TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kesalahan Umum Seorang Pemula, Kepercayaan Diri Rendah atau Berlebih

Jangan berkecil hati karena semua ada awalnya

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/cottonbro studio)

Semua hal ada awalnya sehingga kamu tidak perlu takut dan minder saat berstatus sebagai pemula di suatu bidang, misalnya, pekerjaan. Dirimu mungkin karyawan baru atau sudah cukup lama bekerja di sana, tapi kini ditugaskan di bagian yang amat berbeda dari bidang kerja sebelumnya.

Jaga semangatmu dan tetap maju, sebagai pemula dalam hal apa pun, penting untukmu mewaspadai sikap-sikap sendiri yang kurang tepat. Itu dapat menimbulkan kesan buruk di mata orang lain dan kamu tidak menyadarinya. Akibatnya, hubunganmu dengan mereka kurang baik.

Apa yang kamu kerjakan dan usahamu untuk beradaptasi bisa gak berhasil. Coba lihat ke dalam diri, jangan-jangan sikapmu seperti di bawah ini bahkan pada orang yang jauh lebih berpengalaman. Cepat ubah sebelum terlambat.

1. Bersikeras saat diberi tahu

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Sebagai pemula, kamu perlu membuka diri terhadap begitu banyak pengetahuan baru. Tirulah kapas yang menyerap sebanyak mungkin air. Jangan terlalu bersikeras atau ngeyel, seakan-akan dirimu lebih tahu dari mereka.

Kamu bukannya gak boleh bersikap kritis dengan mempertanyakan sebuah informasi. Namun, dengarkan baik-baik penjelasannya. Bukan dirimu menyanggah segala hal yang diberitahukan oleh orang-orang yang lebih berpengalaman darimu.

Jika akibat dari sikapmu itu hanya akan berdampak padamu, tentu terserah kamu saja. Orang lain pun tak bakal ambil pusing bahkan memberimu saran pun mungkin belum tentu.

Namun, berhubung ini berkaitan dengan kepentingan yang lebih besar, kamu wajib mendengarkan, bahkan sering kali mengikuti petunjuk yang mereka berikan. Apalagi kalau pemberitahuannya datang dari orang yang memang memiliki kewenangan dan pengetahuan seputar hal tersebut. 

2. Menilai diri terlalu tinggi

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Mungkin ini caramu menjaga kepercayaan diri sekaligus menaikkan posisi tawarmu di hadapan orang lain. Contohnya, kamu meminta gaji yang sangat tinggi. Padahal, dirimu belum bisa menunjukkan hasil kerja apa-apa. Bahkan, banyak orang mempunyai kemampuan yang sama atau malah lebih baik darimu.

Terlalu yakin dan bangga pada diri seperti ini gak baik. Salah-salah justru membuatmu kehilangan seluruh kesempatan. Kamu bersikap terlalu jual mahal dan akhirnya tidak ada yang peduli padamu. Mereka lebih suka memilih orang yang menyadari kemampuan dirinya.

Selain seputar apresiasi yang berhak diterima, dirimu juga wajib berhati-hati dalam menjanjikan hasil kerja. Boleh jadi menurutmu itu strategi buat memperoleh kepercayaan orang lain di awal. Namun, jika akhirnya kamu tidak mampu menepati perkataan sendiri, habis sudah reputasimu dan sulit untukmu mendapatkan kepercayaan lagi dari orang lain.

Baca Juga: 5 Cara Agar Sabar dan Terus Berkarya sebagai Content Creator Pemula

3. Terlalu takut mencoba

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/cottonbro studio)

Kamu memang harus berhati-hati karena pengetahuan serta pengalamanmu belum banyak. Hanya saja, saking hati-hatinya jangan pula dirimu menjadi begitu takut untuk mencoba. Praktik penting dan aksi nyatamu ditunggu banyak orang.

Kalau sekali kamu mencoba ternyata berhasil, itu hebat sekali. Namun, gagal pun memberimu begitu banyak pelajaran yang akan sangat berguna di masa depan. Sementara itu, terlalu takut mencoba gak memberimu apa pun.

Kelihatannya memang aman karena kamu tidak berhasil, tetapi juga tak gagal. Namun, posisi diam di tempat justru paling merugikan dan tak menjanjian apa-apa. Biji ketapel ditarik jauh ke belakang dulu sebelum dilepaskan dan memelesat. Begitu pula kemungkinan gagal yang terlampau dicemaskan, sebetulnya bisa mengantarkanmu pada kesuksesan besar suatu saat nanti.

4. Membayangkan hasil terbaik akan cepat diperoleh

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/cottonbro studio)

Biasanya bayangan ini muncul karena kamu terlalu optimis, menggampangkan prosesnya, dan merasa kemampuanmu amat tinggi. Bedakan ini dengan optimisme serta kepercayaan diri yang sehat. Jika keyakinanmu pada masa depan maupun diri sehat, kamu tetap mengerti bahwa ada kemungkinanmu mesti melalui jalan berliku demi hasil yang memuaskan.

Usaha yang dikerahkan bakal makan waktu serta energi. Meski mengurangi kebahagiaanmu di awal, kesadaran ini membantumu untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Seperti orang yang menyiapkan banyak bekal sebab tahu perjalanannya dapat lebih panjang dari perkiraan.

Sedang orang yang kelewat yakin perjalanannya akan singkat hanya membawa sedikit bekal. Ketika perjalanan yang harus ditempuh ternyata masih jauh, bekalnya telah tak bersisa. Ini bikin perjalananmu terhenti di situ. Sebagai pemula, kamu harus menyiapkan diri untuk berbagai kemungkinan terburuk. Jangan hanya fokus pada harapanmu. 

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya