TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Mengontrol Emosi agar Tidak Gampang Marah 

Untuk kamu yang gampang sekali marah 

pexels.com/David Garrison

Apakah kamu pernah marah hingga membentak temanmu karena kesalahannya dan menyesal setelahnya? Jika iya, cara mengontrol emosi adalah dengan metode regulasi emosi. Regulasi emosi merupakan kemampuan seseorang dalam mengatur emosinya.

Regulasi emosi pada umumnya bertujuan untuk memilih perilaku mana yang tepat dilakukan saat merasakan emosi tertentu, baik itu emosi positif seperti bahagia ataupun emosi negatif seperti sedih. Berikut 5 tips mengontrol emosi dengan metode regulasi emosi.

1. Kamu perlu tahu tahapan reaksi emosi manusia 

Pexels/juan mendez

Sebelum kamu meregulasi emosimu, kamu perlu tahu tahapan reaksi emosi manusia. Karena untuk mengatur emosi, kamu harus tahu tahapan mana yang bisa kamu regulasi dari emosimu. Tahap pertama yaitu stimulus atau kejadian apa pun yang sedang terjadi padamu. Kedua interpretasi atau pemaknaan terhadap kejadian yang menimpamu. Ketiga adalah gejala emosi yang muncul akibat interpretasi seperti marah, sedih, kecewa, bahagia, dan lainnya. Tahap terakhir adalah terbentuknya perilaku dari gejala emosi seperti membentak, menangis, tertawa, dan lainnya.

Baca Juga: Sering Bikin Emosi, Begini 5 Cara Baik Tanggapi Orang yang Plin-plan

2. Mengontrol ekspektasi 

Pexels/Engin Akyurt

Setelah kamu paham tahapan reaksi emosi manusia. Hal yang bisa kamu lakukan adalah mengontrol ekspektasi. Ekspektasi atau penilaian kamu terhadap stimulus tertentu sangat menentukan perilaku apa yang akan kamu perlihatkan. Ekspektasi yang rendah akan membantu kamu menjadi tenang saat mengalami kejadian tertentu. Misalnya saat kamu sedang menonton konser di lapangan dan tiba-tiba dompetmu hilang.

Ketika ekspektasi kamu terlalu tinggi maka kamu akan sedih dan menangis dengan kencang karena ekspektasimu menghadiri konser adalah senang-senang dan mengincar kebahagiaan. Tetapi ketika ekspektasi kamu rendah, kamu akan mengerti bahwa menghadiri konser di lapangan memang berisiko kehilangan barang. Sehingga kamu tidak akan terlalu merasakan kesedihan.

3. Mengontrol interpretasi 

Pexels/Min An

Misalnya, ada orang yang menyenggol bahumu yang menyebabkan dompetmu terjatuh. Bisa saja kamu berteriak dan membentaknya. Tapi ketika kamu mengubah sudut pandangmu dan melihat dari perspektif lain. Perilaku yang kamu perlihatkan pasti berbeda.

Kamu bisa memosisikan dirimu sebagai orang yang menyenggol. Sehingga emosi yang muncul bukanlah marah melainkan memaafkan orang tersebut. Karena bisa saja orang yang menyenggolmu tidak sengaja melakukannya karena terburu-buru. Dengan cara ini kamu akan lebih mudah mengontrol perilakumu.

 4. Tuangkan emosi melalui karya 

Pexels/Burst

Banyak seniman yang menghasilkan karya yang luar biasa indah karena menuangkan emosi di dalam karyanya. Kamu bisa melakukannya untuk menekan perilaku negatif yang disebabkan oleh emosi. Kamu bisa membuat lagu, melukis, dan menulis saat kamu merasakan emosi tertentu. Selain bisa mengurangi perilaku negatif, dengan menuangkan emosi melalui karya, kamu bisa lebih produktif dan berkembang.

Baca Juga: Mengenal Sistem Limbik, Bagian Otak yang Mengontrol Emosi & Perilaku

Writer

Hardiansyah putra

Memberikan informasi yang faktual dan bermanfaat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya