TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Alasan Kamu Gak Perlu Mengejar Kesempurnaan, Realistis Aja

Lebih baik fokus pada perbaikan diri

ilustrasi berlari (pexels.com/Philip Ackermann)

Kesempurnaan sering kali dianggap sebagai tujuan akhir yang harus dicapai dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, apa kamu pernah berpikir bahwa terlalu keras mengejar kesempurnaan mungkin bukan pilihan terbaik? Terkadang, tidak realistisnya tujuan tersebut dapat mengakibatkan lebih banyak stres daripada kebahagiaan. Well, inilah tujuh alasan dirimu sebenarnya gak perlu mengejar kesempurnaan.

1. Gak realistis

ilustrasi bayangan tubuh dalam air (unsplash.com/Siddhesh Mangela)

Pertama dan terutama, kesempurnaan seringkali terasa gak realistis. Gak ada yang bisa sempurna dalam segala hal. Memiliki harapan yang terlalu tinggi dan gak realistis hanya akan membuat kamu merasa kecewa dan gak puas dengan dirimu sendiri. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki keterbatasan dan kelemahan. Alih-alih mengejar kesempurnaan, lebih baik fokus pada perkembangan dan peningkatan yang lebih realistis.

2. Mengorbankan waktu dan energi berharga

ilustrasi jam pasir (unsplash.com/Who’s Denilo ?)

Mengejar kesempurnaan dapat menghabiskan banyak waktu dan energi yang sebenarnya bisa kamu manfaatkan untuk hal-hal yang lebih bermakna. Bayangkan berapa banyak peluang yang terlewatkan hanya karena kamu terlalu sibuk mencoba memperbaiki setiap detail. Daripada terjebak dalam usaha yang melelahkan ini, lebih baik alokasikan waktu dan energimu untuk hal-hal yang benar-benar penting dalam hidupmu.

3. Menghambat kreativitas

ilustrasi creative block (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seringkali, ketika kamu terlalu fokus pada kesempurnaan, hal ini bisa menghambat kreativitasmu. Rasa takut membuat kesalahan atau gak mencapai standar tertentu bisa membuatmu enggan untuk bereksperimen atau berpikir di luar kotak. Padahal, kreativitas sering muncul dari keberanian untuk mencoba hal-hal baru tanpa takut akan kegagalan.

4. Meningkatkan tingkat stres

ilustrasi stres (pexels.com/Andrew Neel)

Salah satu dampak utama dari mengejar kesempurnaan adalah tingkat stres yang meningkat. Kamu selalu merasa tertekan untuk mencapai standar yang mungkin sulit dicapai. Akibatnya, stres kronis bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mentalmu. Lebih baik memiliki tujuan yang realistis dan menjaga keseimbangan agar stres gak mengambil alih hidupmu.

Baca Juga: 6 Dampak Negatif Jika Terus Memaksakan Diri untuk Perfeksionis

5. Menyebabkan rasa rendah diri

ilustrasi minder (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Ironisnya, obsesi terhadap kesempurnaan justru bisa menyebabkan rasa rendah diri. Ketika kamu selalu membandingkan dirimu dengan standar yang gak masuk akal, kamu akan merasa bahwa kamu gak cukup baik. Ini bisa merusak harga diri dan keyakinanmu sendiri. Ingatlah bahwa setiap orang berharga apa adanya, dan kelemahan bukanlah suatu hal yang harus disembunyikan.

6. Hubungan antar pribadi terpengaruh

ilustrasi pertemanan yang canggung (pexels.com/Huy ProShoot)

Ketika kamu terlalu fokus pada kesempurnaan, kamu mungkin juga cenderung menaruh harapan yang gak terlalu tinggi pada orang lain. Hal ini bisa mengganggu hubungan antar pribadi, baik itu dengan keluarga, teman, atau pasanganmu. Memberikan ruang bagi ketidaksempurnaan dalam hubungan bisa menciptakan kedekatan dan keintiman yang lebih baik.

Baca Juga: 7 Tanda Seseorang yang Hanya Mengejar Kesempurnaan, Kamu Termasuk?

Verified Writer

Kazu Zuha

Hanya seorang anak SMK yang menyukai pelajaran SMA. Cenderung seperti bunglon, bisa menjadi Kpopers, Wibu, Agamis, Anak Sosiologi, Anak Politik, dan lain lain sesuai situasi dan kondisi hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya