ikuti. Akun-akun tersebut adalah milik teman dan saudara kita bahkan publik figur. Mulai dari foto liburan di tempat keren hingga foto bersama pasangan dengan mudah dilihat. Melalui postingan semacam itu, sejenak terlihat mereka semua sangat bahagia. Namun, kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi hati terdalamnya.

Di sisi lain ada pula pengguna media sosial yang jarang mengunggah foto. Alasannya bukan karena tidak memiliki kebahagiaan yang layak dibagikan. Biasanya orang-orang tersebut cenderung lebih ingin menjaga perasaan orang lain. Mereka tidak ingin orang lain iri dengan apa yang ia dapatkan. Kecuali tujuannya adalah untuk membagikan kisah inspiratifnya.

Orang-orang tipe kedua inilah yang patut kita merasa iri kepadanya. Mereka menjadikan media sosial bukan sebagai ajang pamer belaka, melainkan hanya untuk membagikan kebaikan-kebaikan meskipun terkadang nilainya sangat kecil.

4. Iri kepada orang yang berilmu, bukan berharta

Freepik.com/freepik

Seorang tokoh populer dalam agama Islam, yakni Ali bin Abi Thalib pernah berkata, "Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan, tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan." 

Melalui perkataan tersebut, sejatinya kedudukan ilmu lebih tinggi daripada harta. Namun sayang, di kehidupan saat ini banyak orang lebih dihormati hanya karena memiliki banyak uang, bukan karena memiliki banyak ilmu. 

Harta mudah dicari, apalagi kini berbagai jalan buruk dapat dilalui untuk sekedar mendapatkan harta berlimpah. Namun berbeda dengan ilmu, meskipun banyak jalan untuk meraihnya, hanya orang-orang dengan hati yang lapang saja yang mampu meraihnya.

Maka sudah bukan zamannya lagi untuk merasa iri kepada orang yang berharta banyak. Akan lebih baik jika kita merasa iri dengan orang yang memiliki banyak ilmu. Melalui hal ini semangat untuk terus belajar akan terus tumbuh dalam diri kita.

Baca Juga: 5 Tips yang Bisa Dilakukan untuk Meredam Rasa Iri Hati

Writer

edd edd

We can make it if we try.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya