TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Self Reminder, Ini 5 Fakta 'Pahit' dalam Kehidupan yang Harus Diterima

Relakan, agar hidup lebih ringan #IDNTimesLife 

ilustrasi wanita merenung (unsplash.com/Mubariz Mehdizadeh)

Menjadi dewasa memang tidaklah mudah. Ada banyak problema yang mesti kamu hadapi tiap harinya. Itulah yang menyebabkan kamu jadi sulit bahagia. Akibat tekanan yang rasa-rasanya tak pernah sirna.

Ditambah lagi, ketika persepsimu tentang hidup ada yang keliru. Makin ruwet jadinya. Maka dari itu, yuk, dari sekarang kenali berbagai fakta pahit dalam hidup yang mau tak mau mesti kamu terima. Bukan apa-apa, ini demi kebahagiaanmu juga!

1. Ketika kamu baik pada seseorang, tak ada jaminan dia akan berlaku sama

ilustrasi teman (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Ada hikmahnya kenapa amal baik itu cuma Tuhan saja yang punya hak prerogatif untuk menilai. Karena kalau diserahkan pada manusia, hasilnya bisa beda-beda, karena cara menilainya sangat subjektif.

Saat kamu berbuat baik pada seseorang, belum tentu dia pun akan mengganjarmu dengan hal yang baik pula. Ada yang malah menikam dari belakang dan kamu pun jadi dimanfaatkan.

Supaya kamu tak terus-menerus kecewa, mulailah terima kenyataan, bahwa perangai manusia memang beda-beda. Dan tugasmu hanyalah berbuat baik, biar Tuhan saja yang catat. Persoalan bagaimana nanti respons dari orang yang kamu sudah perlakukan dengan baik, itu bukan urusanmu. Kalau cara pandangmu sudah seperti itu, niscaya hidup jadi lebih ringan dijalani.

Baca Juga: 6 Self Reminder Buat Kamu yang Sedang Merasa Tak Dihargai dalam Hidup

2. Sebaik apa pun kamu, akan selalu ada pihak-pihak yang tidak senang

ilustrasi wanita memandang tajam (pexels.com/Khoa Võ)

Mirip dengan poin pertama, tugasmu hanyalah bersikap baik pada orang lain. Kalau ternyata dia tetap judes atau menunjukkan sikap bermusuhan, maka yang bermasalah bukan kamu, melainkan dirinya.

Bisa jadi, ada rasa iri yang dipendam dalam hati, atau hidupnya tak bahagia. Sehingga ketika melihat kehidupanmu yang tampak ‘sempurna’ di matanya, dia sulit untuk menyambut baik sikapmu.

3. Kamu tak bisa memaksa orang lain untuk berubah

ilustrasi menolong teman (pexels.com/RODNAE Productions)

Berusaha agar kerabatmu dapat berubah jadi orang lebih baik, itu perlu. Namun, kamu cuma bisa usaha, tapi hasilnya tergantung dari orang itu sendiri, mau atau tidak untuk berubah.

Usahamu yang mati-matian tetap saja akan mentok, kalau dalam dirinya gak ada niat untuk mengambil jalan yang berbeda. Maka, dia pun akan terus tersungkur dalam jurang yang sama.

Kalau sudah begitu, mungkin sudah saatnya kamu mundur, dan biarkan dia menemukan jalannya sendiri. Setidaknya kamu sudah berusaha untuk mengajaknya jadi orang baik. Karena kalau kamu terus berharap, kamunya yang bakal tersakiti berkali-kali.

4. Kamu bisa salah

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Werner Pfennig)

Fakta pahit lain yang mesti kamu telan, bahwa kamu hanyalah manusia biasa yang tak bisa luput dari khilaf. Maka dari itu, jangan merasa jemawa, bahwa pendapatmu itu selalu benar. Sikap seperti itu, bisa mendorongmu jadi manusia yang arogan.

Dengan menerima, bahwa kamu pasti bisa salah, kamu jadi lebih rendah hati ketika menerima masukan orang lain. Dan berbesar hati untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf ketika telah berbuat kekeliruan.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dipersiapkan untuk Kehidupan Lulus Kuliah, Apa Saja?

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya