TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Solusi untuk 5 Hal yang Bikin Kamu Susah Bangkit dari Keterpurukan

#IDNTimesLife Bangkit atau hidupmu berhenti di situ saja

Ilustrasi menerima kenyataan (unsplash.com/tjdragotta)

Kamu dapat terpuruk oleh apa pun. Kegagalan saat berjuang meraih mimpi, kehilangan pekerjaan, atau ditinggal mantan menikah padahal putusnya baru minggu lalu.

Apa pun yang menjadi penyebab dari keterpurukanmu, kebangkitanmu ialah yang terpenting. Jika kamu gagal mengatasi keterpurukan itu, mungkin kamu gak lagi memiliki harapan akan masa depan yang cerah.

Cari tahu dulu berbagai kemungkinan penyebab sulitnya kamu bangkit dari keterpurukan di bawah ini. Setiapnya diikuti dengan masukan supaya energi positifmu lekas kembali. 

1. Terlalu menyalahkan diri setelah berintrospeksi

Ilustrasi becermin dan mood yang jelek (unsplash.com/fambofilms)

Benar, barangkali kamu memang punya andil kesalahan dalam suatu peristiwa. Makin besar kesalahanmu, makin mungkin kamu menyalahkan diri karena gak yakin kamu akan dapat memperbaikinya.

Kamu juga takut kesalahanmu telah merugikan terlalu banyak orang dan mereka gak akan mau memaafkanmu. Ketakutanmu wajar. Kesadaranmu akan kesalahan diri juga patut diapresiasi.

Namun apakah terus menyalahkan diri juga solusi yang tepat? Bukankah kesalahanmu justru terlihat kian besar saja karenanya? Itu akan membuatmu tambah gak yakin akan dapat memperbaiki kesalahan.

Oleh karena itu, bila kamu telah berhasil menemukan kesalahanmu dengan berintrospeksi, segera tanyakan pada dirimu, 'Selain meminta maaf pada orang yang kurugikan, apa lagi yang bisa kulakukan sekarang?' Jangan lupa untuk lekas melaksanakannya, ya!  

Baca Juga: 5 Cara Bangkit dari Masa Lalu dan Membangun Hidup Baru yang Bahagia

2. Gak bisa melihat sisi positif dari suatu kejadian

Ilustrasi menyendiri (unsplash.com/tadekl)

Apa pun yang terjadi di dunia ini selalu memiliki dua sisi, yaitu positif dan negatif. Kamu mungkin hanya melihat setumpuk kotoran yang bau, penuh lalat, kotor, dan menjijikkan di sebuah kandang sapi.

Namun di mata orang lain, kotoran yang sama dapat sangat bermanfaat untuk diubah menjadi biogas dan pupuk. Sama dengan kejadian apa saja yang bikin kamu down.

Daripada terus meratapi keadaan, mulailah kesembuhanmu dengan belajar menemukan sebanyak mungkin sisi positif dari kejadian buruk yang kamu alami. Apabila kamu kesulitan, temuilah orang paling bijak yang kamu kenal.

Dia akan menunjukkannya untukmu. Catatannya, kamu jangan kebanyakan menyangkal sisi positif dari suatu peristiwa, ya! Dengarkan dan renungkan.

3. Memilih untuk terus membenci ketimbang memaafkan

Ilustrasi gagal move on (unsplash.com/taylorheeryphoto)

Pengampunanmu penting untuk orang yang telah bersalah padamu. Dia gak akan dapat hidup tenang sebelum mendapatkan maafmu.

Akan tetapi jangan lupa. Kamu bukannya sama sekali tidak diuntungkan dengan kemampuanmu memberi maaf. Kamu sendiri akan merasa jauh lebih tenang setelah memaafkan.

Kamu gak lagi berfokus pada perbuatan jahat orang lain padamu dan rasa sakit atau kerugian yang ditimbulkannya. Kalau kamu dirugikan, setelah memaafkan kamu akan yakin kelak mendapatkan penggantinya.

Bila hatimu terluka, kamu akan mendapati hatimu tiba-tiba telah sembuh tak lama seusai memberi maaf. Sementara kebencian lebih merusak dirimu sendiri daripada orang yang kamu benci.

4. Gak terbuka pada masukan dan menolak bantuan orang lain

Ilustrasi terus merenungi sesuatu (unsplash.com/richardworks)

Keterpurukanmu ada kalanya menyerupai orang yang nyaris tenggelam. Kamu berusaha naik ke permukaan, tetapi terlalu sulit. Setiap gerakan justru hanya membuatmu makin lelah.

Apa lagi yang kamu butuhkan dalam situasi seperti ini bila bukan bantuan dari orang lain? Kalau kamu berkeras menolak, kamu boleh jadi tidak akan selamat.

Makin buruk kondisi psikismu, makin sulit kamu melihat dan memikirkan apa pun dengan jernih. Maka kamu butuh mata dan pikiran orang lain untuk memperbaiki perspektifmu akan sesuatu.

Terimalah uluran tangan orang lain. Gak usah gengsi dan terlalu yakin akan mampu mengatasi segala masalah seorang diri. Bila kamu pernah menguatkan orang lain, kamu juga pasti butuh dikuatkan sesekali.

Baca Juga: 5 Tanda Tersirat bahwa Kamu Belum Bisa Memaafkan Seseorang Sepenuhnya

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya