TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

40 Tahun Karier Ghea Panggabean dalam Buku 'Asian Bohemian Chic'

Jendela dunia untuk fashion Indonesia

Virtual Book Launching Ghea Panggabean

Ghea Panggabean merayakan 40 tahun perjalanan kariernya sebagai perancang busana dengan meluncurkan buku yang bertajuk Asian Bohemian Chic: Indonesia Heritage Become Fashion. "Aku sangat senang dengan hasilnya! 320 halaman dari warna-warni cantik untuk dibagikan ke dunia," kata Ghea membuka Virtual Book Launch-nya pada Jumat (16/10/2020).

Ghea berharap buku ini bisa menjadi inspirasi bagi desainer muda untuk melihat keindahan seni dan budaya Indonesia dalam merancang busana. Yuk, intip buku perjalanan karier Ghea Panggabean ini!

1. Buku ini sebagai jendela dunia untuk melihat fashion Indonesia

Virtual Book Launch Ghea Panggabean

Ghea Panggabean menyampaikan bahwa ia bertekad agar buku tersebut jadi jendela bagi dunia dalam memandang industri fashion Indonesia. "Saya bertekad agar buku ini bisa atau menjadi jendela fashion Indonesia ke dunia, juga sebagai warisan bagi anak-anak saya," ujar Ghea.

Selain untuk dunia dan anak-anak, Ghea juga mendedikasikan buku ini untuk orangtuanya yang selalu mendukung kariernya.

2. Ghea menggandeng Rizzoli untuk menjadi penerbit bukunya

Virtua Book Launch Ghea Panggabean

Rizzoli adalah penerbit yang berpusat di New York, namun penerbitannya berada di Milan, Italia. Dalam acara ini, perwakilan dari Rizzoli turut hadir sebagai simbolisasi peluncuran bukunya.

Francesco Baragiola Mordini, International Publications Manager Rizzoli, menyampaikan rasa bangga atas kerja keras Ghea dan timnya. "Saya mendapat kehormatan untuk bekerja dengan Ghea dan tim kami, dan orang-orang yang berbagi kegembiraan bekerja keras selama lebih dari satu tahun. Jadi, saya senang dengan hasil akhirnya," kata Franceso.

Cecilia Curti, Senior Editor of Rizzoli International Publications Milan, juga turut menyampaikan bahwa buku ini penuh dengan memori penting perjalanan karier Ghea dan jadi benda fisik yang menyatukan selama pandemik. "Karena kita tak boleh bepergian, buku ini seperti duta besar kita di dunia. Kita tak bisa dekat satu sama lain, tetapi kita memiliki sesuatu yang bersifat fisik. Sesuatu yang sangat indah untuk tinggal di tempat kita. Menurut saya itu penting, "kata Cecilia.

Baca Juga: Barli Asmara dan 4 Desainer Kondang yang Dekat dengan Kalangan Artis

3. Buku ini menceritakan koleksi karya Ghea dari masa ke masa

instagram.com/gheafashionstudio

"Buku itu tentang inspirasi saya akan warisan budaya indah yang dimiliki negara kita dan masih banyak yang harus dijelajahi. Saya telah menjelajahi selama 40 tahun tradisi tekstil yang kaya dan indah, serta mencoba mengubahnya menjadi satu kreasi yang modis," ujar Ghea.

Empat dekade perjalanan karier Ghea, tentu menghasilkan banyak karya busana yang indah. Kekhasan dalam menggabungkan kain tradisional dengan cara modern, ditampilkan sejak karya pertamanya, yaitu kain lurik.

Ia pun menemukan motif kain pelangi jumputan yang menjadi favoritnya dan membuatnya disebut sebagai 'Ratu Jumputan'. Motif favoritnya ini, menjadi cover buku Asian Bohemian Chic: Indonesia Heritage Becomes Fashion.

4. Ghea mengadopsi banyak ragam kain di Nusantara

Virtual Book Launch Ghea Panggabean

Tak hanya lurik dan jumputan, Ghea juga menggubah kain tradisional ini dalam desain busana yang modern dan weareable. Ia menggunakan motif-motif seperti tikar Kalimantan, wayang beber, dan ragam hias Batak seperti motif gorga.

Kain tradisional yang ia gunakan, juga beragam. Mulai dari songket, jumputan, ikat, dan batik. Konsep desain Ghea yang selalu terinspirasi dari warisan budaya ini, juga tak terlepas dari latar belakangnya yang lahir dari dua budaya berbeda, Belanda dan Indonesia.

Baca Juga: Menengok Kreasi Masker Mewah ala Desainer Kota Malang  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya