TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisa Fatal, 5 Kalimat yang Pantang Diucapkan kepada Teman yang Depresi

Depresi bukan untuk diabaikan!

unsplash.com/Thư Anh

Baru-baru ini penggemar KPop dihebohkan dengan kabar meninggalnya Sulli. Idol sekaligus artis ini memutuskan untuk bunuh diri setelah menderita depresi karena komentar-komentar jahat yang diarahkan kepadanya selama bertahun-tahun.

Depresi memang cukup dekat dengan kehidupan para idol KPop. Meski begitu, idol KPop bukan satu-satunya yang bisa merasa depresi tapi juga semua orang termasuk mereka yang berada di sekeliling kamu.

Seperti yang dilansir dari insider.com, sayangnya walaupun depresi memiliki dampak yang mematikan, banyak orang masih memandang sebelah mata depresi bahkan mengatakan hal-hal yang bisa menyakitkan mereka.

Padahal apa yang kita katakan akan sangat berdampak pada mereka lho! Nah agar temanmu tidak makin terpuruk, yuk hindari mengucapkan lima kalimat di bawah ini!

1. "Tapi kamu kaya, terkenal..."

unsplash.com/Anthony Tran

Hanya karena seseorang punya banyak uang, fans, atau jabatan tinggi, tidak berarti mereka tidak bisa terkena depresi. Setiap orang punya masalah, dan hanya karena dia punya segalanya bukan berarti kamu boleh mengecilkan masalahnya dengan membawa-bawa apa yang dia punya.

Setiap masalah itu penting, termasuk masalah kecil sekalipun. Hal yang sama juga berlaku bagi depresi. Sekecil apa pun stres yang dirasakan harus tetap diatasi dan itu tidak ada hubungannya dengan siapa dia atau apa yang dia punya.

Baca Juga: Berbeda dengan Depresi, Kenali 8 Tanda Post Traumatic Stress Disorder

2. "Aku pernah mengalami hal yang sama ketika..."

unsplash.com/Korney Violin

Bukan hal yang aneh ketika kamu merasa nyambung dengan apa yang temanmu rasakan, karena dulu kamu mungkin pernah mengalami depresi yang sama. Karena pengalaman yang sama, tidak jarang kita tidak bisa menjaga mulut dan menceritakan pengalaman yang dulu pernah dirasakan.

Memang sih niatnya bagus, tapi sejujurnya menceritakan pengalaman tidak selalu jadi langkah yang bijak. Yang harus diingat, orang yang sedang depresi sangat sensitif hatinya. Kebanyakan dari mereka enggan mengakui bahwa dirinya depresi karena takut jadi beban bagi orang sekitarnya.

Jika kamu menceritakan pengalaman, hal itu hanya akan membuatnya semakin menarik diri. Selain itu, menceritakan pengalaman hanya akan memaksanya menjadi pendengar justru di saat dia ingin seseorang mendengarkannya.

3. "Kamu hanya mencari perhatian"

unsplash.com/Eric Ward

Salah satu kesalahan fatal adalah ketika kita menuduh teman yang sedang depresi sebagai tukang cari perhatian. Mengingat kamu tidak pernah jadi dia dan merasakan apa yang dia rasakan, maka tidak adil rasanya jika kamu menuduhnya macam-macam. Walaupun tidak bicara, beberapa orang biasanya memberikan tanda bahwa dia sedang tidak baik-baik saja.

Dan itu berbeda dengan "tukang cari perhatian". Orang yang sedang depresi memang harus mendapatkan perhatian lebih, bukan karena mereka ingin tapi karena mereka memang membutuhkannya. Dan sebagai sahabat, teman, atau keluarga sudah jadi tugas kamu untuk memberi dia perhatian lebih bahkan sebelum dia memintanya.

4. "Kamu tidak terlihat sakit"

unsplash.com/Sydney Sims

Meski sama-sama sakit, depresi tidak sama dengan penyakit fisik. Sebaliknya mereka yang sedang berjuang melawan depresi kadang bisa terlihat sangat sehat, karena meski dalam keadaan tertekan setidaknya mereka masih mau memaksakan diri untuk bangun, memilih pakaian, dan menjalani kehidupan.

Tapi hanya karena seseorang terlihat baik, tidak berarti kamu bisa meragukan depresi yang dia rasakan. Bukannya berakibat baik, kalimat "kamu tidak terlihat sakit" hanya akan membuat teman kamu merasa tidak dipedulikan lagi dan membuat depresi yang dia rasakan semakin parah.

Baca Juga: 7 Tanda Lelakimu Sedang Mengalami Depresi, Jangan Biarkan Dia Sendiri

Verified Writer

Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya