TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan Buruk Khas Orang Indonesia yang Harus Dibuang

Yuk, jadikan dirimu sebagai agen perubahan

pexels.com/Mateusz Dach

Kebiasaan merupakan perilaku yang terus mengalami pengulangan. Kalau kebiasaan itu baik, tak jadi masalah. Tapi, jika ternyata kebiasaan itu buruk, apalagi kalau sampai jadi ciri khas penduduk negara kita, itu yang harusnya tak kita ikuti dan dibuang jauh-jauh.

Nah, berikut ini beberapa kebiasaan orang Indonesia yang sering dilakukan, padahal buruk. Yuk, kita lihat apa saja. Jangan-jangan ada kebiasaan yang sering kamu lakukan?

1. Senang bergunjing

pexels.com/@gabby-k

Sering kali kita terlalu sibuk dalam memperhatikan aib orang lain, sampai-sampai terlupa dengan kejelekan kita sendiri. Menggunjingkan keburukan orang lain, meski itu kenyataan, sebenarnya adalah perilaku tak terpuji, baik dari sisi etika maupun agama.

Sayangnya, banyak orang yang menganggap ini sepele. Bahkan, tema gunjingan atau gosip ini biasanya yang paling laku di media-media pemberitaan. Terlihat sekali dari akun media sosial gosip yang umumnya berawalan ‘lambe’, biasanya memiliki banyak pengikut.

Yang miris, karena bergosip sudah dianggap wajar, tak sadar bahwa perilaku ini sering kali rentan menimbulkan fitnah yang bisa menghancurkan hidup orang lain. Modal dugaan atau ‘katanya’ tanpa disertai fakta, sudah bisa memicu keramaian di dunia maya. Padahal boleh jadi kebenarannya jauh dari itu.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Hidup Konsumtif yang Perlu Kamu Ubah

2. Tidak memakai helm saat berkendara dengan motor

pexels.com/@olly

Setiap aturan, pasti ada alasannya kenapa itu dibuat. Termasuk kewajiban menggunakan helm saat bermotor.

Namun mirisnya, dengan alasan ‘toh selama ini gak pernah kecelakaan, baik-baik saja’, banyak orang yang mengabaikan aturan memakai helm. Meskipun itu demi keselamatannya sendiri. Apakah harus menunggu kena celaka dulu, baru patuh aturan? Nggak mau, kan?

3. Ikut-ikutan melanggar peraturan

pexels.com/@bertellifotografia

Sikap ikut-ikutan ini bisa berdampak baik jika perilaku yang diikuti benar. Tapi jadi bencana kalau yang diikuti malah perilaku salah. Dan sayangnya, ini yang kerap dilakukan oleh orang Indonesia.

Sebagai contoh, perilaku berkerumun yang saat pandemik seperti ini dilarang, tapi karena melihat ada orang lain yang melakukan, malah membuat acara yang juga mengundang kerumunan. Alasannya ‘mereka aja berkerumun boleh, kok saya nggak?’. Duh!

Contoh lainnya, adab dalam berkomentar di dunia maya. Karena melihat banyak yang menggunakan kata-kata kasar, bukannya berikan contoh yang bagus, malah ikutan juga. Gak heran akhirnya Indonesia dijuluki warganet paling gak sopan se-Asia Tenggara.

4. Pajak jadian

unsplash.com/@vincefleming

Seharusnya ketika melihat orang dekat kita bisa mendapat pasangan yang ia idam-idamkan, sebagai teman, pastilah bahagia. Dan tak usah menggunakan embel-embel pajak jadian, yakni minta pasangan yang jadian untuk mentraktir.

Kalau kamu memang mak comblang, sih, masih masuk akal. Meskipun ketulusanmu sebagai teman jadi dipertanyakan. Tapi kalau kamu sama sekali tak ada kontribusi terhadap proses jadiannya temanmu, kenapa harus pakai traktir segala.

Budaya minta traktir atau oleh-oleh ini sebaiknya dihilangkan. Selain bisa menyusahkan orang, perilaku meminta-minta, dengan istilah apa pun tetap bukan perilaku yang bagus.

Baca Juga: Patut Dihindari, Ini 5 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Otak Menyusut

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya