TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Bentuk Kecemasan Akibat Tuntutan Sukses di Usia Muda, Merasa Juga?

Luaskan arti kesuksesan dalam kehidupanmu

ilustrasi merayakan kesuksesan (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Siapa yang tak ingin mencapai kesuksesan di usia semuda mungkin? Sayangnya, arti kesuksesan di usia muda kerap kali menjadi begitu sempit. Misalnya, hanya meliputi harta benda yang berhasil dikumpulkan sampai usia tertentu. 

Seperti memiliki tabungan berjumlah sekian, rumah dan kendaraan pribadi, serta bisa berlibur ke luar negeri sebelum usia 30 tahun. Makin berat standar kesuksesan di usia muda jika patokannya ialah kehidupan sejumlah crazy rich. 

Walaupun tak ada orang terdekatmu yang benar-benar menuntutmu untuk 'sesukses' itu, tanpa sadar kamu tetap bisa menekan diri sendiri terlampau keras. Dibayangi standar kesuksesan yang begitu tinggi untuk diraih secepat-cepatnya, tujuh bentuk kecemasan ini pasti mewarnai kehidupanmu.

1. Selalu bertanya-tanya, "Apakah sekarang aku sudah sukses?"

ilustrasi seorang pria (unsplash.com/corey oconnell)

Sedikit-sedikit, kamu mengukur ulang semua pencapaianmu sejauh ini. Sayangnya, jika standar kesuksesanmu amat tinggi, kamu akan terus merasa belum mencapai kesuksesan apa pun.

Fokusmu dalam menjalani kehidupan menjadi terbelah. Kamu tidak lagi hanya ingin mengusahakan yang terbaik sesuai dengan kemampuanmu melainkan terus dihantui pertanyaan di atas. 

Setiap kali jawabannya ialah kamu belum sesukses yang diharapkan, kamu bakal sangat kecewa sekaligus takut. Jangan-jangan, kamu memang tidak akan pernah dapat mencapai standar kesuksesan tersebut.

2. Bagimu hanya ada dua kemungkinan, sukses sekali atau gagal total

ilustrasi pekerja yang lelah (pexels.com/Ron Lach)

Kamu terlalu berkonsentrasi pada suatu standar kesuksesan. Kamu sampai menolak untuk disebut telah sukses bila pencapaianmu ada di bawah standar itu. Pokoknya, pencapaianmu harus persis bahkan melampauinya.

Tahu gak? Ini bakal membuatmu tidak dapat menikmati banyaknya pencapaian yang sebenarnya telah diraih. Kamu tetap menyebut dirimu sebagai orang yang gagal total meski banyak orang di luar sana pun belum tentu bisa menyamai pencapaianmu.

Baca Juga: Bisa Ganggu Aktivitas, Ini 5 Penyebab Gangguan Kecemasan Sosial

3. Terjebak dalam kebiasaan bekerja terlalu keras

ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/Ron Lach)

Ibaratnya, sampai kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki pun rasanya belum cukup untukmu. Kalau bisa, kamu ingin terus bekerja sampai jiwa ragamu menyerpih. Asalkan dengan begitu, kamu dapat memenuhi standar sukses di usia muda.

Apakah bekerja sekeras itu menjamin kamu bakal sesukses harapanmu? Gak juga, kan? Sebab sesungguhnya kesuksesan banyak macamnya. Barangkali kamu memang belum berhasil mencapai suatu standar kesuksesan.

Akan tetapi, tanpa disadari, kamu justru telah sukses sekali dalam hal-hal lain. Penting untukmu meluaskan cara pandang terhadap kesuksesan yang layak diperjuangkan ketimbang kamu ambruk kecapekan tanpa hasil yang memuaskan.

4. Khawatir tak menemukan pasangan yang dapat menerimamu apa adanya

ilustrasi pria dan perempuan (unsplash.com/Foad Roshan)

Lantaran kamu larut dalam tuntutan untuk sukses di usia muda dengan beragam ukurannya, kamu sampai mengira semua orang juga memikirkan hal yang sama terkait kesuksesan. Akibatnya, kamu takut kalau-kalau kegagalanmu sukses di usia muda akan membuatmu jomblo selamanya. 

Padahal banyak kok, yang lebih suka menjalani kehidupan dengan apa adanya saja. Yang penting sudah berusaha sebaik mungkin dan persoalan kesuksesan biarkan datang ketika waktunya telah tepat.

5. Jika pun menemukannya, kamu takut tak bisa membahagiakannya

ilustrasi pasangan makan di luar (unsplash.com/Krišjānis Kazaks)

Padahal jika dua orang sudah saling mencintai, hidup sederhana juga tetap terasa membahagiakan. Dia bisa bersamamu saja sudah membuat setiap detik terasa begitu berharga.

Sebaliknya meski uangmu berlimpah, kalau kamu selalu jauh darinya, hidupnya pasti terasa kurang bahagia. Pun seseorang yang sungguh-sungguh mencintaimu tak akan menuntut terlalu banyak darimu. 

6. Arti kesuksesan makin kabur bagimu

ilustrasi seorang pria (unsplash.com/Jose Matute)

Ini dapat terjadi sebelum maupun sesudah kamu berhasil mencapai suatu standar kesuksesan. Ketika kamu belum mencapainya, kamu akan terus bertanya-tanya mengapa dunia terasa tidak adil.

Ada sejumlah orang yang sepertinya mudah saja menjadi kaya raya di usia muda. Namun kamu yang sejak remaja bahkan anak-anak telah membantu orangtua mencari nafkah malah begini-begini saja hidupnya.

Kalau begitu, apa arti kesuksesan yang sesungguhnya? Seberapa banyak harta yang dapat kamu kumpulkan sampai usia tertentu atau bagaimana kamu dapat menaklukkan setiap tantangan demi mendapatkan uang yang nilainya mungkin tak seberapa?

Kalaupun kamu berhasil sukses di usia muda dari segi harta, kamu malah bisa berpikir anak muda yang tak terlalu memikirkan materi dan lebih suka mencari pengalaman itulah yang sukses. Jiwa mereka lebih bebas daripada jiwamu yang terbelenggu standar kesuksesan.

Baca Juga: Jangan Disamakan, Kenali Perbedaan Cemas dengan Gangguan Kecemasan

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya