TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wajib Tahu! 5 Unsur Tata Artistik dalam Seni Pertunjukan

Make up, kostum, hingga setting panggung 

ilustrasi seni pertunjukan (pexels.com/pixabay)

Seni pertunjukan merupakan salah satu bidang kreatif yang digandrungi pada abad modern. Seni yang memiliki nama populer performing arts ini meliputi pertunjukan tari, musik, dan drama. Kalau kamu suka nonton konser dan drama, seni pertunjukan tentu hal yang akrab buat kamu. Tahukah kamu bahwa sebuah pertunjukan memiliki beberapa komponen artistik?

Tata artistik meliputi make up, kostum, lighting, tata suara, dan tata panggung. Semua komponen tersebut merupakan satu kesatuan dan saling melengkapi. Di bawah ini merupakan penjabaran lanjut mengenai lima unsur tata artistik seni pertunjukan. Check it out!

1. Tata rias berfungsi menunjang visual dalam seni pertunjukan

ilustrasi make up (unsplash.com/photosbychalo)

Tata rias ialah penggunaan bahan kosmetik untuk mengubah penampilan, baik wajah maupun tubuh pada artis atau seniman. Fungsi make up tak semata-mata mempercantik diri, tetapi juga membentuk karakter seperti keriput dan bekas luka. Dengan demikian, fungsi make up sejatinya bergantung pada kebutuhan perform.

Tata rias tak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Penata rias harus memiliki jiwa seni dan kemampuan khusus agar make up tampak alami. Kalau kamu berminat jadi penata rias, performing arts bisa jadi alternatif karier kamu. Kamu akan bekerja dengan para seniman di belakang layar.

Baca Juga: Sejarah Tari Kecak, Jadi Seni Pertunjukan Gara-gara Orang Jerman

2. Kostum adalah komponen penting untuk melengkapi make up

ilustrasi kostum (pexels.com/cottonbro)

Make up dan kostum ibarat sepasang kekasih yang tak dapat dipisahkan. Kostum berperan penting dalam menciptakan gambaran visual dan karakter sesuai konsep pertunjukan. Oleh sebab itu, pemilihan kostum harus sejalan dengan riasan yang dikenakan. Kalau kostum dan make up tidak nyambung, pesan yang hendak disampaikan dalam sebuah pertunjukan akan gagal. Duh, jangan sampai deh, ya!

Kostum memiliki fungsi yang sangat vital dalam performing arts. Misalnya, menentukan periode atau zaman yang dijadikan latar pentas. Bila pertunjukan mengusung konsep era Victoria, maka kostum yang dikenakan haruslah gaun dengan crinoline.

3. Lighting memegang peranan fundamental dalam setiap pertunjukan

ilustrasi lighting (unsplash.com/davidvondiemar)

Mulai dari konser hingga pementasan drama, semua jenis pertunjukan memerlukan lighting sebagai penerangan. Tanpa pencahayaan, penonton tak dapat menyaksikan apa pun, bukan? Lighting tak hanya berfungsi menerangi panggung, tetapi juga menciptakan suasana.

Dalam sebuah pertunjukan, tata cahaya menciptakan perspektif panggung. Artinya, tak semua objek di atas panggung disorot cahaya. Hal ini bertujuan agar suasana tak jadi hambar dan monoton. Lighting juga dapat merefleksikan emosi tokoh dalam drama, lho!

4. Tata suara sebagai pengiring bunyi dan musik 

ilustrasi tata suara (unsplash.com/denisseleon)

Pengaturan musik dan bunyi yang mengiringi perfom disebut tata suara. Dalam sebuah konser, tata suara memerlukan sound system dan alat musik sebagai instrumen. Selain memeriahkan jalannya konser, tata suara memegang peran vital lainnya. Dalam pentas drama misalnya, tata suara dapat menggambarkan ilustrasi cerita dan pembangun suasana.

Efek bunyi tak hanya dihasilkan alat musik, tetapi juga dapat diciptakan secara manual. Dalam pentas drama, suara hujan dihasilkan oleh efek bunyi kacang hijau yang ditabur di atas tampah bambu. Contoh lain ialah suara guntur yang berasal dari bunyi batu besar yang digelindingkan di atas ubin, dan suara detik jam dari bunyi logam yang dipantulkan kaca. Menarik, bukan?

Baca Juga: Sejarah dan Pertunjukan Tari Gandrung Lombok yang Memukau

Verified Writer

Himatul Aliyah

Anak mbarep yang lahir otodidak

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya