TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menghindari Social Comparison, Mulai Terapkan!

Karena hidup bukan untuk dibanding-bandingkan

ilustrasi social comparison (unsplash.com/icons8)

Social comparison adalah suatu aadptasi sosial-kognitif yang seseorang lakukan dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain. Dikutip dari psychology.binus.ac.id, social comparison merupakan suatu proses dimana seseorang membandingkan kemampuan, pendapat atau sifatnya dengan orang lain (Buunk & Vugt, 2013).

Seseorang yang terus mengalami social comparison berpotensi mengalami depresi, minder, atau bahkan bipolar. Oleh karena itu kita perlu menghindari social comparison ini. Berikut beberapa cara dalam menghindari perilaku social comparison.

1. Menyadari bahwa tiap orang mempunyai kelebihannya masing-masing

ilustrasi menyadari kelebihan diri (unsplash.com/Brooke Lark)

Tidak ada satu pun manusia yang hidup dengan sempurna. Tiap-tiap dari kita pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika kamu merasa tidak beruntung dalam satu hal, bukan berarti kamu tidak memiliki kelebihan sama sekali.

Ketika kamu mulai membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain, segeralah sadari bahwa mereka juga tetap memiliki kekurangan. Hanya saja kamu mungkin tidak melihatnya sehingga kamu merasa bahwa kehidupannya begitu berjalan dengan baik.

Baca Juga: 5 Kerugian Saat Terjebak Social Media Comparison Trap

2. Membiasakan diri untuk mengontrol emosi

ilustrasi marah (unsplash.com/Julien L)

Tak bisa disangkal jika emosi adalah salah satu faktor yang memengaruhi aktivitasmu sehari-hari. Emosi negatif dan positif akan datang silih berganti tanpa bisa kita prediksi sebelumnya. Namun kamu tetap bisa meminimalkan dampaknya dengan cara mengontrol setiap emosi yang datang.

Emosi yang buruk akan membuatmu semakin kesal dengan keadaan yang kamu alami. Jika kamu merasa sedang tidak baik maka alangkah lebih baik jika kamu berhenti sejenak dari segala aktivitas yang sedang kamu kerjakan. Biarkan otakmu beristirahat sejenak agar dapat kembali berpikir positif.

3. Jangan terlalu percaya pada media sosial

ilustrasi bermedia sosial (unsplash.com/Gabrielle Henderson)

Social comparison yang sering terjadi disebabkan oleh aktivitas bermain media sosial. Banyak dari kita yang masih menilai seseorang dari media sosialnya. Padahal apa yang mereka lihat di sosial media bukanlah sepenuhnya kehidupan asli.

Mereka mungkin saja hanya post keindahan dan kebahagiaan. Sisanya disimpan tanpa menunjukkannya ke media sosial. Oleh karena itu jangan terlalu percaya dengan apa yang kamu lihat di sosial media. Akan lebih baik jika kamu bisa menyortir tontonan mana saja yang layak untuk kamu konsumsi dan tidak menimbulkan rasa kurang dalam diri.

4. Berhenti untuk selalu mengikuti tren

ilustrasi mengikuti tren (unsplash.com/Nicola Styles)

Jaman yang semakin berkembang mengharuskan kita untuk terus mengikuti arus kelajuannya. Namun bukan berarti kita harus selalu mengikuti tren yang ada. Kita hanya perlu memperluas pandangan dan pikiran. Bukan mengikuti semua tren tanpa memedulikan efeknya.

Tidak ada yang menuntut kita untuk selalu mengikuti tren yang ada. Kamu hanya gengsi untuk ketinggalan tren. Padahal sebenarnya mengikuti bukanlah suatu kewajiban yang harus kamu penuhi. Terlebih jika tren itu mempunyai dampak negatif.

Baca Juga: 5 Cara Terhindar dari Social Media Comparison Trap, Tanamkan Self-Love

Verified Writer

uma_ nihhh

suka sama banyak hal, tapi ga suka kamu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya