TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengubah Hiburan Artis Jadi Tulisan Inspiratif ala Arya Sarimata 

Arya Sarimata, Millennial of the Month November 2021 

Arya Sarimata (dok. pribadi/Arya Sarimata)

Nama Arya Sarimata berseliweran IDN Times Community. Tidak mengherankan memang. Sebab, Community Writer satu ini rajin menulis di sana sejak lama.

Arya sendiri sudah bergabung dengan IDN Times Community sejak November 2018. Petualangan menulisnya begitu panjang. Namun, dia tidak berhenti berkarya. Arya terus menulis sehingga terpilih sebagai Millenial of the Month November 2021, tiga tahun setelah bergabung dengan IDN Times Community untuk pertama kali.

1. Awalnya coba-coba 

Arya Sarimata (dok. pribadi/Arya Sarimata)

Arya Sarimata menulis di IDN Times Community karena coba-coba. Dia berusaha mencari kesibukan yang bisa menghasilkan uang. IDN Times Community menjadi salah satu jalan. Kebetulan dia juga suka menulis.

Meski suka menulis, Arya tidak pernah mengasah tulisannya. IDN Times Community pun bak sekolah yang melatih konsistensinya. Dia belajar banyak dari para editor.

"Tulisan pertama saya di IDN Times Community adalah 8 Air Terjun Paling Seger di Sulawesi Selatan, Liburan Makin Adem Deh! Editor pertamanya adalah Kak Arifina Aswati," kenang pria bernama lengkap Zadrak Arya Wicaksana Sarimata ini.

Arya kemudian mengungkapkan kisah di balik artikel pertamanya. Sebagai penulis pemula waktu itu, dia ingin artikelnya cepat terbit. Satu hari setelah mengirim tulisan tersebut, Arya iseng mengirim surel kepada editor karena tulisannya belum juga terbit.

"Eh, gak berapa lama dibalas revisian sama editor. Banyak banget!" kata Arya. "Kesalahan saya waktu itu soal gambar dan sudah pasti kualitas tulisan yang buruk. Setelah menyelesaikan revisi, saya submit lagi dan langsung dapat notifikasi terbit keesokan harinya."

Arya juga sempat mengikuti Indonesia Writers Festival 2021. Dia mengaku mendapat semacam pencerahan dari acara tersebut. Arya setuju dengan Sri Izzati, salah satu narasumber IWF 2021, yang mengatakan bahwa menulis adalah misteri yang tidak akan terpecahkan kalau tidak berlatih. Dia pun makin mantap untuk terus mengasah tulisannya.

Sementara itu, tulisan pertamanya menjadi batu loncatan yang mengantarkannya sampai hari ini. Oleh karena pengalaman itu, dia jadi bisa belajar banyak.

"Tulisan pertama saya banyak diubah oleh editor sehingga enak dibaca," kata Arya lagi. "Dari situ saya belajar untuk berbenah dengan belajar soal PUEBI dan rajin mengecek KBBI serta tentunya terus menulis."

Baca Juga: Cerita dari IDN Times Community Writer: Tak Menyerah untuk Berkarya

2. Geluti berbagai topik 

Arya Sarimata (dok. pribadi/Arya Sarimata)

Sejak tulisan pertamanya terbit, petualangan Arya di dunia tulis-menulis dimulai. Dia pun mencoba beragam topik untuk ditulis. Mulai dari perjalanan, kehidupan, sains, sampai zodiak.

Arya juga sempat menulis artikel kesehatan yang masuk ke kanal health. Saat itu, dia menulis artikel berjudul 6 Kebiasaan Ini Bisa Menyebabkan Tulang Keropos, Berhenti Segera! Tulisannya sendiri mendapat lebih dari 65.000 kunjungan.

Meski begitu, artikel kesehatan di atas bukanlah artikel dengan pengunjung terbanyak. Artikel Arya yang paling dibaca umumnya artikel yang masuk ke kanal hype. Misalnya, artikel berjudul 9 Artis yang Punya Mertua dari Kalangan Jetset, Keluarga Tajir! Artikel tersebut mendapat lebih 290.000 kunjungan.

3. Nyaman dengan hype

Arya Sarimata (dok. pribadi/Arya Sarimata)

Begitu mengenal kanal hype, Arya mulai memantapkan diri. Apalagi dia merasa nyaman menulis tentang hiburan artis. Kanal hype pun menjadi andalannya.

"Alasan awalnya karena pembacanya banyak sehingga berpengaruh pada jumlah poin. Makin banyak pembaca, makin cepat poin bertambah," terang Arya.

Seiring berjalannya waktu, Arya mulai menemukan esensi dari menulis artikel hiburan artis. Dia merasa di luar sana banyak akun yang tidak bertanggung jawab memberitakan figur publik dengan judul dan isi berita yang mengundang hujatan. Warganet tak jarang menerima suapan konten tersebut tanpa berpikir panjang.

"Berangkat dari situ, saya mulai berpikir untuk menjadi penulis yang bisa melihat lebih jauh," ujar pria yang berasal dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur ini. "Daripada menulis hal-hal negatif yang belum tentu benar, lebih baik fokus pada sisi baik atau positif yang bisa diangkat. Kehidupan manusia memang gak ada yang sempurna."

Arya lantas mencoba membuat artikel hiburan artis yang tidak menyinggung. Dia ingin artikelnya benar-benar menghibur dan menginspirasi. Contohnya, daripada membuat artikel dengan judul 9 Artis yang Belum Dikaruniai Momongan, Mandul Ya?, lebih baik menulis artikel dengan judul 9 Artis yang Sabar Menanti Momongan, Perempuan Tangguh!

Menurut Arya, artikel yang dikemas dengan positif bisa menjadi sumber kekuatan bagi pembacanya. Apalagi jika pembaca mengalami hal yang sama dengan artis yang diberitakan.

Dia juga tidak pernah lupa membangun kedekatan emosional dengan pembaca lewat isi artikelnya. Hal itu membuat artikel hype lebih mudah diterima.

4. Dari iseng jadi uang 

Arya Sarimata (dok. pribadi/Arya Sarimata)

Arya Sarimata boleh saja mengawali semua ini karena iseng mencari kegiatan tambahan. Namun, pada akhirnya, usahanya bisa menjadi uang juga. Arya bahkan sukses menghasilkan sekitar Rp50 juta selama menulis di IDN Times Community.

"Uang ini tentu saja berguna dalam kehidupan sehari-hari. Saya biasanya redeem kalau sudah terkumpul sekitar sejutaan. Kadang, kalau ada hal terduga dan lagi kepepet, uang hasil menulis ini membantu," ujar Arya.

Arya sendiri mendapat inspirasi menulis hype dari berbagai sumber. Kebanyakan dari media sosial artis, komentar warganet, dan tulisan penulis lain. Secara umum, inspirasi Arya datang dari apa yang dia baca, apa yang dia lihat di sekitar, dan peristiwa apa yang dia alami setiap hari.

Meski menghasilkan uang, tidak jarang Arya mengalami kesulitan. Kadang untuk mencari informasi seputar artis, dia harus membaca komentar warganet, mengecek media sosial keluarga artis, seperti adiknya, kakaknya, orangtuanya, bahkan teman-teman sepergaulannya. Biasanya itu yang memakan waktu. Dia harus terus mengecek kebenarannya.

"Belum lagi artikel yang mau dibuat terdiri dari artis yang berbeda-beda, maka makin pusinglah kepala ini," tambah Arya. "Biasanya kalau gak selesai satu hari, maka saya melanjutkan pada hari berikutnya dan menulis artikel lain. Saya selalu berusaha agar setiap harinya saya submit 2—3 artikel."

Selain itu, sebagai penulis, ada kalanya Arya mengalami writer's block. Ini semacam palang melintang di dunia tulis-menulis. Saat writer's block terjadi, Arya biasanya tidur saja. Dia berpikir sebaiknya tidur saja daripada tidak tahu mau berbuat apa. Dengan begitu, pikirannya bisa lebih segar dan ide bisa saja datang.

Baca Juga: IWF 2021: Bertumbuh, 5 Hal di IDN Times Community Ini Bikin Bangga

Verified Writer

IDN Times Community

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya