TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seringkali Tertukar, Kenali Perbedaan Dasar dari INFP dan INFJ

Layaknya saudara kembar, serupa tapi tak sama 

ilustrasi kembar (pexels.com/pixabay)

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah test kepribadian yang paling popular digunakan. MBTI membagi tipe kepribadian menjadi 16 tipe. Di antara berbagai tipe tersebut terdapat 2 tipe kepribadian yang jumlahnya paling langka, yaitu hanya ada sekitar 1%-5% dari keseluruhan penduduk di bumi. Dua tipe tersebut yaitu INFP (Introvert - Intuitive - Feeling - Perception) dan INFJ (Introvert - Intuitive - Feeling - Judging).

Keberadaannya yang cukup langka ditambah dengan keunikan yang dimiliki oleh si INFP dan INFJ membuat mereka sulit dimengerti oleh banyak orang. Bahkan seringkali tertukar karena perbedaaan mereka yang sulit terlihat.

Namun meskipun tampak sama, ternyata mereka tetap memiliki beberapa perbedaan lho. Apa saja ya?

1. Cara berpikir dan cara pandang 

ilustrasi berpikir (pexels.com/Olia Danilevich)

INFP lebih fleksibel, terbuka, kreatif dan suka mengeksplorasi banyak hal. Mereka dalah pemikir idealis yang berjiwa kreatif. INFP seringkali dianggap murni berjiwa seniman. Mereka benci dengan tugas yang perlu analisa tajam dan detail oriented.

INFP menyukai pekerjaan dengan menggunakan dominan otak kanan yang penuh sisi imajinasi dan khayalan. Jadi bakat seninya tersalurkan. Mereka lebih senang melakukan pekerjaan yang memberikan kesempatan berkembang tanpa penuh tekanan dan tanpa konflik tentunya.

Sedangkan INFJ sangat mengedepankan hasil maksimal, keputusan terbaik, dan perencanaan yang matang. Mereka cerdas dan penuh dengan wawasan yang luas. Tipe kepribadian ini membuat orang-orang di sekelilingnya nyaman untuk membicarakan berbagai topik random dari kucing yang sekadar melintas di depan sampai politik dan sejarah.

2. INPF dan INFJ dalam lingkup pertemanan 

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Elly Fairytale)

Meskipun sama-sama memiliki tipe introver, bukan berarti kedua tipe ini tidak andal dalam bersosialisasi. INFP dan INFJ hanya membutuhkan waktu sedikit lebih lama agar bisa siap membuka diri terhadap orang di sekeliling mereka. Dan masing-masing dari tipe ini memiliki cara tersendiri agar tetap terkoneksi dengan dunia luar.

INFJ cenderung bergaul dengan banyak orang. Sifatnya yang visioner membuatnya percaya bahwa memperbanyak teman atau relasi bisa menguntungkan di masa yang akan datang. Itulah mengapa banyak tokoh terkenal yang ternyata memiliki kepribadian introver.

Sementara untuk INFP lebih berfokus pada kualitas pertemanan yang mereka bangun. Walaupun lingkup pertemanan mereka sedikit, INFP memiliki keyakinan bahwa menjaga kualitas sebuah pertemanan bisa membangun hubungan dengan kepercayaan yang saling menguntungkan untuk situasi tak menentu di masa depan.

Dalam lingkup pertemanannya, INFP dicap sebagai pemalu yang jenaka. Mereka menjadi pemalu dan kaku di keramaian. Namun nyatanya, jika kamu sudah mengenal sosok INFP, maka kamu akan selalu terkesima pada kehebohan dan pikiran-pikiran ‘out of the box’ mereka.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik INFJ, Kepribadian Paling Langka di Dunia 

3. Gaya penyampaian pendapat ketika “dipaksa” berdebat 

ilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pada dasarnya, kedua tipe pribadi ini tidak suka berdebat karena dapat menguras energi mereka. INFP dan INFJ bisa terbawa perasaan jika harus dihadapkan pada situasi tersebut. Entah itu memikirkan hasil debat yang buruk hingga memikirkan perasaan orang yang berdebat dengannya, terlebih jika lawan mainnya adalah orang terdekat.

INFJ menyampaikan pendapatnya dengan mengedepankan fakta yang telah ada. Terlebih jika topik tersebut merupakan hal yang penting untuk jangka panjang. INFJ juga akan sangat tegas jika hal ini berurusan dengan membela orang yang mereka kasihi.

Sementara untuk INFP, mereka lebih mengedepankan sifat kooperatif. Karena mereka berpegang teguh pada prinsip win-win solution, ingin semua pendapat orang bisa didengar walaupun itu harus bertentangan dengan kenyataan.

Akan tetapi, jika hal yang diperdebatkan merupakan hal yang bersifat moral dan menyinggung idealis mereka, INFP jarang menoleransi untuk kalah dan berusaha untuk menyampaikan pendapat dengan menunjukkan bahwa fakta mungkin sama, tetapi setiap hal bisa dilihat dari berbagai perspektif.

4. Cara pengambilan keputusan 

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/tirachardkumtanom112571)

INFP didominasi oleh pengambilan keputusan berdasarkan perasaannya. Mereka akan berusaha berpikir dari sudut pandang satu ke yang lainnya. Hal itu membuat INFP banyak melihat kemungkinan dan kesempatan yang berbeda 

Bahkan meski INFP sangat tersakiti, mereka masih bisa melihat sisi baik dari orang itu dan menemukan berbagai kemungkinan alasan dan situasi yang mungkin telah terjadi sehingga butuh waktu dan pemikiran yang dalam untuk menjauhi orang tersebut.

Berbeda dengan tipe INFJ, meski mereka tetap akan lebih melihat dan mengedepankan perasaan orang lain serta memiliki kecenderungan untuk menjaga hubungan antar manusia agar tetap harmonis, namun ketika dirinya benar-benar tersakiti, maka INFJ tidak akan segan untuk menyingkirkan orang tersebut keluar dari hidupnya. Mereka mudah memaafkan, namun tidak dengan melupakan. So, be careful!

Dalam pengambilan keputusan, INFJ didominasi oleh perspektif sebagai proses belajar yang sifatnya intuitif. Keinginannya kuat untuk memahami sesuatu dalam gambaran besar.

5. INFP dan INFJ dilihat dari sisi permukaan dan sisi dalam 

ilustrasi refleksi diri (pexels.com/cottonbro)

Dari luar INFP tampak sebagai sosok yang tidak begitu memedulikan jadwal, tenggat waktu, rencana, peraturan dan kerapian. Padahal dari dalam, sebenarnya mereka itu cukup terstruktur dan keras. Mereka keras kepala terhadap pemikiran idealis mereka dan memiliki kemauan yang kuat

Sedangkan INFJ itu, kalau dari luar, orangnya lebih terorganisir , suka tepat waktu, dan percaya pada penyusunan rencana. Padahal dari dalam, mereka juga bisa fleksibel, terbuka, serta eksploratif.

Baca Juga: Suka Tantangan, 5 Fakta Menarik tentang Tipe Kepribadian ENTP

Writer

Ocha Rozalina

"Lebih mudah menulis tentang jatuh cinta ketimbang mengalaminya sendiri."- Christian Simamora, Burn Baby Burn | Instagram : @ocha_rozalina

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya