TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pelajaran Berharga dari Matahari Terbit dan Terbenam, Dalam Banget

Memandanginya tak sekadar menenangkan, lho

ilustrasi menikmati pagi (pexels.com/Walter Torres)

Siapa yang tak takjub oleh pemandangan langit saat matahari terbit dan tenggelam? Banyak orang memburu waktu di pagi dan petang hari untuk menikmatinya. Ada perasaan damai yang seketika menyelinap ketika langit mulai berwarna kemerahan.

Namun di balik keindahan yang mampu ditangkap oleh mata, momen singkat matahari terbit dan terbenam ternyata juga mengajarkan sejumlah hal yang berguna bagi kita. Hidup kita akan menjadi lebih baik apabila mengikuti pelajaran dari keduanya berikut ini.

1. Matahari tidak perlu tahu apakah siang nanti akan mendung, terbit saja dulu

ilustrasi di pantai (pexels.com/Yan Krukov)

Apa yang kamu tangkap dari pernyataan di atas? Tepat sekali, keberanian untuk memulai. Dalam hidup, kita harus selalu berani mengambil langkah maju. Bahkan meski kita tidak tahu rintangan apa saja yang akan ditemui nantinya.

Kita wajib percaya bahwa rintangan muncul seiring kemampuan diri untuk mengatasinya. Dari keberanian menghadapi rintangan pula, kemampuan yang telah dimiliki bakal makin terasah. Kita memang perlu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk di masa depan. Namun, jangan biarkan bayangan itu menghilangkan keberanian kita dalam melangkah. 

Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup yang Didapat dari Aktivitas Surfing, Sarat Makna

2. Matahari terbenam menunjukkan semua hal di dunia ini akan berakhir, termasuk kita

ilustrasi di pantai (pexels.com/Yogendra Singh)

Tidak ada yang abadi di dunia ini. Bahkan matahari yang perkasa pun "takluk" oleh gelapnya malam. Jadi, tak ada alasan untuk kita pongah sekuat, sepintar, dan sekaya apa pun kita hari ini.

Kesadaran akan hari akhir ini tidak perlu membuat kita kehilangan semangat dalam menjalani hidup. Justru pompa semangat itu supaya di detik-detik terakhir kehidupan, kita jauh dari beragam penyesalan. Hindari perbuatan-perbuatan buruk atau bekerja keras dengan menghalalkan semua cara sebab seluruh kejayaan manusia di dunia ada batasnya.

3. Hari tak seketika siang, ada proses dari langit yang gelap berubah menjadi terang benderang

ilustrasi pria di pantai (pexels.com/Vannak P)

Jika alam saja mengenal proses dan bersedia menjalaninya dalam begitu banyak tahun, mengapa kita tidak? Perburuan segala keinginan dengan cara-cara instan bukanlah ajaran alam. Alam melalui momen terbit dan tenggelamnya matahari terus memberi tahu kita tentang pentingnya bersabar.

Tidak mudah menghapus hitamnya warna langit di malam hari menjadi siang yang terang benderang. Namun matahari melakukannya setahap demi setahap. Seandainya matahari menyerah terlalu cepat, kita tidak akan pernah menjumpai siang.

4. Selama dunia belum kiamat, matahari yang tenggelam besok akan terbit lagi

ilustrasi di pantai (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Apa yang semestinya mampu kita petik dari fenomena ini? Betul, sikap pantang menyerah. Kalau tenggelamnya matahari diumpamakan sebagai kekalahnya atas kekuatan malam, ia tidak juga menyerah karenanya.

Buktinya, besok matahari kembali bangkit dan ganti menaklukkan malam. Inilah yang harus mampu kita tiru dalam perjuangan hidup. Kegagalan tak boleh menghentikan langkah kita. Hari ini kita kalah, besok kita bangkit dan berjuang lagi. Kegagalan hanyalah tanda adanya keberhasilan yang dipergilirkan.

Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup dari Merantau, Ajarkan Kedisiplinan

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya