TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Hambat Perkembangan Dirimu dengan 7 Sikap Ini, Bertumbuhlah! 

Butuh tekad kuat! 

Pixabay.com/ly-hn-17242598

Punya karier yang terus naik, kiprah yang diakui orang banyak, pikiran yang gak berkutat pada urusan itu-itu saja menjadi keinginan banyak orang. Hidup pasti jadi terasa gak monoton.

Sayangnya, kadang-kadang tanpa sadar kamu justru melakukan hal-hal yang kontrakditif. Atau dengan kata lain, gak mendukung tercapainya keinginanmu. Mau tahu apa sajakah itu? Baca sampai selesai ya!

1. Berpikir kamu gak punya kemampuan seperti orang-orang hebat di luar sana 

Pixabay.com/icsilviu-12753087

Percayalah, hidup gak sepilih kasih itu. Kalau orang-orang di luar sana tampak begitu hebat di matamu, maka kamu juga pasti punya kemampuan yang bisa dikembangkan. Jelas bidangnya gak akan sama persis dengan orang lain.

Proses yang harus kamu lalui dan hasil akhirnya juga gak mungkin sama dengan mereka. Namun yang pasti, kamu gak diciptakan di dunia ini hanya untuk menjadi penonton kiprah orang lain. Kamu punya peranmu sendiri, ambil dan mainkan itu.

2. Terlalu membedakan peran antara laki-laki dengan perempuan 

Pixabay.com/hosny_salah-10285169

Jangankan antara laki-laki dengan perempuan. Di antara sesama laki-laki atau perempuan saja pasti gak sama kemampuan dan karakternya. Mereka berbeda, tetapi gak perlu dibeda-bedakan. Terlebih dalam urusan pengembangan diri.

Gak ada jenis kelamin kelas dua. Laki-laki dan perempuan setara. Masing-masing punya kemampuan dan berhak sukses. Kelak kamu jadi orang tua, kamu juga jangan membedakan perlakuan pada anak perempuan dan laki-laki ya!

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Gak Pernah Bisa Mengandalkan Kemampuan Diri Sendiri

3. Membiarkan orang lain menyetir hidupmu 

Pixabay.com/sonywisnup-19758700

Siapa pun itu, entah pasangan bahkan orang tua. Bukan berarti kamu membangkang. Namun kenyataannya orang tua juga gak selalu benar atau tahu segalanya. Bila kamu punya keinginan yang baik tetapi berbeda dengan keinginan orang tua, bicarakan dengan mereka dan perjuangkan.

Jangan diam saja dan mudah menyerah. Banyak hal di dunia ini kalau gak diperjuangkan mati-matian gak akan menjadi milikmu. Sedang soal pasangan, kamu harus berhati-hati saat memilihnya. Pastikan dia bukan tipe dominan yang akan membelenggumu sepanjang sisa hidupmu.

4. Puas hanya sebagai suporter orang lain 

Pixabay.com/deltaworks-37465

Kamu gak bisa selalu berdalih kamu sudah cukup bahagia melihat orang lain bahagia dengan kesuksesannya. Sekalipun itu pasanganmu, temanmu, atau anakmu kelak. Sama sekali gak ada salahnya kok, bila kamu juga ingin sesekali tampil di depan.

Ada waktunya kamu menjadi suporter bagi orang lain. Ada waktunya kamu sendiri harus turun untuk bertanding. Mengambil dua peran ini akan membuat hidupmu lebih memuaskan, tanpa menghancurkan relasimu dengan orang-orang yang membutuhkan dukunganmu.

5. Terlalu mengkhawatirkan solidaritas pertemanan 

Pixabay.com/huyngan-12007965

Punya teman dekat tentu menyenangkan. Namun jangan sampai kedekatan kalian membuyarkan fokus dalam hidupmu ya! Kedekatan dengan teman yang berlebihan bisa membuatmu menomorduakan hal-hal penting dalam hidupmu.

Semata-mata demi dapat terus bersamanya. Padahal, sebenarnya kamu harus menempuh jalan yang berbeda dengan temanmu atau kamu gak akan pernah meraih cita-citamu. Kamu gak boleh memaksa diri sendiri memilih antara teman atau hal-hal penting dalam hidupmu.

Kamu bisa kok, leluasa mengejar cita-citamu tanpa mengorbankan pertemanan. Kan, di masa sekarang komunikasi makin mudah. Pertemanan kalian malah bakal lebih seru dengan cerita perjuangan masing-masing.

6. Selalu bilang gak mungkin, padahal mencoba saja belum 

Pixabay.com/jeffjuit-1576455

Nah, siapa nih, yang sering begini? Mungkin atau gak mungkin itu sebenarnya cuma dipisahkan oleh garis yang amat tipis, lho. Segalanya akan menjadi gak mungkin jika gak dicoba.

Sebaliknya, tampak semustahil apa pun pada awalnya, jika sudah dicoba segalanya menjadi terlihat lebih mungkin. Makin digeluti, kemungkinan-kemungkinan baik akan makin terlihat. Jadi, jangan lagi cepat bilang gak mungkin ya!

Baca Juga: 8 Pelajaran Hidup Sukses Keluarga Tanoesoedibjo yang Wajib Kamu Tiru

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya