TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wabah COVID-19 Ingatkan Kita Pada 6 Hal Ini, Yuk Saling Menguatkan!

Semua kesulitan itu pasti ada hikmahnya

Ilustrasi pasien suspect corona. asia.nikkei.com

COVID-19 berhasil menjelma menjadi musuh yang tidak terlihat bagi seluruh umat manusia yang ada di dunia. Data yang diambil dari laman resmi WHO khusus COVID-19 mencatat, bahwa saat ini ada lebih dari 200 ribu kasus dan 8.778 orang meninggal dunia di 169 negara di dunia (data pada Jumat, 20 Maret 2020). Tentu, jumlah tersebut adalah angka yang sangat fantastis.

Pemberitaan di berbagai media mengenai dampak buruk yang diakibatkan oleh virus ini pun sudah menyebar ke kalangan masyarakat sejak lama, mulai dari dampak kesehatan, sosial hingga ekonomi.

Namun, tidak semua dampak buruk terjadi karena virus ini, lho. Ada beberapa dampak positif yang dirasakan umat manusia di dunia mengenai wabah virus mematikan ini dan mengingatkan kita agar selalu berbuat baik. Apa saja?

1. Meningkatkan kewaspadaan

pixabay.com/zhugher

Seringkali, kita sebagai umat manusia tidak begitu menaruh perhatian kepada hal-hal yang dianggap remeh. Kita juga terkadang lupa untuk saling menghargai atau mengingat sesuatu yang sebenarnya sifatnya cukup penting. Namun, akhir-akhir ini umat manusia telah meningkatkan kewaspadaan mereka dan memberikan perhatian lebih untuk sesuatu hal yang semula mereka anggap remeh berkat virus COVID-19.

Beberapa hal yang sering kita anggap remeh adalah, seperti tidak menutup mulut saat batuk, tidak rajin mencuci tangan dengan benar, dan lupa mengenakan masker ketika sedang terserang flu atau sakit lainnya.

Pemberitaan di berbagai media tentang dampak negatif COVID-19 juga membuat umat manusia lebih waspada dalam menjaga kesehatan diri dan orang lain. Banyak dari kita yang sudah meningkatkan kewaspadaan akan penyebaran virus ini dengan rajin mencuci tangan, mengenakan masker, menutup mulut saat batuk, dan menahan diri untuk tidak keluar rumah agar penyebaran virus COVID-19 bisa berkurang.

Baca Juga: 5 Peran Millennial yang Bisa Membantu Pencegahan COVID-19, Yuk Peka!

2. COVID-19 beri peluang nyata untuk menyatukan umat manusia

www.ft.com

Manusia sering kali dihadapi dengan berbagai macam bencana dan ujian. Tentu, untuk menghadapi ujian yang berat itu diperlukan rasa empati dan kerja sama yang kuat antar umat manusia. Sebagai contoh, wabah COVID-19 yang menjadi pandemi global saat ini.

Ketika virus ini mulai menyebar ke hampir seluruh negara di dunia, umat manusia mulai saling menaruh empati terhadap saudaranya yang berada di belahan bumi yang lain. Ancaman pandemi ini juga membuat banyak dari kita mulai bersatu padu dengan tidak memandang ras, suku, agama, atau dari golongan mana kia berasal untuk bisa melawan virus COVID-19.

Dari hal tersebut bisa disimpulkan, bahwa virus COVID-19 memberikan peluang yang nyata terhadap kesatuan umat manusia di dunia.

3. Menyadarkan manusia tentang betapa pentingnya bersosialisai

pixabay.com/distelAPPArath

Mungkin banyak dari kita yang mulai lupa untuk saling bertegur sapa, mengatakan permintaan maaf, dan menyampaikan terima kasih karena enggan untuk bersosialisasi. Tapi wabah COVID-19 lagi-lagi memberikan kita kesadaran, bahwa bersosialisasi itu ternyata penting.

Satu atau dua hari berada di dalam rumah dan mengisolasi diri mungkin belum membuat kita sadar, namun setelah hari-hari yang panjang terlewat selama beberapa lama, kita akan mulai memikirkan orang-orang yang ada di sekitar kita, seperti teman, kerabat, keluarga, rekan kerja hingga tetangga.

Tak hanya itu, saat bertemu pun kita harus menahan diri untuk tidak bersalaman atau berpelukan. Setelah dipikirkan lagi, memang hal tersebut sangat sulit dilakukan karena tidak terbiasa. Tapi kita menjadi lebih sadar, bahwa hal sepele untuk sekadar menyapa tetangga saja menjadi begitu penting di tengah-tengah wabah mematikan ini.

4. Wabah global ini bantu manusia untuk rehat sejenak dari kerasnya hidup

pixabay.com/Wokandapix

Hal baik lainnya yang datang sebagai dampak positif dari wabah COVID-19 adalah membantu umat manusia untuk rehat sejenak dari kerasnya hidup. Ingatlah, bahwa setiap harinya kita harus bekerja keras dan melakukan produktivitas berlebih untuk meningkatkan status dalam tatanan sosial.

Saat virus COVID-19 melanda, banyak orang harus mengarantina diri, tidak bekerja atau bepergian ke luar ruangan, dan tidak melakukan perjalanan baik dalam maupun luar negeri. Di saat inilah, kita mungkin lebih banyak memiliki waktu luang untuk beristirahat, merawat diri hingga berkumpul dengan orang-orang yang kita sayangi.

Seorang antropolog interdisipliner dan ilmuwan kognitif, Samuel Paul Veissiere Ph.D. mengatakan, jika COVID-19 telah mengingatkan manusia, bahwa tatanan sosial yang dulu membuat kita kuat kini telah hancur dan menunjukkan kepada kita bagaimana cara memperbaikinya.

5. Polusi yang berkurang akibat pandemi ini bisa selamatkan lebih dari puluhan ribu nyawa

CNBC.com

Beberapa waktu lalu, para astronom dengan menggunakan instrumen Tropomi pada satelit Copernicus Sentinel-5P mengambil gambar permukaan bumi sejak 1 Januari hingga 11 Maret 2020, di mana gambar tersebut menunjukkan terjadinya penurunan secara drastis emisi gas buang dari kendaraan bermotor dan asap industri.

Penurunan emisi nitrogen dioksida ini sangat terlihat di langit Tiongkok hingga wilayah Eropa, seperti Italia. Penurunan polusi udara tersebut dikarenakan berkurangnya aktivitas manusia akibat mewabahnya virus COVID-19.

Peneliti sumber daya lingkungan dari Stanford University, Marshall Burke melakukan perhitungan terhadap pengurangan polusi udara selama dua bulan. Ia menyatakan, mungkin akibat dari berkurangnya polusi udara ini ada sekitar 4.000 nyawa anak di bawah 5 tahun dan 73.000 nyawa orang dewasa di atas 70 tahun yang berada China selamat dari kematian akibat polusi udara.

Tentu, jumlah itu lebih signifikan dari jumlah kematian global wabah virus COVID-19 yang terjadi saat ini.

Baca Juga: 5 Sinyal Positif Penanggulangan COVID-19, Peneliti Dunia Terus Bekerja

Tahapan kondisi pasien virus corona dari hari ke hari (IDN Times/Sukma Shakti)

Verified Writer

Ines Melia

Dengan menulis saya 'bersuara'. Dengan menulis saya merasa bebas.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya