TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengeluh Soal Uang di Medsos Bikin Orang Gak Respek

Kamu masih pegang smartphone dan punya kuota

ilustrasi memakai smartphone (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kesukaan mengeluh perlu mendapatkan perhatian lebih dari dirimu sendiri. Apalagi hal yang dikeluhkan adalah permasalahan keuangan dan kamu melakukannya di media sosial. Melalui status-statusmu, orang jadi tahu berbagai problem keuangan yang kamu alami.

Terlebih saat kamu aktif sekali dalam mengunggah status mengenai hal tersebut. Dalam sehari saja dirimu dapat membuat beberapa status yang isinya hampir sama. Intinya, kamu pusing menghadapi problem finansial.

Statusmu cukup mendetail mulai dari keadaan hidupmu dulu yang lebih baik, masa kejatuhan, dan betapa sulitnya kehidupanmu sekarang. Entah kamu sadar atau tidak, dirimu mengulang-ulang status seperti di atas. Jangan harap orang bakal selamanya bersimpati atas keadaanmu. Bisa jadi, terlalu banyak mengeluh soal uang di medsos malah bikin orang gak lagi respek padamu.

1. Masih pakai smartphone dan main medsos, berarti kondisimu cukup baik

ilustrasi memakai smartphone (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kamu gak mungkin membuka media sosial tanpa perangkat yang canggih. Apa pun merek gadget-mu, entah itu dibeli dalam keadaan baru atau bekas, dan berapa pun usianya kini; harganya pasti lebih dari Rp100 atau 200 ribu. Belum lagi kuota internet yang juga dibeli dengan sejumlah uang, meski bisa saja kamu memakai WiFi publik ketika membuat status tersebut.

Tetap saja, secara umum keadaanmu terbilang masih berpunya. Sekalipun sekarang gadget makin lumrah dimiliki oleh siapa pun, setidaknya dalam genggamanmu ada benda bernilai jutaan. Aneh rasanya kalau dirimu ke mana-mana masih membawa gadget yang gak murah, tetapi terus mengeluhkan tentang uang.

Pikir mereka, jika benar kamu kepepet oleh permasalahan keuangan, gawai tersebut dapat dijual dulu. Uangnya lumayan untuk menutup kebutuhan yang amat mendesak seperti urusan perut. Melepas smartphone juga mengurangi bebanmu dalam membeli pulsa serta kuota internet.

2. Waktu untuk curhat di medsos dapat dipakai buat mencari uang

ilustrasi memakai smartphone (pexels.com/MART PRODUCTION)

Mengetik status dan mengunggahnya memang sebentar, mungkin tak sampai 5 menit. Akan tetapi, kamu yang terbiasa berkeluh kesah di medsos pasti mudah cemas dan akan terus mengeceknya. Orang juga melihat kalau dirimu sedang online serta cepat sekali membalas komentar di status tersebut.

Simpulan mereka, hampir seharian aktivitasmu cuma main medsos. Tentu boleh jadi anggapan mereka keliru. Namun, sedikit banyak pasti ada benarnya. Yaitu, dirimu menghabiskan cukup banyak waktu buat bermain media sosial.

Dengan kondisimu yang konon sedang mengalami masalah finansial, seharusnya ini tidak dilakukan. Nasibmu gak akan berubah cuma dengan mengunggah status dan menjawab berbagai komentar orang. Setiap waktu yang dimiliki mestinya dapat digunakan sebaik mungkin untuk bekerja. Bila orang menangkap kesan dirimu pemalas, mereka bakal berpikir bahwa pantas saja rezekimu sulit.

Baca Juga: 5 Nasihat Untukmu yang Sering Curhat di Sosmed, Pikirkan Ulang!

3. Mengharapkan bantuan dari teman di dunia maya

ilustrasi memakai smartphone (pexels.com/Lisa Fotios)

Benar atau tidaknya dugaan ini, tentu hanya kamu yang tahu. Mungkin saja dirimu sering curhat tentang kondisi keuangan di medsos semata-mata buat meringankan beban pikiran. Bisa juga kamu ingin tahu apakah orang lain merasakan kondisi ekonomi yang sedang susah.

Namun, orang lain bisa berpikir berbeda. Makin sering kamu mengeluhkan tentang kesulitan keuangan yang dialami, maka makin mereka curiga kalau-kalau dirimu sedang berusaha mengetuk pintu hati orang. Masalahnya, di media sosial ada terlalu banyak orang.

Sebagian besarnya tidak mengenalmu secara langsung. Ini membuat sikapmu menjadi kurang etis dibandingkan saat kamu meminta bantuan secara langsung pada orang yang dekat denganmu. Mohon maaf, tetapi kebiasaanmu mengeluh tentang keuangan di medsos bisa terkesan sedang meminta-minta.

4. Mereka gak bisa mengecek kondisimu secara langsung

ilustrasi memakai smartphone (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Di media sosial siapa pun dapat mengunggah status apa saja. Kamu bisa membangun citra sebagai orang kaya yang hanya bermodalkan tulisan sekalipun. Apalagi bila ada foto atau video yang dapat lebih meyakinkan orang tentang statusmu sebagai orang tajir.

Namun, media sosial juga bisa menjadi tempatmu berpura-pura terbelit berbagai masalah keuangan untuk mencari keuntungan pribadi. Jangan tersinggung dulu karena ini sangat mungkin terlintas dalam benak orang-orang. Apalagi dari waktu ke waktu kamu membuat status serupa.

Ketika ada teman maya yang membantu, dirimu terlihat senang. Tapi sebentar kemudian kamu telah kembali berkeluh kesah dengan hal yang sama, hingga ada orang yang mengulurkan tangan lagi. Begitu terus sampai menjadi sebuah siklus. Kawan maya yang gak bisa mengecek secara langsung kehidupanmu yang sebenarnya menjadi sulit untuk terus berpikir positif tentangmu.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya