TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadi Orang yang Peka Itu Gak Selamanya Menyenangkan, Ini 5 Alasannya!

Jadi, jangan selalu menuntut orang lain untuk peka ya

pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi

Peka, satu kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Ya, orang yang peka berarti orang yang sensitif terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka adalah orang-orang yang lebih perasa dibandingkan orang pada umumnya.

Nah, tentunya menjadi orang yang peka punya keuntungan dan kerugiannya tersendiri lho. Namun, pada artikel ini kita akan membahas apa aja hal-hal yang tidak menyenangkan menjadi orang yang peka.

1. Kebiasaan 'overthinking' sering dilakukan orang yang peka

pexels.com/Juan Pablo Arenas

Karena terlanjur 'perasa' terhadap lingkungan sekitarnya, orang yang peka juga biasanya akan bisa menyadari hal-hal yang tidak terpikirkan oleh orang yang gak peka. Akibatnya, kamu yang sensitif jadi suka kebanyakan mikir alias overthinking.

Padahal kamu tahu kebiasaan banyak mikir itu sia-sia saja, hidup jadi gak nyaman dan gak bahagia karena mencemaskan terlalu banyak hal. Entah masalah sepele atau besar rasanya benar-benar menguras seluruh energimu. Kalau kamu masih seperti itu, mulai sekarang pelan-pelan hentikan kebiasaan overthinking tersebut ya!

Baca Juga: 5 Alasan Logis Kamu Harus Bersyukur Menjadi Orang Baik

2. Orang peka biasanya lebih peduli pada orang lain, tapi terkadang ia malah dimanfaatkan

pexels.com/Christina Morillo

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau orang yang peka dan sensitif itu lebih mudah tersentuh hatinya. Sehingga mereka lebih tergerak untuk peduli dan menolong orang-orang disekitarnya. Tapi, kebaikan hati mereka seringkali disalahgunakan oleh pihak-pihak yang hanya mau memanfaatkan dirinya saja.

Lho, tapi bukannya orang peka seharusnya lebih tahu mana orang-orang yang tidak bermaksud baik? Nah, orang yang peka juga hanyalah manusia biasa bukan? Jadi, meskipun orang peka biasanya lebih waspada terkadang banyak faktor yang bisa mengalahkan kepekaan mereka sendiri.

3. Bila sudah disakiti, orang yang peka sering dianggap 'overreacting'

pexels.com/Juan Pablo Arenas

Nah, kalau ini kemungkinan besar sering dirasakan oleh orang yang peka. Kadang, karena tingkat perasanya terlalu sensitif mungkin kamu-kamu yang peka malah dianggap bersikap overreacting atau bereaksi berlebihan ketika merasa disakiti. Misalnya menangis terus menerus, galau berkepanjangan dan sebagainya.

Salah gak sih? Sah-sah aja kok kalau kamu cuma mau mengekspresikan kesedihan yang kamu rasakan. Manusiawi banget kok, hanya saja yang perlu diingat adalah kamu harus menentukan nih kapan waktunya untuk berhenti dan move on dari rasa sedih dan sakit yang dirasakan. Percayalah, kalau hari esok akan lebih baik lagi untukmu.

4. Sedihnya, terkadang orang lain tidak bisa merasakan apa yang ia rasakan

pexels.com/Matej Čerkez

Namanya saja sudah peka, pastilah hanya dirinya atau sesama orang yang peka saja yang memahami apa yang dirasakan. Terkadang, hal itu yang bikin frustasi sendiri karena tidak dipahami orang lain.

Tapi, jangan sedih dan kecewa ya karena sebaiknya kamu positive thinking aja dengan apa yang kamu alami. Yakinlah, dengan kepekaanmu masih banyak hal baik yang dapat kamu lakukan baik untuk diri sendiri maupun orang disekitarmu. Setuju?

Baca Juga: Stop Jadi Yes Man! Ini 7 Cara Efektif untuk Mengatakan 'Tidak'

Verified Writer

Frederick K

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya