TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Persiapan Sahur Versi Anak Kos, Tetap Seru

Tetap sehat dan gak telat

ilustrasi puasa [Pexels.com/Rodnae Productions]

Ramadan telah tiba. Berbeda dengan bulan lainnya, Ramadan adalah bulan ibadah dan identik dengan kumpul keluarga. Namun berbeda dengan anak kos yang merantau jauh dari keluarga dan harus menjalani Ramadan sendirian. Biasanya di rumah ada ibu dan saudara yang saling membantu menyiapkan sahur, kini di kosan harus mampu melakukan sendiri.

Mana nih, anak kosan, setuju gak? Meskipun berat dan banyak memendam rindu dengan keluarga, kamu pasti mampu kok melewati Ramadan sendirian. Biar makin semangat, yuk simak lima tipsnya di bawah ini!

1. Beli makan sahur pas malam hari

Membeli makan [Pexels.com/Laura James]

Kalau kamu tinggal sendiri dan daerah kosmu sepi banget, lebih baik siapkan lauk sahur dari malam, ya. Misal waktu berbuka puasa atau sepulang tarawih, kamu bisa mampir ke warteg untuk beli lauk dulu. Pastikan juga beli menu sahur yang gak cepat basi seperti lauk yang mengandung bumbu kacang. Pokoknya kamu harus pintar-pintar mengolahnya, deh. Misal disimpan di kulkas atau di rice cooker.

Ini juga memudahkanmu pas sahur, lho. Kalau sudah ada lauk, kamu bisa langsung makan dan gak khawatir terlambat subuh juga. Selain itu, kamu juga bisa banget lho masak menu praktis yang gak makan waktu banyak dan tetap hemat pastinya.

Baca Juga: 5 Resep Menu Sahur Anak Kos, Sederhana tapi Kaya Gizi

2. Hindari begadang, biar gak kesiangan

ilustrasi tidur nyenyak [Pexels.com/Andrea Piacquadio]

Kalau di rumah, kamu punya banyak anggota keluarga yang bisa saling mengingatkan sahur biar gak telat. Namun beda lagi kalau lagi ngekos, nih. Karena hidup sendirian, kamu bisa saja kelewatan sahur karena gak ada yang bantu bangunin. Meski sudah pasang alarm, kadang kalau lagi capek, pasti sering kebablasan juga, 'kan?

Nah salah satu tipsnya adalah tidur lebih awal, ya. Hindari begadang atau tidur tengah malam karena akan membuatmu bablas sampai pagi. Kalau begini, kamu jadi kelewat sahur deh. Atau kalau memang mau begadang, lebih baik sekalian sampai subuh saja, ya. Tapi kalau tubuhmu tetap fit meski skip sahur, ya berarti gak masalah dong kalau kebablasan sahur?

3. Menghemat, karena bakal banyak acara bukber

ilustrasi mengatur keuangan. [Pexels.com/Karolina Grabowska]

Ramadan jadi momen silaturahmi paling pas. Salah satunya di acara buka bersama. Dari mulai reuni sekolah, kuliah, bukber dengan geng, teman kantor, keluarga hingga komunitas. Bayangkan kalau seminggu kamu dapat dua undangan bukber, wah dompetmu pasti langsung kering, 'kan?

Nah, makanya, di saat sahur dan berbuka sendiri kamu harus hemat, ya. Belilah makanan secukupnya karena kalau kekenyangan pun ibadah jadi gak khusyuk. Kamu bisa beli online jika lebih hemat, beli lauk di warteg atau masak menu rumahan praktis sendiri. Anggap saja kamu sedang menabung untuk berfoya-foya pas bukber. Karena sayang banget loh kalau sampai gak datang temu kangen karena kekurangan uang. Intinya harus pintar-pintar mengelola uang, deh.

4. Cari teman biar gak kesepian

ilustrasi beribadah [Pexels.com/Rodnae Productions]

Anak kosan memang rentan banget kesepian. Apalagi kalau merantau sendiri dan gak punya saudara. Nah biar Ramadanmu semakin berwarna, lebih baik kamu mulai coba cari teman yuk. Misal dengan tetangga kosan, teman kuliah, atau coba datang ke kajian Ramadan dan mulai berteman dengan mereka. Kalau kamu welcome dan berbuat baik, mereka juga pasti mau kok berteman dengan senang hati.

Nah selain itu, fungsinya punya teman juga bisa jadi Ramadan-mate lho! Misal saling bangunin sahur biar gak terlewat, teman berlomba dalam kebaikan, teman mengingatkan ibadah, teman tarawih, hingga teman itikaf! Gimana? Seru, 'kan? Jadi sebetulnya Ramadan di perantauan tetap seru kok!

Baca Juga: 8 Daftar Belanja Bulanan yang Wajib Anak Kost Tahu, Hemat

Verified Writer

Juliettt Aff

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya