Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Fenomena air susu dibalas dengan air tuba memang nyata, ya? Sekalipun gak sering-sering amat, kamu pasti pernah mengalaminya. Makin besar kebaikan yang pernah kamu berikan dan makin jahat balasan yang kamu dapatkan, rasanya pasti kian menyesakkan.
Kamu gak habis pikir, kok ada orang yang seperti itu. Kamu juga bertanya-tanya apa salahmu padanya sehingga dia tega berbuat begitu. Ya, memang bikin kesal sih. Tetapi biar kekesalanmu gak berlarut-larut, sikapilah kejadian itu dengan cara berikut ini.
1. Pahami bahwa rasa kecewamu wajar
Jangan malah merasa berdosa karena kamu kecewa dengan balasan orang lain yang gak sesuai dengan kebaikan yang pernah kamu lakukan untuknya. Ini bukan berarti kamu gak tulus, kok. Hanya saja memang telah terjadi penyimpangan dari yang seharusnya.
Sehingga setulus apa pun kamu saat berbuat baik padanya, tetap saja perbuatannya itu membuatmu kaget. Kamu gak menyangka dia akan membalasmu dengan cara seperti itu. Sesuatu yang bahkan gak dilakukan orang lain yang gak pernah mendapatkan kebaikanmu.
2. Faktanya, di dunia ini memang ada orang yang kurang tahu terima kasih
Ayo tarik napas dalam-dalam dan embuskan perlahan-lahan. Dikecewakan orang yang sudah pernah kamu tolong memang menyesakkan banget. Namun inilah hidup. Kamu gak bisa berharap semua orang sebaik seharusnya.
Beberapa memang benar-benar melakukan kesalahan tanpa disengaja. Tetapi kenyataannya, di dunia ini ada orang yang entah bagaimana seperti terlalu gak peka. Seakan-akan dia gak ingat pernah diperlakukan dengan baik dan malah berbuat sebaliknya padamu.
Mengingat kembali fakta ini akan membantumu untuk lekas sembuh dari kekecewaan. Gak semua orang memiliki kualitas diri yang cukup untuk bisa digantungi harapan yang paling ringan sekalipun. Yaitu sekadar jangan membalas kebaikan dengan keburukan.
Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Malas Ditanya 'Kenapa' saat Gak Baik-baik Saja
3. Jadikan pelajaran agar di masa mendatang kamu lebih siap dengan kemungkinan terulangnya kejadian seperti ini
Unsplash.com/maxposchaufotografie Adanya orang-orang yang kurang tahu terima kasih seperti dalam poin 2 sangat memungkinkan untukmu suatu saat kembali mengalami hal yang sama. Namun dengan merenungkan pengalaman buruk saat ini, kamu akan lebih siap jika di kemudian hari hal serupa terjadi lagi.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Bukan berarti kamu sama sekali gak akan kecewa. Bagaimanapun, perasaanmu gak terbuat dari batu. Batu saja bisa berlubang bahkan pecah, kan? Namun paling tidak, kamu bisa bilang ke dirimu sendiri, ‘Ah, ya sudahlah. Perbuatannya adalah tanggung jawabnya.’
4. Berpikir sedikit lebih panjang sebelum berbuat baik kadang juga perlu
Idealnya, ingin berbuat baik ya langsung saja dilaksanakan. Gak usah terlalu dipikir, nanti malah batal. Namun lagi-lagi, kamu juga perlu ingat bahwa gak semua orang mudah puas oleh kebaikan orang lain.
Selain tipe gak tahu terima kasih, ada pula yang kalau sudah diberi hati lantas minta jantung. Bikin kamu makin hari makin repot oleh permintaannya. Kalau kamu gak bisa atau gak mau memenuhinya, dia marah dan berbuat buruk padamu.
Pada akhirnya, kamu akan mengerti bahwa niat baik saja gak cukup. Kebaikanmu tetap perlu dikendalikan untuk mengurangi kemungkinan kamu sendiri yang jadi rugi.
Kamu juga perlu mempertimbangkan kesiapan mentalmu kalau-kalau hal yang gak menyenangkan justru terjadi setelah kamu berbuat baik. Kalau memang gak siap, lebih baik gak memaksakan diri.
Baca Juga: Hati-hati, 5 Zodiak Ini Sering Bersikap Baik Ketika Ada Perlunya Saja!