TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lakukan 5D Saat Menjadi Saksi Pelecehan Seksual, Jangan Diam! 

#IDNTimes Pilih cara yang paling aman dalam situasimu

ilustrasi pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Apakah kamu pernah tak sengaja melihat pelecehan seksual di ruang publik?Apa yang kamu lakukan? Apakah kamu memilih diam karena merasa bingung atau takut?

Kenyataannya, beberapa dari kita mungkin bingung atau takut saat menjadi saksi pelecehan seksual. Padahal ada, lho cara-cara aman yang bisa dilakukan saat menjadi saksi pelecehan seksual!

Dalam konferensi media “Stand Up Melawan Pelecehan Seksual di Ruang Publik” pada Senin (8/3/2021), Co-Director HollaBack! Jakarta, Anindya Restuviani, mengungkapkan 5D sebagai tindakan yang bisa dilakukan saat menjadi saksi pelecehan seksual. Berikut pemaparannya!

1. Dialihkan

Konferensi media “Stand Up Melawan Pelecehan Seksual di Ruang Publik”. 8 Maret 2021. IDN Times/Klara Livia

Ketika seseorang terlihat akan melakukan pelecehan seksual, kamu bisa mencoba mengalihkan perhatiannya agar tindakan tersebut tak terjadi. Distraksi ini bisa kamu lakukan dengan berbagai cara.

Misalnya, kamu bisa mencoba bertanya sesuatu kepada terduga pelaku atau pura-pura menabraknya secara tak sengaja. Bahkan kamu juga bisa membuat keributan sesaat agar terduga pelaku tak jadi melakukan aksinya.

2. Dilaporkan

Ilustrasi Kekerasan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Apabila ragu untuk melakukan distraksi, kamu juga bisa melaporkan aksi tersebut. Melaporkan di sini tidak harus langsung pada pihak yang memiliki otoritas, kok! Kamu bisa melaporkan kepada orang di sekitarmu.

"Kadang takut juga kalau melakukan intervensi sendirian. Dengan melaporkan orang sekitar, kamu tidak merasa menjadi saksi sendirian," papar Anindya.

Baca Juga: Pemimpin Perempuan dan Perannya sebagai Agen Perubahan, Banyak Benefit

3. Dokumentasikan

pexels.com/李昂軒

Dokumentasi merupakan langkah penting untuk bukti saksi saat melihat pelecehan seksual. Meskipun begitu, kita perlu melakukannya dengan bijak. Jangan sampai merugikan korban karena dokumentasi ini!

"Ketika dapat dokumentasi dan ingin dijadikan bukti, kita perlu dapat persetujuan korban. Jangan sampai asal upload ke media sosial, nanti bisa menimbulkan victim blaming," terang Anindya.

4. Ditegur

pexels.com/RODNAE

Menurut Anindya, kalau kamu memiliki cukup keberanian dan merasa situasi aman, kamu bisa langsung menegur pelaku pelecehan seksual. Beri tahu mereka bahwa tindakannya ini tidak benar. Teguran ini pun harus disampaikan dengan cepat dan tegas.

"Hanya gunakan ditegur sebagai upaya terakhir untuk mencegah terjadinya kekerasan. Keamananmu dan keamanan korban yang perlu diutamakan," ungkapnya.

Baca Juga: Penyintas KDRT, Poppy Dihardjo Perjuangkan Keadilan Korban Kekerasan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya