TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Generasi Z Harus Punya Rasa Toleransi, Mendamaikan!

Tingkatkan kapasitas berpikirmu dengan sikap toleransi 

ilustrasi pertemanan (unsplash.com/Helena Lopes)

Di era canggihnya teknologi zaman sekarang, memudahkan para penggunanya, terutama generazi z untuk mendapatkan informasi dan mengakses intertnet. Kini, informasi pun bisa didapatkan hanya dengan sentuhan jari. Apalagi sosial media, termasuk sumber informasi yang banyak penggunanya.

Di dalam media sosial terdapat banyak sekali macam informasi yang ditampilkan. Kemajemukan tradisi, budaya, agama, sampai hal-hal yang lebih kompleks nyata bisa terlihat oleh semua orang yang melihatnya. Nah, dalam menyikapinya, generasi z yang selalu menggunakan media sosial pun harus mempunyai rasa toleransi yang tinggi. Tidak hanya di kehidupan nyata, tapi juga di sosial media. Mengapa harus demikian? Ini lima alasannya.

1. Mencegah konflik dan damai 

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Saat kita mampu bersikap toleransi pada perbedaan itu merupakan bekal kita untuk memiliki hidup yang damai. Hidup rukun dengan sesama menghormati perbedaan mampu mencegah konflik.

Sikap ini diperlukan sebab saat ini semua perbedaan dengan mudah muncul di permukaan. Teknologi yang menunjang membuat kita harus pandai-pandai memanfaatkannya. Selain dikehidupan nyata, toleransi juga berlaku di media sosial, ya.

Baca Juga: 5 Falsafah Hidup Orang Minahasa yang Menjunjung Tinggi Toleransi

2. Menumbuhkan sikap saling menghargai 

ilustrasi saling support (pexels.com/Pixabay)

Hal penting selanjutnya saat kamu memiliki tenggang rasa atau toleransi yang tinggi dapat menumbuhkan sikap saling menghargai sesama. Pada dasarnya, toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghargai dan menghormati.

Maka penting kiranya memiliki rasa menghargai dimana kita saat ini hidup di zaman yang serba majemuk dan beda. Dengan begitu akan membuat kita menjadi seseorang yang bahagia karena tidak memusingkan perbedaan.

3. Tidak mudah terprofokasi sosial media 

ilustrasi sosial media (unsplash.com/dole777)

Disinformasi, ujaran kebencian, hingga hoaks merupakan dampak negatif adanya kecanggihan teknologi. Banyak juga oknum-oknum tak bertanggung jawab yang dengan sengaja menyebarkan informasi tak akurat.

Apalagi informasi yang mengandung profokasi mengakibatkan banyak emosi negatif yang akan menghampiri. Biasanya aksi provokasi ini dimunculkan dengan bahan dasarnya adalah perbedaan.

Memang mudah sekali perbedaan dapat memantik kericuhan. Maka penting kiranya saat ini seseorang lebih bisa menghargai perbedaan agar tidak mudah dipengaruhi.

4. Memunculkan sikap rasionalisme 

ilustrasi diskusi (unsplash.com/Antenna)

Ada lagi hal penting ketika bisa memiliki rasa toleransi dalam hidup, yaitu memunculkan sikap rasionalisme. Kita tahu bahwa toleransi membutuhkan keterbukaan dalam berpikir.

Nah, sikap rasinalisme dari toleransi ini diperoleh dari hasil pembuktian dan berpikir secara logis untuk bisa melakukannya. Kaidah-kaidah logis ini mengajarkan generasi z untuk lebih terbuka dan menghargai sesama.

Baca Juga: Selain Malas, 5 Hal Ini Juga Bikin Generasi Z Sulit Berkembang

Verified Writer

Maftukhatul Azizah

Berbagi energi positif melalui tulisan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya