TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sudah Jauhi 7 Hal Ini, Bukti Kamu Bahagia Lahir dan Batin!

Kamu pemilik hati yang damai

pixabay.com

Dalam kehidupan ini setiap orang pasti mendambakan kebahagian lahir dan batin. Berbagai cara diusahakan untuk mendapatkan perasaan tenteram tersebut. Really, kamu tidak usah mencarinya di tempat yang jauh, kebahagian itu bersumber dari dalam dirimu sendiri. Friends, kalau kamu sudah menjauhi 7 hal ini, bukti bahwa kamu pribadi yang bahagia lahir dan batin. Check it out!

1. Membandingkan diri dengan orang lain

www.yandex.ru.com

Saat kamu memandang kelebihan yang dimiliki orang lain sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik, berarti kamu sudah memberikan rasa aman bagi jiwamu. Kamu menyadari bahwa setiap orang berhak mendapatkan apa yang telah mereka usahakan.

So, tidak ada alasan untuk membandingkan keberuntungan hidup teman, sahabat, atau saudara sendiri dengan rezeki yang kamu miliki saat ini. Kamu tahu betapa indahnya hidup yang penuh dengan rasa syukur. Setuju?

2. Memupuk rasa iri

www.thesun.co.uk

Sebagai manusia biasa wajar saja jika kamu pernah merasakan iri terhadap keberuntungan hidup orang lain. Namun, sebagai pribadi yang selalu berpikir positif, kamu berusaha menjauhkan rasa iri dari dalam hatimu. Kamu sadar bahwa memupuk rasa iri akan menjadikan pikiran dan hatimu gelisah.

Kamu tidak mengingkari bahwa perasaan iri pernah singgah di hatimu. But, kamu memilih untuk mengarahkan rasa tersebut dengan cara mengembangkan bakat yang ada dalam dirimu. Bakat yang diasah secara konsisten akan menghasilkan karya.

Jadi, kamu mengerti bahwa setiap orang yang memeroleh keberuntungan adalah hasil kerja kerasnya. Hal itulah yang memotivasimu untuk terus meningkatkan kualitas diri dan menjauhi rasa iri itu.

3. Mementingkan diri sendiri

www.pixabay.com

Mementingkan diri sendiri atau egois pastilah dimiliki oleh setiap orang. Namun, bagi kamu pemilik hati yang damai, sifat ini bukanlah bagian dari karaktermu. Kamu memahami bahwa pribadi yang egois cenderung akan dijauhi oleh setiap orang.

Bagimu rasa egois hanyalah milik mereka yang menutup mata bahwa suatu saat akan dihadapkan pada situasi di mana mereka memerlukan bantuan dari orang lain. Tidak hanya materi, tetapi juga berupa saran atau nasihat yang bermakna. Ya, kamu tahu terlalu banyak resiko yang akan didapatkan oleh orang yang memelihara rasa egoisnya.

4. Menyimpan dendam

www.pixabay.com

Friends, jika kamu termasuk salah satu orang yang pernah disakiti lewat perkataan atau perbuatan seseorang, maka perasaan dendam mungkin saja menghampiri hatimu. Saat sisi buruk dirimu lebih unggul, kamu mungkin berpikir bahwa orang yang menyakiti harus dibalas dengan cara yang sama.

Namun, cobalah berkiblat pada ungkapan bijak yang berbunyi, “Jika kamu ingin membalas orang yang menyakitimu, maka perbaikilah dirimu.” Tentu rasa dendam tidak akan berlarut-larut tersimpan di hatimu. Kamu lebih memilih move on dan sibuk membenahi kekuranganmu. Bagimu perasaan dendam merupakan penyakit hati yang harus dijauhi sejak dini.

5. Meremehkan orang lain

www.Iltalehti.fi.com

Kamu pasti marah kalau ada seseorang yang merendahkan dirimu. Nah, jika peristiwa itu dijadikan sebagai pengalaman hidup, maka sikap meremehkan kemampuan orang lain tidak akan mendapat ruang dalam jiwamu.

Kamu sudah mengerti bahwa memandang remeh nasib orang lain adalah serpihan kesombongan dalam hati. Roda kehidupan setiap orang berputar sesuai dengan usahanya dan kehendak Sang Pencipta.

Jika orang yang diremehkan berubah drastis & akhirnya memiliki kualitas hidup yang lebih baik, maka tentu hanya rasa bersalah dan kecewa yang akan timbul pada dirimu. Kamu meyakininya, dan akhirnya berusaha menjauhkan sikap itu dari hidupmu.

6. Memamerkan kekayaan dan kecerdasan diri

www.dev.youthmanual.com

Bagi kamu yang memandang bahwa harta dan kecerdasan intelektual merupakan rezeki sekaligus amanah dari Tuhan, maka sikap sombong atau pamer tidak akan pernah merasuki kepribadianmu.

Kamu memaklumi bahwa perasaan bangga terhadap kesuksesan hidup adalah hal yang wajar bagi setiap manusia. Namun, di sisi lain, kamu memahami bahwa semua karunia itu seharusnya tidak dimanfaatkan untuk menaikkan gengsi semata, tetapi sepatutnya didayagunakan untuk kebaikan sesama manusia.

Writer

Khalifah Annisa

Penganut stoikisme

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya