TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Quotes Bahasa Belanda dalam 'Max Havelaar' karya Multatuli

Karya yang dianggap pembunuh kolonialisme oleh Pramoedya

patung Multatuli (instagram.com/dutch_lettering_history)

Nama Eduard Douwes Dekker pasti sudah tak asing lagi bagi kamu. Sebab, sosoknya seringkali disinggung dalam buku-buku sejarah. Pria berkebangsaan Belanda ini lahir pada tahun 1820 dan mangkat di tahun 1887.Tahukah kamu, bahwa tokoh yang turut menentang kolonialisme di Hindia Belanda ini punya nama pena? Ia adalah Multatuli. 

Multatuli menulis sebuah buku legendaris berjudul Max Havelaar. Karya tersebut berisi kisah satir yang bertujuan menentang kolonialisme Belanda. Ya, Multatuli hendak menyadarkan mereka yang tertindas agar bangkit. Bahkan, Pramoedya Ananta Toer menyebutnya sebagai "kisah yang membunuh kolonialisme". Ada beberapa kutipan dalam Max Havelaar yang cocok kamu renungkan. Bisa dijadikan caption instagram juga, lho! Yuk, simak!

1. Kutipan satu ini filosofis banget! Namun, Multatuli menulisnya sebagai ungkapan kemarahan

ilustrasi kertas (unsplash.com/labf)

2. Apa pun yang terjadi, selalu ingat kewajiban

ilustrasi tanaman dalam gelas (unsplash.com/timchowstudio)

3. Kehormatan adalah harga seorang manusia. Oleh karena itu, menjaga kehormatan adalah keharusan

ilustrasi kuncup bunga (unsplash.com/angelekamp)

4. Makna tersirat dalam kutipan ini berarti 'tak ada tempat senyaman rumah sendiri'

ilustrasi keyboard (unsplash.com/fempreneurstyledstock)

Baca Juga: Rumah Multatuli, Akademisi: dari Dulu Hingga Sekarang Terlantar

5. Quotes satu ini berisi kiasan. Artinya, jangan ikut campur dalam masalah keluarga 

ilustrasi gelas (unsplash.com/sarahdorweiler)

6. Setiap manusia punya ketakutan masing-masing. Salah satunya takut pada kekosongan

ilustrasi cangkir (unsplash.com/nordwood)

7. Gangga adalah nama sungai di negeri Hindustan. Bahkan, nama seorang Dewi

ilustrasi tanaman dalam vas (unsplash.com/jazminantoinette)

8. Quotes satu ini adalah ironi sekaligus satir

ilustrasi bunga dan kertas (unsplash.com/labf)

Baca Juga: Renovasi Cagar Budaya Rumah Multatuli Menggantung Karena Pandemik

Verified Writer

Himatul Aliyah

Anak mbarep yang lahir otodidak

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya