TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Melupakan Masa Lalu Akan Membuat Hidupmu Lebih Baik

Hidup akan terus berjalan, kamu berhak bahagia.

Ilustrasi sudah melupakan masa lalu/pexels.com/Andrea Piacquadio

Kita sering berjuang untuk menyembuhkan luka dalam hidup kita salah satunya luka dan kepahitan dari masa lalu yang terus menghantui kita. Mungkin ada banyak alasan untuk rasa sakit ini yang merasa tersisih hingga saat ini, seseorang yang kamu sayangi meninggalkan kamu, kamu tidak diperlakukan dengan baik saat keluar dari organisasi yang kamu coba bangun, dan masih banyak lagi. 

Menariknya, banyak orang yang masih mengingat-ngingat hal yang sangat menyakitkan dalam hidupnya. Itu tak apa, sangat wajar. Tapi, kita juga harus ingat bahwa hari akan terus berganti menjadi bulan, bulan berganti menjadi tahun dan seterusnya. Apakah kamu ingin menyia-nyiakan hidup indah kamu dengan memikirkan sesuatu yang telah berakhir? Inilah lima alasan mengapa kita harus melupakan masa lalu.

Baca Juga: 7 Tips Melepaskan Beban Masa Lalu, Belajar Ikhlas

1. Kamu memiliki satu kehidupan

Ilustrasi menghargai setiap momen/pexels.com/fauxels

Kamu memiliki satu kehidupan. Setiap saat di bumi ini sangat berharga. Setiap interaksi, setiap pengalaman adalah unik dan selalu memiliki pelajaran yang dapat diajar. Ini adalah kaleidoskop pengalaman yang terdiri dari yang baik, yang buruk, yang luar biasa, yang rata-rata, yang luar biasa, yang tidak penting, yang berbahaya, dan seterusnya. Singkatnya, secara keseluruhan ini adalah perjalanan yang luar biasa, meski ada saat-saat pahit.

Betapa membosankan jika kita hanya memiliki sesuatu yang terjadi satu arah. Kejatuhanlah yang terkadang membuat kenaikan lebih gemilang dan memuaskan. Dan begitu seterusnya, yang mana ada rasa sakit pasti ada hikmah yang tersimpan. Kita mengalami hal-hal baik dan hal-hal pahit, tetapi penting untuk menjaga hanya hal-hal yang membuat kita lebih baik.

Baca Juga: 6 Tips Melepaskan Beban Masa Lalu, Marilah Belajar Ikhlas

2. Waktu menyembuhkan segalanya, jika kamu menggunakannya dengan baik

Ilustrasi melakukan hobi baru/pexels.com/David Bartus

Waktu menyembuhkan segalanya. Betapa pun besarnya luka, itu sembuh dalam jangka waktu tertentu. Namun, untuk mewujudkannya kamu perlu menggunakan waktu secara efektif. Mereka membutuhkan waktu yang bervariasi untuk pulih setelah pengalaman yang sulit. Jadi kita harus berusaha membangun kekuatan mental ini.

Setelah kejadian pahit, kamu harus mengambil tindakan untuk mengatasinya. Kamu harus melibatkan pikiran kamu dalam aktivitas yang mengalihkan perhatian kamu dari merenung dan mendorong kamu untuk terus maju. Ini mungkin membutuhkan pergi ke terapis, melakukan hobi baru, mengubah perilaku, dan lain-lain. Jelas, waktu akan membantu kamu untuk sembuh jika kamu menggunakannya dengan baik. Jika tidak, tidak ada jaminan.

3. Kita bisa melupakan peristiwa masa lalu jika kita bermain dengan konteks kita

Ilustrasi melakukan sesuatu yg bermakna/pexels.com/Andrea Piacquadio

Kenangan pahit di masa lalu bisa kita lupakan jika kita benar-benar memiliki keinginan untuk melakukannya. Salah satu cara yang sangat efektif untuk melakukan ini adalah dengan mengelola atau mengubah konteks. Kita cenderung mengingat hal-hal di tengah lokasi dan konteks. Konteksnya mencakup hal-hal seperti pemandangan, suara, waktu, dll. Lakukan sesuatu yang sangat bermakna dan memuaskan sehingga ketika kamu memikirkan kembali kepahitan, kamu akan merasa bersyukur karena telah menempatkan kamu di jalan yang lebih baik.

Jadi, jika kamu mengubah konteksnya dan tidak memikirkan isyarat-isyarat ini atau perancah yang digunakan untuk menciptakan memori, kamu cenderung tidak mengingat peristiwa tersebut. Misalnya, jika sebuah lagu mengingatkan kamu pada mantan, dengarkan lagu tersebut dalam konteks atau lingkungan yang berbeda seperti saat jalan pagi atau saat pulang kerja.

4. Hubungan di tempat kerja tidak layak untuk dipikirkan

Ilustrasi bekerja/pexels.com/fauxels

Banyak hubungan yang kita miliki dengan orang-orang di tempat kerja kita bersifat transaksional. Mereka didasarkan pada persamaan kekuatan, apa yang kamu bawa ke meja. Banyak hubungan yang kamu buat didasarkan pada memberi dan menerima. Orang-orang akan bersama kamu selama itu sesuai dengan minat mereka, tapi pada hari mereka merasa bahwa kamu tidak berguna bagi mereka, mereka diam-diam akan membuang kamu.

Pernahkah kamu melihat bagaimana orang berperilaku dengan kita ketika kita berada dalam posisi kekuasaan dan ketika kita berada di luarnya? Faktanya, seluruh hubungan kamu dengan perusahaan kamu didasarkan pada apa yang kamu bawa ke meja. Meskipun hal-hal baik akan dikatakan tentang pencapaian kamu di masa lalu, keberadaan kamu di perusahaan didasarkan pada relevansi masa depan kamu , dan bukan kontribusi kamu di masa lalu. Ini mungkin terdengar kasar tapi itu kenyataannya.

Baca Juga: 7 Meme Tinggalkan Masa Lalu dengan Suasana Baru, Yakin Bikin Bahagia?

Verified Writer

Izahra Tan

Here to us! knowing more @izahraasyf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya