Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Merencanakan masa depan adalah hal yang baik untuk dilakukan siapa saja. Dengan merencanakannya, kamu jadi punya tujuan jelas yang hendak dicapai. Semua usahamu secara konsisten mengarah pada tujuan tersebut.
Namun, berpegang terlalu kuat pada rencana masa depan juga bisa membuatmu terbebani. Kamu menjadi terlalu cemas kalau-kalau rencana tersebut tak berjalan lancar. Kemudian ketika itu benar-benar terjadi, kamu sangat terpukul dan merasa tidak punya harapan lagi. Untuk menghindari hal ini terjadi padamu, mari pahami lima hal di bawah ini.
1. Bedakan antara merencanakan masa depan dengan memastikan jalannya kehidupanmu
ilustrasi perempuan stres berat (pexels.com/Ron Lach) Kamu cuma mampu merencanakan masa depan, bukan memastikan jalannya kehidupanmu. Untuk yang terakhir itu memang tak seorang pun mampu melakukannya. Jadi, bukan hanya kamu yang pernah mengalami ketidaksesuaian antara rencana masa depan dengan kenyataan.
Kamu sangat boleh membuat rencana masa depan seperti apa pun. Akan tetapi, hanya Tuhan yang bisa memastikan kehidupanmu di masa depan. Jangan sekali-kali mencoba mengambil alih bagian "tugas" ini atau kamu bakal stres sendiri.
Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menyusun Rencana di Awal Tahun
2. Kamu bahkan dapat mengubah rencana tersebut setiap saat
ilustrasi raut tertekan seorang perempuan (pexels.com/Lenar) Rencana bukanlah kayu yang kaku. Rencana bahkan tidak berwujud seperti benda-benda. Artinya, rencana semestinya amatlah fleksibel. Sama seperti saat kamu pertama kali membuatnya, kamu juga dapat merombaknya kapan pun diperlukan.
Apabila rencana seharusnya bisa dibuat seluwes itu, maka tinggal sikapmu sendiri. Kamu mau dikendalikan oleh rencana buatan sendiri atau kamu yang tetap memegang kontrol atas setiap rencana tersebut.
Kamu tidak perlu merasa bersalah jika harus mengubah rencana. Seumpama orang berkendara, bila ia tidak mau sesekali membelok mengikuti tikungan, dia justru bakal celaka sendiri.
3. Kenyataan yang berbeda dari rencana kadang justru yang terbaik untukmu
ilustrasi pria terbebani (pexels.com/Mental Health America (MHA)) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sumber dari rasa kecewa saat rencana masa depanmu tak berjalan dengan lancar adalah kamu berpikir rencana itulah yang terbaik. Padahal, kamu sebenarnya tak tahu apa-apa perihal mana yang paling tepat untukmu.
Kenyataan yang berbeda jauh dari rencana dan membuatmu kesal boleh jadi justru yang terbaik bagimu. Suatu saat nanti, kalau kamu mau belajar menerimanya, kamu pasti akan mampu melihat sisi positif dari realitas itu.
4. Fokus pada masa depan baik, tetapi jangan lupakan hari ini
ilustrasi orang yang tertekan (pexels.com/RODNAE Productions) Kalau disamakan dengan orang yang berjalan, terlalu fokus pada masa depan akan membuatmu tidak memperhatikan ayunan langkahmu. Pandanganmu hanya tertuju pada tujuan yang hendak dicapai.
Tak mengherankan apabila kamu malah tersandung-sandung selama berjalan atau mengalami kejadian yang lebih buruk lagi. Tertabrak, misalnya. Andai kamu tidak celaka sekalipun, kamu menjadi tak bisa menikmati perjalananmu, kan?
Kamu selalu merasa tergesa-gesa dan tidak tenang. Padahal, memperhatikan apa yang mampu kamu lakukan sekarang amatlah memengaruhi masa depanmu dan membuat usaha yang dikerahkan lebih maksimal.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Rencana Hanya Berakhir sebagai Wacana Semata