TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyebab Sikap Konsisten Belum Juga Tumbuh, Kenapa Ya?

Berusahalah untuk lebih disiplin dan teratur

Ilustrasi orang malas (pexels.com/Ron Lach from Pexels)

Belajar untuk terus mengembangkan diri sendiri dengan konsisten merupakan hal yang perlu dilatih. Sikap ini terus diperbincangkan sebab merupakan salah satu sikap penting yang harus dimiliki ketika ingin mencapai kesuksesan.

Oleh karenanya, konsisten sangat perlu dipupuk, agar tumbuh dan memberikan manfaat yang optimal. Perlu disadari, jika penyebab sikap konsisten berkembangnya karena lima hal ini.

1. Terlihat menggebu-gebu saat melakukan sesuatu hanya di awal

ilustrasi cewek semangat (pexels.com/George Milton)

Supaya mampu bersikap konsisten butuh kesabaran extra untuk menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak bisa menyertai dengan rasa sabar, malah yang ada akan muncul sikap menggebu-gebu tak sabaran. 

Hal ini malah tidak mudah dipertahankan sebab biasanya sikap menggebu-gebu tidak bisa bertahan lama. Oleh karena itu, jika sungguh-sungguh ingin membangun konsistensi secara total mulailah pelan-pelan dari sekarang. Tak perlu cepat yang penting pilihan untuk konsisten secara tepat selalu hadir.

2. Belum punya alasan kuat kenapa harus konsisten

Ilustrasi wanita bingung (pexels.com/Karolina Grabowska)

Suatu alasan untuk melakukan sesuatu menjadi penyebab seseorang dapat melakukan hal tersebut dengan baik atau tidak. Tampaknya sepele, alasan dapat memperjuangkan motivasi untuk melakukan sesuatu. Maka dari itu, dibutuhkan alasan mengapa harus punya alasan kuat kenapa harus konsisten.

Jika di awal saja kamu tidak menemukan hal ini pada dirimu, ini menjadi penyebab tidak bisa berkembang. Carilah alasan kenapa kamu harus bersikap konsisten. Jangan sampai melewatkan hal ini. 

Baca Juga: 5 Hal Bijak dari Kompas, Konsisten dengan Arah dan Tujuan Hidup

3. Tidak ditemukannya prioritas utama di awal

Ilustrasi malas (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Selain alasan prioritas menjadi modal utama dalam melakukan sesuatu. Jika konsisten ini tidak kamu tempatkan pada prioritas utama, maka mudah saja dia bisa hilang kapanpun. Oleh karenanya, kamu harus bisa menetapkan prioritas konsisten ini dalam hidupmu.

Prioritas ini dapat mengingatkanmu untuk kembali pada tujuan awal yang hendak dicapai. Alhasil, dapat memunculkan kesadaran untuk kembali mengembangkan konsistensi setiap hari. Buatlah prioritas ini sebaiknya di awal biar perjalananmu mengambangkan sikap ini semakin jelas. 

4. Sulit komitmen karena muncul tantangan baru

ilustrasi stres (pexels.com/Karolina Grabowska)

Wajar apabila diperjalanan mengembangkan sikap ini banyak sekali tantangan baru yang datang. Ini merupakan bentuk ujian yang harus dihadapi. Maka perlu kiranya memperkuat komitmen serta prioritas di atas supaya tetap mampu menjaganya. 

Kesulitan komitmen menjadi ancaman yang harus dihadapi. Gak heran banyak yang gagal di fase ini. Gak perlu khawatir yang penting kamu percaya diri mampu menghadapinya. 

Verified Writer

Maftukhatul Azizah

I write to inspire and connect with you. Follow me on my Instagram journey @maftukhazizah.🌹

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya