TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Hal yang Wajib Dicatat oleh Pelupa, Gawat kalau Sampai Terlewat!

Bisa merugikan diri dan orang lain jika lupa

ilustrasi pelupa (pexels.com/Karolina Grabowska)

Konsentrasi pelupa biasanya mudah teralihkan. Kamu sudah memikirkan dan melakukan hal lain sebelum benar-benar selesai mengerjakan sesuatu atau mendengarkan seseorang yang sedang bicara. Akibatnya, kamu kurang mengecamkan informasi yang penting.

Maka tak lama kemudian, dirimu telah melupakannya. Kebiasaan lupa ini dapat dikurangi dengan rutin mencatat delapan hal berikut. Jangan lagi bikin kesal orang lain atau merepotkan diri sendiri karena terus melupakannya.

1. Janji temu

ilustrasi weekly planner (pexels.com/Jess Bailey Designs)

Bayangkan rasanya orang yang kerap menjadi korban dari sifat pelupamu. Kalian telah sepakat untuk bertemu di hari, tempat, dan jam tertentu. Ia juga sudah menunggumu lama, tetapi ternyata kamu tak kunjung datang.

Setelah dirinya berhasil menghubungimu, barulah kamu sadar telah melupakan janji temu itu. Padahal, seseorang sudah meluangkan waktunya untuk pertemuan tersebut. Apa pun agenda pertemuannya, kamu tidak boleh meremehkannya dan asal mengajukan pertemuan di hari lain.

Mulailah mencatat setiap janji temu biar kamu bisa datang tepat waktu. Ketika dirimu hendak membuat janji temu yang lain, buka dulu buku catatanmu untuk melihat agendamu. Jangan sampai kamu menjanjikan pertemuan lain di waktu yang sama.

2. Segala bentuk pinjaman

ilustrasi utang (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Apa pun yang dirimu pinjam dari orang lain wajib dikembalikan. Namun, sifat pelupa yang dibiarkan bakal membuatmu terkesan menyepelekan pinjaman serta orang yang telah berbaik hati menolongmu. Sebagai bentuk pertanggungjawabanmu atas benda yang dipinjam, semestinya pemiliknya tak perlu sampai menagih.

Sifatmu yang gampang lupa gak boleh lagi dijadikan alasan. Belajarlah menertibkan diri dengan mencatat setiap hal yang kamu pinjam dari orang lain. Selain itu, bergegaslah mengembalikannya setelah selesai digunakan dan beri tanda di catatanmu biar kamu tidak mengiranya hilang.

3. Tempat menyimpan sesuatu

ilustrasi menyimpan buku di kardus (pexels.com/cottonbro studio)

Sesuatu yang disimpan tentunya dianggap penting. Akan tetapi, apa gunanya menyimpannya baik-baik apabila akhirnya dirimu malah gak ingat ketika hendak menggunakannya? Waktumu cuma habis buat mencarinya, putus asa, dan akhirnya membeli atau meminjamnya dari orang lain.

Supaya kamu tidak perlu sering membeli barang yang sebetulnya telah dimiliki atau panik setengah mati saat mencarinya, buatlah catatan tentang apa disimpan di mana. Akan lebih baik lagi kalau kamu punya kotak-kotak penyimpanan untuk setiap jenis benda. Dirimu tinggal membuat label dan memasangnya di setiap kotak.

Baca Juga: Ada 7 Tipe Pelupa di Dunia, Kamu Pasti Pernah Merasakan Salah Satunya

4. Daftar prioritas tugas

ilustrasi to do list (pexels.com/Ivan Samkov)

Apa jadinya bila tugasmu selalu banyak, tetapi kamu begitu pelupa? Pasti dirimu sering gagal menyelesaikan sebagiannya tepat waktu. Tugas yang seharusnya didahulukan justru dikerjakan di akhir sehingga deadline tidak terpenuhi.

Meski sebelumnya kamu telah memikirkan daftar prioritas tugas, sebentar kemudian dirimu melupakannya. Daripada asal mengerjakan tugas yang diingat terlebih dahulu, lebih baik menuliskan rencana kerjamu secara mendetail. Tulis serta urutkan tugas-tugas berikut tenggat yang harus dikejar biar kamu lebih mudah dalam bekerja.

5. Password, PIN, dan nomor telepon

ilustrasi mencatat (pexels.com/RDNE Stock project)

Sekarang apa-apa menggunakan password, dan PIN. Biasanya ini terkait akun media sosial, surel, mobile banking, serta berbagai aplikasi lainnya. Jika kamu benar-benar melupakannya, dirimu terancam gak bisa mengaksesnya atau terblokir.

Namun, ingat untuk menyimpan catatan ini baik-baik. Jangan ditaruh di sembarang tempat karena bisa disalahgunakan oleh orang lain yang mengetahuinya. Selain password dan PIN, nomor telepon sendiri, serta sejumlah orang terdekat juga perlu dicatat.

Meski kamu hampir selalu membawa HP, barangkali suatu saat dirimu meninggalkannya atau hilang. Selain di buku, selipkan catatan nomor telepon sendiri serta orang terdekat di dompet agar kamu mudah menghubungi mereka ketika hal-hal buruk terjadi. Jangan terlena oleh penyimpanan kontak di telepon genggammu, karena bila perangkatnya hilang atau tidak dibawa, kamu tak bisa melakukan apa-apa.

6. Poin-poin penting dalam rapat atau pesan

ilustrasi mencatat (pexels.com/Alena Darmel)

Pesan yang pendek saja mudah terlupakan, apalagi kalau pesannya panjang dan mengandung banyak perincian. Catatlah daripada ketika kamu menyampaikannya pada orang lain, isi pesan yang diingat ternyata cuma sebagian. Begitu pula ketika dirimu mengikuti rapat.

Rapat biasanya berlangsung cukup lama. Banyak hal dibicarakan dan hasil rapat lebih dari satu keputusan. Jangan cuma mengangguk-angguk sepanjang meeting, melainkan buat catatan biar kamu gak lupa dan menanyakannya lagi di kemudian hari.

7. Daftar belanja

ilustrasi membaca daftar belanja (pexels.com/Kampus Production)

Sifat pelupa juga bisa bikin pengeluaranmu membengkak. Setiap kamu pergi berbelanja, pasti kebanyakan barang yang dibeli malah sebetulnya tidak dibutuhkan. Sampai di rumah baru dirimu ingat akan berbagai kebutuhan pokok yang belum terbeli.

Mending kalau uang belanja masih banyak sehingga kamu dapat segera membelinya. Bagaimana jika bujet belanjamu pas-pasan? Pastikan dirimu mengisi keranjang belanja dengan tepat berbekal daftar belanjaan yang telah disusun dari rumah.

Dengan rutin membuat daftar belanja, dirimu bisa lebih berhemat. Gak ada anggaran yang bocor setiap bulannya. Rumahmu juga tidak penuh oleh barang-barang yang sesungguhnya tak dibutuhkan, tetapi telanjur dibawa pulang karena kamu lupa tujuan awal saat berbelanja.

Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Atasan yang Pelupa, Apalagi Soal Kebijakan

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya