Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tak semua orang mampu membuat keputusan untuk diri sendiri. Orang seperti ini selalu mudah sekali merasa bingung. Apalagi jika harus membuat keputusan besar dalam kehidupan mereka.
Ketakutan akan risiko dari keputusannya sendiri mendorongnya untuk meminta orang lain agar mengambil alih tugas tersebut. Pertanyaannya khas, "Jadi, aku harus bagaimana?"
Apakah kamu juga seperti itu? Apa pun penyebab kamu senantiasa diliputi ketidakberanian buat mengambil keputusan sendiri, kamu tak mungkin terus seperti ini. Paksa dirimu untuk berani mengambil keputusan terkait hidupmu karena alasan berikut ini.
1. Mampu membuat keputusan sendiri adalah tanda kedewasaan
ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Tima Miroshnichenko) Bahkan saat kamu masih anak-anak dan remaja, semestinya kamu juga telah belajar mengambil keputusan. Tentu, saat itu keputusan yang diambil hanya terkait hal-hal sederhana seperti kegiatan ekstrakurikuler yang ingin diikuti, acara di akhir pekan, dan sebagainya.
Seiring datangnya masa dewasa, seharusnya kamu mampu membuat keputusan yang lebih besar. Misalnya, jurusan kuliah yang hendak diambil atau pekerjaan untuk ditekuni. Selama keberanian ini belum muncul, kedewasaanmu masih sebatas hitungan angka.
Baca Juga: 5 Cara Melatih Diri Supaya Gak Plin-Plan Saat Membuat Keputusan
2. Mandiri dalam memutuskan mendorongmu untuk lebih bertanggung jawab
ilustrasi pria mencatat (pexels.com/Mikhail Nilov) Sebaliknya, apabila orang lain yang memutuskan segala hal dalam kehidupanmu, itu sama dengan kamu melepaskan seluruh tanggung jawabmu. Mudah ditebak, kamu pasti akan menyalahkan mereka setiap kamu menghadapi kesulitan dalam menjalankan sebuah keputusan.
Ini membuatmu termasuk dalam kategori orang yang hobi playing victim, lho. Kamu seperti tidak berdaya baik dalam memutuskan maupun menghadapi konsekuensi dari sekadar mengikuti keputusan buatan orang lain.
3. Mengikuti keputusan orang lain akan membuatmu tertekan
ilustrasi tertekan (pexels.com/Yaroslav Shuraev) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Bayangkan kamu mempunyai sebuah rumah. Lalu kamu menyerahkan satu-satunya kunci rumah itu pada orang lain. Akibatnya jelas, baik posisimu ada di dalam maupun di luar rumah, itu sama tidak menguntungkannya bagimu.
Kamu di dalam, dia bisa saja menguncimu dari luar. Kamu di luar, kamu justru tak dapat lagi memasuki rumahmu. Seburuk inilah bila kamu menyerahkan tanggung jawabmu untuk membuat keputusan tentang hidupmu sendiri ke orang lain.
Walaupun awalnya kamu mencoba mencari aman dengan mengoper tanggung jawab itu, akhirnya kamu justru gelisah terus. Kamu tidak bakal merasa nyaman dengan hanya menjadi pelaksana dari keputusan orang lain.
4. Orang cenderung menjadikanmu perpanjangan dari ambisinya sendiri
ilustrasi pria melamun (pexels.com/Tony Schnagl) Orang lain mungkin tahu tentang kamu. Sifatmu, keinginanmu, dan sebagainya. Akan tetapi, pengetahuan mereka tak pernah sebaik dirimu sendiri. Menyerahkan keputusan-keputusan besar dalam hidupmu pada mereka adalah kesalahan fatal.
Orang yang baik dan sadar dirinya tidak berhak membuatkan keputusan untuk hidupmu, tentu akan menolak permintaan itu. Namun yang kurang menyadari hal ini malah menjadi terlalu bersemangat dan menyetirmu ke tujuan yang diinginkannya sendiri.
Contoh, dia pernah bermimpi dirinya menjadi mahasiswa kedokteran tetapi selalu gagal dalam tes masuknya. Kemudian dia memutuskan kamu harus masuk kedokteran sekalipun itu sama sekali bukan bidang yang cocok untukmu.
Baca Juga: Jadi Mandiri, 5 Alasan Kamu Harus Mengandalkan Diri Sendiri