TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Pasangan Memilih Childfree, Salah Satunya Trauma Masa Kecil 

Berdua saja sudah bahagia 

ilustrasi berdua saja (pexels.com/Asad Photo Maldives)

Belum lama ini media online sempat dihebohkan dengan perbincangan mengenai childfree. Hal ini pun langsung menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, khususnya oleh kalangan muda.

Fenomena childfree sendiri sudah lama menjadi pilihan di negara maju. Bagi yang belum tahu, childfree adalah istilah yang dipakai pasangan menikah namun tidak ingin punya anak. Dengan kata lain, mereka tidak ingin menjadi orang tua. Berikut adalah sederet yang menjadi alasan mereka memilih childfree.

Baca Juga: 12 Meme dan Parodi Orang yang Bahagia Menjalani Childfree

1. Memilih berbahagia berdua saja dengan pasangan 

ilustrasi bahagia berdua (pexels.com/Andre Furtado)

Umumnya pasangan yang menikah ingin memiliki keturunan alias anak. Namun, ada juga sebagian orang yang menginginkan bebas anak, hidup berdua saja dengan pasangan. Prinsip hidup masing-masing individu memang berbeda-beda. Mereka yang memilih childfree lebih fokus memberikan cinta, perhatian dan kasih sayang kepada pasangan hidupnya.

Mereka jadi punya waktu lebih untuk mengeksplorasi bakat dan kreativitas secara maksimal untuk mencapai semua impiannya. Tanpa kehadiran sang buah hati tidak serta merta membuat hidup mereka menjadi kesepian. Bisa jadi mereka lebih menikmati hidup yang lebih bahagia bersama pasangan.

Baca Juga: Ramai-ramai Childfree, Pakar: Ini Perkembangan Perempuan!

2. Usia sudah tidak reproduktif 

Ilustrasi wanita paruh baya (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bagi wanita yang menikah di usia yang tak lagi muda, untuk memiliki seorang anak tentu menjadi lebih berisiko. Hal ini bisa menjadi alasan baginya untuk memutuskan tidak punya anak. Dari sisi biologis, wanita di usia 40-an tahun, kualitas sel telurnya tidak sebaik ketika masih muda. Sehingga kemampuan untuk hamil secara alami pun menurun tajam. Kesempatan untuk hamil juga hanya sekitar 5%.

Wanita berusia 40-an yang ingin punya anak berisiko memiliki bayi lahir cacat, keguguran atau pun lahir prematur. Saat hamil pun dapat mengalami komplikasi seperti tekanan darah tinggi, diabetes atau masalah pada plasenta. Demi menghindari hal ini, mereka akhirnya lebih memilih untuk tidak punya anak alias childfree.

3. Trauma  

ilustrasi trauma (pexels.com/Nathan Cowley)

Alasan lainnya, ada kemungkinan mereka memiliki pengalaman traumatis di masa lalu. Misalnya mempunyai hubungan yang tidak baik dengan ibu atau ayah. Pengalaman traumatis yang dialami sejak kecil, biasanya menjadi hal sulit untuk dilupakan, bahkan hingga mereka dewasa. Hal inilah yang membuat mereka enggan untuk memiliki anak.

Peristiwa trauma masa kecil yang belum dapat diatasi ini bisa meninggalkan dampak jangka panjang, yang membuat mereka takut jika kejadian yang sama akan terulang kembali. Mereka takut akan menyakiti anak mereka, sebagaimana dirinya dahulu tersakiti. Mereka berpandangan tidak ingin kelak anaknya memiliki pengalaman yang serupa.

4. Kesehatan mental 

ilustrasi wanita dan pria (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kesiapan memiliki anak bukan hanya dilihat dari faktor materi saja, tapi juga dari faktor mental. Kondisi ini pun bisa memengaruhi pasangan untuk memutuskan childfree. Seseorang yang memiliki kondisi mental dan psikologi yang tidak stabil, biasanya mempunyai kekhawatiran tersendiri saat mereka memiliki buah hati.

Mereka yang memiliki kondisi mental yang labil akan memengaruhi pola asuh dan kehidupan masa depan anak mereka nantinya. Dalam hal ini mereka tidak mampu berpikir rasional maupun mengendalikan emosi dirinya sendiri. Terlebih sekarang ini, masa pandemi yang belum juga usai, semuanya penuh dengan ketidakpastian.

Baca Juga: Memilih Childfree, 10 Artis Hollywood Ini Gak Ingin Punya Anak 

Verified Writer

Malika Nabilla Larasati

Senang dengan berita unik dan menarik? Jadilah penulis!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya