TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Keuntungan Menulis Jurnal bagi Penulis, Jangan Disepelekan! 

Journaling bisa membawa dampak positif bagi tulisan

laptop dan kopi (pexels.com/Pixabay)

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah journaling atau menulis jurnal. Beberapa orang menyamakan kegiatan itu dengan menulis buku harian karena kita menulis mengisinya setiap hari untuk menceritakan kegiatan kita di hari tersebut. Ada pula yang menganggap jurnal lebih daripada itu, karena di dalamnya kita bisa menuangkan ide-ide dan melakukan refleksi diri.

Terlepas dari apa fungsi journaling bagi masing-masing orang, kegiatan itu terbukti dapat memberikan banyak manfaat kepada penulis. Apa saja manfaat-manfaat itu? Yuk, simak daftarnya di bawah ini!

1. Melatih kebiasaan menulis

ilustrasi menggunakan laptop (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Journaling biasanya dilakukan setiap hari. Makanya, kalau sudah terbiasa menulis jurnal, nantinya kita akan merasa lebih mudah untuk menulis karena sudah menjadi terbiasa. Kita akan terbiasa memutar otak mencari ide tulisan, terbiasa mencari kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan dan situasi, serta terbiasa merangkai kalimat menjadi paragraf yang koheren.

Selain itu, kalau sudah terbiasa melakukan journaling setiap hari, kita jadi terbiasa berkomitmen dengan kegiatan menulis. Secara tidak sadar, kita akan merasa ada hal yang kurang jika tidak menulis dalam sehari itu. Kita juga bisa mengenal waktu menulis yang paling ideal untuk kita sendiri dan juga mengetahui kapan waktu-waktu yang tepat bagi kita beristirahat dari menulis.

2. Membantu mencari gaya menulis sendiri

ilustrasi menggunakan handphone (pexels.com/Vlada Karpovich)

Apa salah satu tips journaling yang paling sering diberikan? Yap, jawabannya adalah untuk tidak overthinking saat melakukannya. Jurnal umumnya tidak dimaksudkan untuk dibaca siapa-siapa selain penulisnya sendiri. Karenanya, melalui journaling kita jadi terbiasa menulis tanpa perlu memusingkan pendapat orang lain.

Lewat kebiasaan itulah kita jadi bisa mencoba menulis secara serius. Kemudian, di bulan selanjutnya, kita mencoba gaya berbahasa yang santai layaknya sedang menulis surat ke teman. Gabungkan eksperimen-eksperimen itu dengan gaya-gaya menulis yang suka kita temukan di tulisan-tulisan milik orang lain, maka kita bisa menemukan gaya menulis yang paling cocok untuk kita.

Baca Juga: 5 Tips Menulis Gratitude Journaling, Agar Hal Kecil Bisa Jadi Berharga

3. Tempat mencari ide tulisan

ilustrasi seseorang bekerja (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu musuh terbesar penulis adalah kekurangan ide. Memang, kadang akan ada masanya di mana ide berlimpah ruah, tapi ada juga saat di mana kita kesulitan menentukan apa yang harus ditulis. Makanya, kita bisa memanfaatkan jurnal menjadi tempat mencari ide tulisan.

Baca ulang hal-hal apa saja yang sudah kita lakukan. Hal-hal menarik apa yang kita temui setiap harinya?  Kita dapat memformulasikan tulisan lewat daftar kegiatan itu. Beberapa orang juga menggunakan jurnal untuk hal di luar menulis pengalaman sehari-hari, seperti menulis ide-ide atau potongan-potongan kalimat yang terlintas di benak mereka.

Verified Writer

Helmi Elena

Writer | Reader | Cat lover Yuk, mengobrol dengan saya di Instagram @coffeeandgraphite

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya