TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Alasan Kamu Suka Mengajar dan Berbagi Pengalaman

Terima kasih untuk semua orang yang punya karakter sepertimu

ilustrasi mengajar (pexels.com/thirdman)

Saking sukanya mengajar dan berbagi pengalaman, kamu sampai kerap mau melakukannya tanpa mendapatkan bayaran. Misalnya, setelah menyelesaikan pekerjaan utamamu atau kapan pun kamu ada waktu senggang.

Kesukaanmu ini tetap terlihat jelas sekalipun kamu gak selalu berdiri di depan kelas. Kamu bisa menyebarkan ilmu dan pengalaman melalui berbagai cara, di antaranya menggunakan media sosial.

Walaupun kamu dianggap kurang kerjaan oleh sebagian orang, untukmu kegiatan ini penting sekali dan akan terus kamu lakukan. Berikut ini adalah tujuh alasan mengapa orang sepertimu sangat suka begitu. Apakah kamu setuju?

1. Kamu senang melihat antusiasme murid-murid

ilustrasi mengajar (pexels.com/yankrukov)

Kedatangan dan raut wajah mereka yang penuh keingintahuan selalu memantik semangatmu buat mengajar dan berbagi pengalaman. Kamu gak akan tega menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan asal-asalan.

Ini sebabnya, kamu senantiasa mampu bersabar jika mereka tak lekas memahami penjelasanmu. Kamu malah senang sebab mereka mau bertanya. Itu artinya, mereka serius ingin tahu tentang sesuatu atau ingin bisa melakukannya.

2. Kerap dibuat takjub oleh sikap kritis murid yang mendorongmu untuk terus belajar

ilustrasi mengajar (pexels.com/yankrukov)

Rasanya mustahil untukmu menjadi seorang pengajar atau sekadar suka berbagi pengalaman jika kamu sendiri tak suka belajar. Termasuk belajar memahami sudut pandang orang lain dan pengalaman mereka yang berbeda darimu.

Oleh sebab itu, sikap kritis mereka justru menjadi motivasi tersendiri untukmu belajar lagi dan lagi. Diskusi dengan murid telah menjadi hal yang biasa bagimu dan selalu terasa menyenangkan.

3. Merasa ilmu dan pengalamanmu akan lebih bermanfaat jika dibagikan

ilustrasi mengajar online (pexels.com/shvets-production)

Semua ilmu yang telah kamu pelajari dan pengalaman yang langsung kamu dapatkan dari berproses jelas bermanfaat bagi dirimu sendiri. Kariermu yang memelesat menjadi buktinya.

Akan tetapi, rasanya sayang kalau semua itu hanya berhenti di kamu. Kamu ingin orang lain juga mengetahuinya, barangkali ilmu dan pengalamanmu akan memberikan manfaat besar dalam kehidupan mereka.

Baca Juga: 10 Aksi Kocak Guru ketika Mengajar di Kelas Ini Bikin Tepok Jidat

4. Mengajar dan berbagi pengalaman sebagai investasi masa depan

ilustrasi mengajari anak (pexels.com/rodnae-prod)

Siapa pun yang menjadi muridmu, kamu telah berinvestasi untuk masa depannya. Hal ini akan makin terasa apabila kamu mengajari anak sendiri. Sekilas, orang tua mengajari anak tentang berbagai hal sudah menjadi sesuatu yang biasa.

Namun, nyatanya gak sedikit, lho, orang tua yang enggan membantu anak mempelajari apa pun dengan berbagai alasan. Padahal, sukses atau gagalnya mereka kelak juga bakal langsung berdampak pada orang tua.

5. Senang saja bila mampu membantu orang lain

ilustrasi berbagi pengetahuan (unsplash.com/linkedinsalesnavigator)

Bisa membantu orang lain memang memberikan kebahagiaan tersendiri, kan? Kamu merasa telah menjadi orang yang lebih berguna bagi sesama. Bukan makhluk egois yang cuma sibuk mengurus diri sendiri.

Terlebih bila ada orang yang sampai minta diajari sesuatu atau bertanya tentang hal-hal yang sudah menjadi makananmu sehari-hari. Orang yang seperti itu tentu bukan sekadar iseng melainkan benar-benar membutuhkannya.

6. Mengajar dan sharing pengalaman adalah cara berbagi yang mudah serta murah

ilustrasi mengajar (pexels.com/zhuhehuai)

Benar, orang tuamu mengeluarkan uang yang tidak sedikit sampai kamu menjadi orang pintar. Dalam berproses untuk mendapatkan berbagai pengalaman hidup pun kamu pasti keluar modal.

Akan tetapi, sekali mendapatkan ilmu dan pengalaman, keduanya langsung tertanam kuat dalam dirimu. Jadi, untuk sekadar membagikannya pada orang lain, kamu gak perlu 'membelinya' lagi.

Kamu tinggal memaparkan apa-apa yang kamu ketahui. Apalagi di zaman sekarang, banyak media yang dapat kamu gunakan. Tak harus bertatap muka.

Baca Juga: 10 Potret Totalitas Guru saat Mengajar Ini Bikin Senyum Sendiri

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya