TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Melawan Haters dari Social Media Influencer, Sarah Ayu

Say no to hate speech and body shaming!

IDN Times/Klara Livia

Social media influencer Sarah Ayu hadir dalam kampanye Anti Maper dari ABC Sari Kacang Hijau, Kamis (26/9). Maper sendiri merupakan singkatan dari marah karena lapar, yang digerakkan oleh ABC untuk mengatasi kemarahan di media sosial.

Dalam talkshow yang berlangsung di Bocarica Lounge Crown Plaza Hotel ini, Sarah membagikan pengalamannya berperang dengan komentar-komentar pedas netizen yang ia dapatkan setiap hari. Penasaran? Berikut cara melawan haters dari social media influencer, Sarah Ayu.

1. Sarah Ayu mengaku sering sekali mendapat hate speech di akun sosial medianya. Namun, ia mencoba berpikir positif untuk menghadapinya

IDN Times/Klara Livia

Menjadi seorang beauty guru dengan lebih dari 600 ribu pengikut, Sarah Ayu mengaku mendapat komentar kebencian setiap hari. Namun, ia tetap berpikir positif. Menurutnya, semakin banyak orang yang menyukainya, maka semakin banyak juga yang akan menebar kebencian.

"Banyak, sih. Tiap hari pasti ada. Tapi kayak emang semakin banyak yang suka, semakin banyak yang gak suka aja. Ada yang bilang, mereka itu diam-diam suka sebenarnya," ujar perempuan kelahiran 1995 ini.

2. Merasa terbebani dengan hate speech, kini ia mulai terbiasa. Meskipun begitu, Sarah paling emosi ketika haters membawa nama keluarganya

instagram/joviadhiguna

"Sebenernya, kalau hate-nya ke aku sih udah mulai terbiasa. Udah bisa untuk gak merespons. Tapi kalau udah bawa-bawa keluarga, itu udah nyakitin," papar Sarah. Ia menjelaskan bahwa dirinya pernah marah dengan salah satu netizen karena melontarkan komentar negatif dan membawa nama kakaknya Jovi.

"Ada yang pernah bawa nama Jovi. Padahal, kakakku ini memang unik dan dia gak masalah," lanjutnya. Jovi Adhiguna atau Jovi sendiri adalah seorang fashion stylist dan beauty vlogger pria yang telah membuka channel YouTube sejak tahun 2015.

Baca Juga: Danilla Riyadi, Melawan Body Shaming dan Stigma Perempuan Bertato 

3. Sarah juga kerap mendapat body shamming. Menurutnya, ini terjadi karena standar kecantikan di Indonesia tak sesuai dengan kondisi fisiknya

instagram/sarahayuh_

Sarah Ayu juga sering sekali mendapat body shaming di Instagram. Banyak orang menganggap dirinya kurang cocok menjadi seorang beauty vlogger. Hal ini karena fisiknya tidak mengikuti beauty standard di Indonesia.

"Body shaming itu balasnya susah. Di Indonesia, body shaming masih keras. Kita balas opini kita, mereka juga balas opini mereka. Aku lebih ke kasih info aja gitu, membuka pikiran mereka kalau beauty itu beda-beda. Perempuan cantik gak cuma kurus, putih, rambut lurus," tutur perempuan berzodiak Leo ini.

4. Menurutnya, kita gak bisa mengubah pikiran seseorang. Yang bisa kita lakukan hanyalah merubah cara respons kita

IDN Times/Klara Livia

Ketika ditanya mengenai cara mengurangi kemarahan di media sosial, Sarah Ayu merasa dirinya tidak punya kontrol untuk mengubah pikiran seseorang. Yang bisa kita lakukan adalah merubah cara merespons kita. Awalnya, ia sering meladeni haters. Namun kini, ia bisa lebih mengontrol kekesalannya dengan mendiamkan para haters.

"Sebenarnya kalau untuk mengurangi haters, kita mengubah pikiran orang gak bisa. Kita gak punya kendali untuk itu. Kita bisanya merubah cara kita merespons," ujar Sarah.

Baca Juga: Punya Haters? Lakukan 5 Hal Ini Biar Hidup Lebih Tenang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya