TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Orang Gak Suka Dapat Bom Like di Medsos

#IDNTimesLife Like bukan yang terpenting bagi mereka

ilustrasi membuka medsos (pexels.com/MART PRODUCTION)

Melakukan bom like di media sosial berarti dirimu membuka akun seseorang lalu dengan cepat memberikan tanda suka pada semua atau sebagian besar unggahannya. Kamu mampu melakukannya hanya dalam hitungan menit bahkan detik dan nama akunmu membentuk daftar panjang di notifikasi yang diterima seseorang. Apa tujuanmu melakukannya? 

Apa pun maksudmu, bahkan jika itu baik seperti sebagai tanda perkenalan dan dukungan, sebaiknya tidak lagi dilakukan. Sebagian orang bukannya senang memperoleh bom like malah amat terganggu. Terutama bagi mereka yang mengunggah berbagai hal tanpa memikirkan jumlah like yang akan didapat.

Mereka semata-mata menggunakan media sosial dan mengunggah status sebagai caranya berekspresi. Tanda suka yang diberikan akun-akun lain secara wajar tentu diapresiasi. Namun, banjir like darimu dalam waktu singkat terasa mengganggu karena enam alasan berikut.

1. Kamu terkesan sangat caper

ilustrasi membuka medsos (pexels.com/Antonius Ferret)

Hal pertama yang terpikirkan oleh sasaran bom like adalah kamu berusaha mendapatkan perhatiannya. Pasalnya, bila dirimu hanya memberikan tanda suka sesekali dan di waktu yang berbeda-beda, nama akunmu mungkin tenggelam oleh teman-teman medsosnya yang lain. Dengan melakukan bom like, mustahil nama akunmu tidak menyita perhatiannya.

Bahkan jika kamu merupakan teman barunya dan bermaksud memberi salam perkenalan melalui bom like tersebut, orang dapat memandangnya secara negatif. Ketimbang maksud perkenalanmu disalahartikan, sebaiknya kamu menyapanya secara langsung di kolom komentar salah satu unggahannya. Selama sapaanmu sopan, tentu orang meresponsnya dengan baik.

Atau, tak usah memberikan salam perkenalan dalam berbagai bentuk juga bukan masalah. Ketika seseorang telah menerimamu sebagai temannya di dunia maya atau mengizinkanmu untuk mengikuti akunnya, berarti dia sudah membuka diri padamu. Gak usah membuatnya risi dengan memenuhi notifikasi akunnya.

2. Dirimu tidak memperhatikan unggahannya

ilustrasi membuka medsos (pexels.com/Anna Shvets)

Dari sekian banyak unggahan seseorang yang kamu beri tanda like, paling-paling yang sempat diperhatikan isinya hanyalah unggahan paling atas. Selebihnya dirimu cuma menggulir layar dan menebarkan tanda suka. Perlu diketahui bahwa tak sedikit pengguna medsos yang gak peduli pada jumlah like.

Mereka tidak sengaja mengunggah apa pun demi mencari like. Unggahan di media sosial hanyalah sarana buatnya mengekspresikan diri atau mengabadikan momen. Mereka lebih senang apabila orang membaca statusnya atau melihat foto dan videonya dengan atau tanpa meninggalkan jejak berupa tanda suka.

Apalagi mereka sendiri bukan tipe pengguna medsos yang selalu memberikan tanda like di unggahan orang lain. Kesukaanmu melakukan bom like justru dapat dikira meremehkan unggahannya. Ini seperti upayamu membuatnya senang dengan jejak tersebut, tetapi sebenarnya kamu sama sekali gak memperhatikan apa yang diunggah.

Baca Juga: 4 Dampak Negatif Oversharing di Media Sosial, Privasi Jadi Terganggu!

3. Bikin orang ragu mau posting lagi

ilustrasi membuka medsos (pexels.com/iam hogir)

Siapa bilang bom like darimu pasti akan membuat seseorang lebih bersemangat dalam mengunggah sesuatu? Memang ada beberapa orang yang suka-suka saja diberi bom like dan menjadi makin sering mengunggah status di media sosial. Akan tetapi, ada pula pengguna medsos yang malah menjadi malas kembali melakukannya.

Banjir tanda suka darimu seakan-akan telah merampas kebebasannya. Buat memberikan like sebanyak mungkin secara beruntun, dirimu mesti membuka dulu akunnya dan bukan sekadar menunggu statusnya melintas di berandamu. Ini bisa bikin orang merasa dimata-matai serta urung membuat status karena tak mau kembali kebanjiran tanda suka darimu.

Artinya, like secara bertubi-tubi telah merampas kebebasan orang dalam menggunakan media sosialnya. Jika pun kamu menyukai hampir semua unggahannya, beri tanda suka sesuai dengan waktu dia mengunggahnya. Jangan menunggu ada sejumlah status baru terlebih dahulu lalu memberikan tanda suka di setiapnya dalam waktu yang sangat berdekatan.

4. Terganggu tumpukan notifikasi

ilustrasi membuka medsos (pexels.com/Gustavo Fring)

Orang sengaja menyalakan notifikasi dengan maksud tidak ketinggalan hal-hal yang penting bagi mereka. Namun, apakah notifikasi bom like darimu termasuk penting? Tak semua orang menganggapnya demikian karena pemberitahuan bom like darimu menenggelamkan notifikasi lain yang mestinya lebih diperhatikannya.

Lama-lama dia malah enggan membuka notifikasi di media sosialnya bahkan tambah jarang aktif. Tidak semua orang punya waktu buat menggulir notifikasi sampai ke bawah, terlebih kamu telah memenuhinya sampai berbaris-baris. Begitu muncul nama akunmu di notifikasinya saja, ia sudah langsung kurang senang.

Meski bagi beberapa orang banyaknya notifikasi terasa penting karena bikin medsosnya tampak lebih hidup, ada pula orang yang lebih suka notifikasinya gak sebanyak itu. Pemberitahuan yang menumpuk terasa seperti dunia yang terlalu riuh, apalagi setelah dibuka isinya cuma bom like. Buka notifikasi bukannya bikin senang malah berang.

5. Takut mengecewakanmu bila kamu menginginkan balasan

ilustrasi membuka medsos (pexels.com/MART PRODUCTION)

Entah kamu betul-betul menginginkan sesuatu dari bom like yang diberikan atau tidak, orang lain cenderung berpikir seperti itu. Meski dirimu cuma iseng, umumnya orang berbuat dengan tujuan tertentu. Dengan kamu memberikan like sebanyak itu dalam waktu singkat, orang mengira balasan yang diharapkan adalah mereka juga mesti sering-sering memberikan tanda suka di unggahanmu.

Barangkali itu terlihat simpel karena dia hanya perlu menyentuh tanda suka. Akan tetapi, seperti disinggung di awal bahwa ada orang yang gak mau meninggalkan jejak di unggahan orang lain sekalipun mereka melihat dan menyukainya. Banyaknya tanda like darimu bikin mereka bingung mesti melakukan apa.

Mereka gak mau mendadak tak menjadi diri sendiri dalam menggunakan media sosial cuma buat menyenangkanmu. Akan tetapi, di sisi lain mereka khawatir sikap cueknya terkesan tidak etis bahkan sombong. Padahal, sebetulnya kamu yang kurang beretika dengan terlebih dahulu memberikan bom like.

Baca Juga: 5 Tips Aman Mencari Pasangan di Media Sosial, Wajib Waspada!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya