TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Orang Menyimpan Kertas Kado Bekas, Kenang Pemberinya?

Memang ada baiknya memanfaatkan barang bekas

ilustrasi membungkus kado (pexels.com/Julia Volk)

Meski sekarang sudah banyak paper bag atau kotak kado, namun kertas kado masih banyak digunakan untuk membungkus hadiah. Bahkan beberapa orang tetap memakainya meski akhirnya kado yang sudah dibungkus masih dimasukkan lagi ke kotak atau tas. Bagi mereka, hadiah yang tidak dibungkus dengan kertas kado seperti telanjang dan kurang sopan.

Lalu, bagaimana nasib kertas kado ini di tangan penerimanya? Hadiahnya sudah pasti disimpan, tetapi kertas kadonya kerap langsung dibuang. Namun, ada pula orang yang selalu menyisihkan kertas kado dan menyimpannya dengan baik.

Kertas-kertas kado bekas bahkan dilipat rapi dan ditempatkan dalam wadah khusus. Mengapa mereka melakukan hal ini? Adakah manfaatnya atau sama dengan menumpuk sampah di rumah? Simak alasan orang menyimpan kertas kado bekas berikut, barangkali ada poin yang menginspirasimu buat menirunya.

1. Kertas kado mengingatkan pada pemberinya

ilustrasi menerima kado (pexels.com/Gustavo Fring)

Setiap pemilihan kertas kado dapat melibatkan proses yang unik. Ada banyak kemungkinan mengapa seseorang memilih kertas kado dengan motif tertentu. Seperti orang yang cenderung berselera klasik dan ingin terlihat berwibawa mungkin memilih kertas kado motif batik dan warnanya biasanya hanya cokelat muda atau cokelat tua.

Sementara itu, orang yang ceria memberikan kado dengan kertas pembungkus bermotif ramai. Gambarnya bermacam-macam dan warnanya mencolok mata. Lain lagi dengan kekasih yang memilih kertas kado bergambar hati atau bunga-bunga.

Pemberi hadiah mungkin tidak sempat menyadari alasan di balik kertas kado yang dipilihnya. Akan tetapi, penerima hadiah yang cermat serta meyakini hubungan antara kertas kado pilihan dengan karakter serta perasaan seseorang padanya bakal menyimpannya. Kertas kado yang sudah terpisah dari kartu ucapan pun membuatnya masih ingat terhadap pemberinya. Ini menjadi bagian dari kenangan yang menurutnya penting.

Baca Juga: 7 Fakta Asta Kosala Kosali, Fengshui Bali yang Rumit Namun Penuh Makna

2. Bisa buat membungkus kado lagi

ilustrasi membungkus kado (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Jika kertas kado dibuka dengan hati-hati, kerusakannya bisa dimininalkan. Bagian yang robek paling pada tepiannya, tempat semula selotip ditempelkan. Selebihnya kertas kado masih dalam keadaan yang amat baik.

Artinya, kertas ini bisa dimanfaatkan sebagai pembungkus kado lagi. Apalagi bila hadiah yang akan dikemas berukuran kecil. Tepian kertas kado yang rusak tinggal digunting sampai rapi. Kertas kado pun dapat kembali berfungsi.

Pun nantinya penerima kado bukan orang yang sama dengan yang dulu memberinya hadiah berbungkus kertas tersebut. Ini membuat penerimanya juga tak bakal tahu riwayat kertas kado yang dipakai. Mungkin buatmu terkesan pelit, tetapi sesungguhnya tidak ada yang salah dari cara ini. Selama kertas kado bekas masih dalam keadaan baik sama sekali gak mengurangi kesopanan.

3. Dapat pula untuk menyampuli buku atau bikin berbagai kerajinan tangan

ilustrasi membungkus kado (pexels.com/Tom Fisk)

Buku yang diberi sampul kertas kado biasanya buku tulis. Khususnya jika gambar asli pada sampul atau warnanya dirasa kurang bagus atau tidak cocok dengan karakter pemakainya. Kertas kado dipilih untuk menutupinya sekaligus membuatnya terlihat lebih baik.

Seperti orang dewasa yang terpaksa memakai buku tulis dengan gambar kartun. Kalau dia gak percaya diri membawa buku itu ke mana-mana, menyampulinya dengan sampul selain plastik menjadi penting. Dibandingkan kertas koran atau majalah, kertas kado tentu terlihat lebih indah.

Kertas kado juga dapat digunakan buat bikin aneka kerajinan tangan. Terlebih jika di rumah ada anak yang bersekolah. Tugas membuat kerajinan tangan biasanya cukup sering diberikan. Ketimbang membeli semua bahan, kertas kado bekas bisa dimanfaatkan. Contohnya, kertas kado hijau polos untuk membuat daun dan kertas kado merah buat bikin bunganya.

4. Merasa sayang bila sesuatu dibeli dan cepat-cepat dibuang

ilustrasi membungkus kado (pexels.com/Any Lane)

Ini merupakan prinsip dasar dari kesukaan orang memanfaatkan kembali barang bekas. Lebih-lebih kertas kado termasuk barang yang cepat sekali berubah menjadi sampah. Begitu kertas kado dibeli, dipakai buat membungkus hadiah, lalu dirobek oleh penerimanya; kertas yang masih bagus pun seketika berubah menjadi sampah.

Jika dipikir-pikir tentu ini sayang sekali. Bukan tentang harganya yang murah, melainkan mengingat pembuatan kertas membutuhkan proses panjang. Namun, hasil jadinya hanya digunakan selama beberapa menit.

Orang yang mengumpulkan kertas kado bekas dengan dasar pemikiran ini biasanya juga melakukan hal yang sama pada barang-barang bekas lainnya. Seperti kotak bekas kemasan makanan. Alih-alih langsung membuangnya setelah makanan habis disantap, mereka mencucinya dan memakainya untuk wadah macam-macam.

5. Sama seperti kertas lain, kertas kado juga bisa dijual

ilustrasi menerima banyak kado (pexels.com/Gustavo Fring)

Kali ini nilai ekonomi yang masih ada pada kertas kado bekas menjadi pertimbangan utama seseorang tetap menyimpannya. Bila hanya 1 atau 2 lembar kertas kado tentu tidak ada yang mau membelinya. Namun, jika telah dikumpulkan sampai banyak menjadi punya harga jual.

Orang yang sering mendapatkan kado dapat dengan mudah melakukannya. Ia menerima hadiah tidak hanya saat berulang tahun. Dalam setahun banyak orang memberinya kado dalam rangka tahun baru, ulang tahun perkawinan, hari raya, sampai sekadar untuk menjaga silaturahmi.

Semua kertas kado itu bisa dikumpulkan bersama kertas-kertas lain serta berbagai barang bekas. Nanti seluruhnya dapat dijual pada pengumpul barang bekas. Atau, ada bank sampah di sekitar tempat tinggalnya. Satu sisi dia memperoleh uang, di sisi lain orang lain bisa mendaur ulang semua barang bekas itu. Hubungan yang saling menguntungkan.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya